Chap 34

1.9K 232 27
                                    

Air mata Renjun menetes setelah membaca berkas-berkas ditangannya.

Lucas yang memberikannya setelah Renjun terbangun.

Tangan Renjun bergetar ketika membaca berkas-berkas ditangannya. Membalik satu demi satu lembaran ditangannya.

“Nona Lee” Lucas bersuara setelah melihat reaksi terkejut dari Renjun. itu membuatnya khawatir pada Istri Tuan nya itu.

“Dimana? Dimana Mark Ge?” tanya Renjun dengan air mata berlinang dan suara serak menahan isakan.

“Tuan Le__”

“DIMANA MARK GE??” teriak Renjun geram membanting berkas-berkas ditangannya.

“Di Perusahaan”

Masih dengan baju tidurnya, wajah polos tanpa riasanya, dan rambut yang tak disisir rapi Renjun melompat dari tempat tidurnya. Berlari keluar kamar.

“Astaga! NONA LEEEE” teriak Lucas terkejut dengan tingkah ajaib Renjun.

Lucas buru-buru berlari mengejar Renjun.

“Oh Shit. Aku terlambat” umpat Lucas ketika tak menemukan siapapun di depan rumah.

“Ada apa Lucas?” tanya Bibi Moon yang khawatir melihat Lucas berlari dari dalam rumah ke luar rumah.

“Nona Lee..”

“Nona Lee? Kenapa dengan Nona Lee?” tanya Bibi Moon dibuat khawatir.

“Dia pergi ke Perusahaan untuk menemui Tuan Lee”

“Apa? Nona Lee masih belum sepenuhnya pulih”

“Maka dari itu, aku harus segera menyusulnya” Lucas berlari menuju garasi. Memilih mobil yang akan dikendarinya untuk menyusul Renjun.

..
.

“Maaf Nona ada tidak bisa masuk. Maaf..” Petugas Keamanan mencegah Renjun menerobos masuk.

Petugas Keamanan itu menatap Renjun rendah. Bukan tanpa alasan dia melakukannya, ini semua karena penampilan berantakan Renjun.

Memakai baju tidur. Tanpa alas kaki. Wajah pucat pasi. Rambut tak tersisir rapi.

“Biarkan aku masuk” pinta Renjun memohon.

“Maaf. Ini Perusahaan Ternama. Tidak sembarangan orang bisa masuk”

“Tidak. Aku mau menemui Mark Lee” Renjun mulai kalap. Air matanya sudah mengering karena ia terus menangis selama perjalanan ke mari.

“AKU MAU BERTEMU MARK LEE” teriak Renjun yang membuat semua mata kini tertuju padanya.

Seorang yeoja berantakan, bertengkar dengan Petugas Kemanan, menangis lalu berteriak-teriak memanggil sang pemilik Perusahaan. Tentu saja itu menjadi pusat perhatian.

“Maaf Nona. Tolong, anda jangan membuat keributan”

“Aku mau bertemu Mark Lee” tangis Renjun terus memohon pada Petugas Keamanan itu. Kini tak ada lagi Mark Gege, yang ada hanya Mark Lee. Air mata itu kembali banjir membasahi wajah pucat Renjun.

“Lepaskan Petugas Kang!!!”

Semua mata kini tertuju pada Mark yang baru saja keluar dari dalam Perusahaan. Menyela keributan antara Petugas Keamanan Perusahaannya dengan Renjun.

“Mark Ge?” Renjun menatap Mark dengan sorot mata penuh kehancuran dirinya.

Mark tak tega melihat keadaan Renjun saat ini.

Bagaiamana bisa Renjun datang ke Perusahaan menemuinya dalam keadaan seperti ini? Tentu itu akan membuat Renjun dipandang rendah orang lain. Dan Mark tak suka itu terjadi.

“Mark Ge” Renjun kembali bersuara dengan air mata yang semakin deras saja ketika Mark berjalan mendekatinya.

Melepas Jas Hitamnya.

Memakaikan kepada dirinya.

“Ayo pulang!” seru Mark menggendong Renjun. Memberikan perlindungannya.

“Ge..” tangis Renjun pecah dalam gendongan Mark.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang