Chap 57

1.9K 211 5
                                    

“Kau sangat tampan” Renjun membelai lembut rambut Jisung yang terasa begitu lembut. “Baby Jie, apa Mama salah kalau Mama menuntut jawaban dari Appa mu tentang ungkapan cinta Mama?” Renjun memulai curhatnya.

“Sekarang Mama tahu, darimana kau mendapatkan paras setampan ini. Dari Appa mu kan?” sebuah senyuman terukir dari bibir Renjun. Memuji ketampanan Jisung yang saat ini tengah terlelap.

“Tapi kenapa Appa mu sangat kejam” Renjun cemberut kesal. “Mama tidak minta apapun, cuma ingin tahu apa cinta Mama terbalas atau tidak”

Renjun melihat Jisung yang mengeliat dalam tidurnya. “Oh.. tenang, Sayang” Renjun menepuk-nepuk pelan pantat gembul Jisung. Menggeser sedikit tubuhnya untuk merapat pada si tampan Jisung. memberikan pelukan hangat nan nyaman.

“Bagus. Babyi Jie memang terbaik” Renjun kembali tersenyum ketika Jisung kembali tenang dalam pelukannya.

Sepertinya Baby Jie itu sangat suka bila dipeluk seperti ini. Buktinya, Baby Jie kembali tenang dan semakin terlelap dalam dekapan hangatnya.

“Uhfftt.. aku iri pada Jaemin. Tunangannya begitu mencintainya.. sebal” Renjun kembali mengeluh dengan tangan nya masih menepuk pelan pantat gembul Jisung.

“Emmaaa...” Jisung mengingau dalam tidurnya yang membuat Renjun terkejut.

Namun tak lama setelah itu, Mama muda itu malah tersenyum geli. Tak menyangka Bayi umur 7 bulan bisa mengigau juga.

Jisung memang selalu bisa membuat Renjun melupakan kegalauan hatinya karena Mark tak juga membalas ungkapan cintanya.

Jisung seperti obat penawar paling ampuh untuk Renjun.

Keberadaan Jisung membuat Renjun selalu merasa terhibur dan tak sendiri.

Jisung juga menjadi tempat paling nyaman bagi Renjun dalam mencurahkan hatinya, meskipun selama ini Jisung hanya membalasnya dengan gumaman tak jelas selayaknya Bayi se_usia nya.

“Ouhhh... kenapa Baby Jie menggemaskan sekali sih kalau tidur” Renjun mencium pipi gembil Jisung gemas. “Oh.. Mama gemas” ia tak bisa menutupi rasa gemasnya.

Renjun membelai lembut rambut Jisung lagi. Menatap si tampan Jisung nan menggemaskan itu. “Selamat malam Baby Jie. Mama sayang Baby Jie” Mama muda itu kembali mencium kening dan pipi Jisung bergantian, kiri dan kanan.

“Terimakasih sudah mendengarkan cerita Mama, Sayang..” Renjun memeluk Jisung erat dan tak lama setelah itu, Mama Muda itu ikut terlelap bersama sang Bayi tampan nan menggemaskan.

..
.

“Jadi, semua karena itu!” seru Mark lirih sambil dengan pelan menutup pintu kamar Jisung. Tak mau menimbulkan suara dan membuat Renjun tahu bahwa ia telah mendengarkan keluh kesahnya secara sembunyi-sembunyi.

Mark tak bermaksud untuk menguping curahan hati Renjun, tapi mau bagaimana lagi ia tak sengaja sih.

Mark bermaksud mencari Renjun di kamar Jisung, mengingat ia tak menemukan Renjun dimanapun.

Dan benar saja, ketika Mark bermaksud untuk masuk setelah membuka pintu kamar Jisung, Mark melihat Renjun ditempat tidur tengah memeluk Jisung.

Seperti mendapatkan sebuah bonus, Mark mendengar keluh kesah Renjun yang membuat Mama Muda itu seharian ini uring-uringan dan cemberut.

Semuanya itu karena Renjun ingin Mark menunjukkan balasan akan ungkapan cintanya.

Awalnya Mark berfikir bahwa tak perlu ia membalas ungkapan cinta Renjun, mengingat Mark sudah memberikan segalanya untuk sang Istri. dirasa itu sudahlah sangat cukup untuk menunjukkan sebesar apa cinta yang Mark miliki.

Pemikiran Mark dan Renjun ternyata berbeda.

Tindakan tidaklah cukup bagi Renjun.
Dan kini Mark tahu bagaimana harus bertindak untuk membuat Renjun tak lagi uring-uringan dan cemberut lagi.

“Lucas. Besok pagi, datang ke kantorku. Penting” Mark menutup panggilan telfone nya dengan Lucas cepat.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang