Chap 24

1.8K 220 11
                                    

“Hai” Hendery memulai percakapan.

Renjun yang duduk disamping Hendery hanya diam membisu dengan tatapan mata kebawah.

Melihat kedua kakinya yang bergerak gugup.

Lama tak bertemu Hendery membuatnya gugup tiba-tiba. “Hmmm” Renjun berdehem menajwab sapaan Hendery.

Keduanya kembali terdiam.

Suasananya benar-benar canggung.

“Aku___”

“Kenapa tidak mengabariku kalau kau di Seoul?” tanya Renjun tiba-tiba. Ke ingin tahuannya begitu besar akan keberadaan Hendery saat ini di Korea.

“Aku bekerja sangat keras untuk sampai disini” Hendery tersenyum canggung. Melirik Renjun yang kini tak lagi melihat kebawah, melainkan kini menatap ke arah depan. Tapi masih menghindari menatap dirinya.

“Aku berencana memberimu kejutan setelah Kejuaraan ini selesai. Tapi, aku malah tertangkap basah olehmu..” jelas Hendery tertawa hambar. “Dunia benar-benar sempit. Ternyata tempatku ikut Kejuaraan adalah Perguruan Tinggi dimana kau menempuh pendidikan” tambah Hendery yang saat ini berharap Renjun menoleh ke arahnya.

Keduanya kembali terdiam beberapa saat. Ternyata begitu sulit memulai obrolan.

“Aku merindukanmu” ujar Hendery tiba-tiba yang membuat Renjun langsung menoleh dan menatapnya setelah beberapa kali menolak menatap ke arah Hendery.

“Boleh aku memelukmu?” tanya Hendery ragu setelah kini keduanya saling bertatapan. Betapa ia merindukan Renjun.

“Tentu. Tentu boleh, Ryry..” Renjun langsung memeluk Hendery erat. Ia sangat merindukan Hendery.

Hendery tersenyum senang Renjun memeluknya.

Bahkan keduanya kini hanyut dalam ke haruan saat air mata keduanya berlinang. Besarnya rasa rindu membuat keduanya hanyut dalam pelukan erat penuh kerinduan itu.

..
.

“Jangan katakan apapun pada Mark Ge!” pinta Renjun pada Lucas yang terlihat memperhatikan Renjun dari kaca spion didalam mobil samping kemudinya.

Sorot mata Lucas membuat Renjun tak nyaman. Menghakimi nya tanpa kata terucap.

Lucas mengeratkan genggamannya di setir kemudi. Tak suka dengan permintaan Renjun. Ini sama saja dengan dia mengkhianati Tuan nya.

Sesekali Lucas melirik Renjun dari kaca spion disampingnya. Istri Tuannya itu masih menatapnya dengan sorot mata yang sulit di artikan.

“Jangan bermain api Nona Lee!” seru Lucas dingin. Mencoba memberinya peringatan.

“Aku lebih tahu apa yang aku lakukan” ujar Renjun ketus kemudian mengalihkan tatapannya keluar jendela mobil. Menatap jalanan yang di lalui mobilnya untuk kembali kerumah.

Elusan lembut Renjun berikan di cincin emas putih yang melingkari jari manisnya. Cincin yang menunjukkan ikatan suci pernikahan.

Cincin yang menjadi saksi akan statusnya sebagai Istri dari Mark Lee dan Mama dari Baby Jie. Jisung.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang