Chap 50

2.1K 220 5
                                    

Macau, RRC

“Silahkan, Ketua sudah menunggu kalian” Seketaris Liu menyambut kedatangan Mark dan Renjun.

Membawanya masuk kedalam rumah.

Yixing sudah menunggu Anak dan Menantu nya itu di meja makan.

Senyumnya tersaji ketika melihat Seketaris Liu dan Mark juga Renjun. “Kalian datang lebih cepat. Tapi, tenang Mama sudah menyiapkan hidangan untuk menyambut kalian” sapa Yixing pada Anak dan Menantunya itu.

“Seketaris Liu, tugasmu sudah selesai. Pergilah” perintah Yixing yang disambut anggukan hormat dari Seketaris cantik itu.

“Duduklah!” seru Yixing, mempersilahkan Mark dan Renjun untuk duduk. “Kalian pasti lelah dan lapar. Kita makan dulu..” Yixing mempersilahkan Anak dan Menantu nya itu untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan.

“Diamana Baby Jie, Mama?”
Yixing menghentikan gerakan tangannya yang siap mengambil salah satu hidangan dihadapannya ketika Renjun dengan berani bersuara.

“Dimana sopan santun mu, Renjun? Hormati makanan dihadapamu” tegur Yixing menatap tajam pada Putri Bungsunya itu.

“Kami datang tidak untuk makan. Kami datang untuk membawa Anak kami pulang” ujar Renjun tak mau basa-basi lagi. Mama nya terlalu meremehkannya.

“Renjun” Mark mencoba menegur Renjun.

Mark tahu Renjun marah, tapi tidak dengan bersikap seperti ini.

Sentuhan lembut Mark berikan di punggung tangan Renjun yang berada diatas meja.

“Ge” Renjun menoleh, tak suka bila Mark terlalu baik dan lebih berpihak pada Mama nya.

Mark mengedipkan matanya, memberikan isyarat pada Istrinya itu untuk tidak bersikap di luar batas. Bagaimanapun, itu adalah orang tua yang harus di hormati.

Jika Mark ditanya apakah sakit hati dengan ucapan Mertua nya beberapa hari lalu? Maka jawabannya adalah Iya.

Lalu jika ditanya apakah ia Marah? Tentu, dia sangat marah pada Mertua nya itu.

Tapi, Mark masih memiliki kendali akan dirinya. Bagiamana harus bersikap dan mengendalikan dirinya.

“Tenang! Bicara yang sopan dan baik” lirih Mark pada Renjun yang membuat Renjun semakin geram.

Renjun membuang muka. Tak mau melihat ke arah Mark. Marah dan Geram dengan sikap Suami nya itu.

Melihat interaksi Mark dan Renjun membuat Yixing tersenyum.

Ada rasa hangat dalam hati saat melihatnya.

Tidak salah memilih Mark sebagai Menantu, begitulah sekilah yang ada dalam pikiran Yixing.

Yixing memang dikenal dengan kata-kata pedas dan menusuknya. Sorot mata tajam. Wajah dingin tanpa ekspresi, namun dalam hatinya ia tetaplah sosok Ibu yang menginginkan Anaknya untuk bahagia bersama orang yang baik dan menerima apa adanya.

Dan Mark lah orang nya. Harap Yixing.

“Ayo makan. Setelah itu istirahatlah, kalian pasti lelah. Kita bicara besok” ujar Yixing final.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang