Chap 15

2.2K 251 10
                                    

“Apa yang kau fikirkan?” Mark menggeser badannya. Lebih mendekati Renjun yang saat ini tengah tertidur dengan arah berbalik, memunggunginya.

“Renjun” Mark menyentuh lembut pudak Renjun. Setelah pembicaraan tentang Perguran Tinggi, Renjun lebih banyak diam dan menghindari tatapan Mark.

“Kau marah padaku?” Mark menarik lembut Renjun kedalam pelukannya. Masih dengan posisi Renjun yang memunggunginya.

“Aku tidak mau kau berhenti disaat terakhir masa Perkuliahan mu. Hanya tinggal 2 Semester, itu sangat disayangkan kalau kau berhenti begitu saja” Mark mencium bagian atas rambut Renjun.

Ini diluar prediksi Mark.

Ia tak menyangka jika Renjun akan bersikap seperti ini.

Padahal tujuannya baik. Ia tak mau Renjun menghentikan pendidikannya hanya karena sudah menikah. Renjun harus menyelesaikan pendidikannya.

Awalnya Mark berfikiran Renjun akan senang sekali dengan keputusannya ini, tapi semua diluar dugaan.

Renjun malah terlihat sedih dan tertekan karena ini.

“Aku hanya__”

“Aku takut Mama marah Ge” lirih Renjun memotong omongan Mark. “Mama akan sangat marah jika tahu aku meninggalkan tugasku sebagai Istri dan Ibu” Renjun mulai terisak.

Sejujurnya, Renjun ingin sekali kembali untuk melanjutkan pendidikannya. Tapi, mengingat bagaimana berpengaruhnya sang Mama dalam hidupnya, membuat Renjun tak memiliki keberanian untuk melangkah dan memperjuangkan cita-citanya menjadi seroang pelukis setelah menikah.

Menikah membuatnya harus pasrah dengan takdir barunya.

Sebagai Istri dan Ibu.

Lembut sekali Mark membalik badan Renjun, agar menghadap kearahnya.
Ada air mata yang membasahi manik indah Renjun. “Jangan menangis. semua akan baik-baik saja” Mark mencium kening Renjun. Kemudian menghapus air mata nakal yang mengalir membasahi kecantikan Istrinya itu.

“Aku akan menjaminkan diriku, bila Mama marah akan keputusan ku ini. Aku akan mengorbankan diriku menjadi pelampiasan Mama bila Mama marah” lagi Mark tersenyum pada Renjun.

“Gege” lirih Renjun.

Tak tahu bagaimana lagi untuk mengungkapkan apa yang ada didalam hatinya akan kebaikan yang Mark berikan.

Ini terlalu berlebihan.

Bagaimana bisa Mark mengatakan hal seperti itu.

Mengorbankan dirinya demi melindungi Renjun.

“Besok, Lucas yang akan mengantarmu. Oke??” Mark menyentuh lembut pipi Renjun. Betapa ia merasa sangat bersalah karena hancurnya kebahagiaan Renjun dan masa muda Renjun karena menikah dengannya.

Renjun ragu menjawabnya.

“Renjun Lee?” Mark menekan nama Lee pada nama depan Renjun. Menunjukkan bahwa saat ini Renjun aman dalam perlindungannya, sebagai seorang Istri dari Mark Lee.

“Pergi ya, besok?” Mark bisa melihat dengan jelas keraguan dan ketakutan yang melebur menjadi satu dimanik sendu Renjun.

“Hmmm??” Mark masih berusaha membuat Rejun percaya pada dirinya.

“Asalkan Gege tidak meninggalkanku bila Mama marah padaku!” seru Renjun lirih.

“Tidak! Aku tidak akan meninggalkanmu. Tidak akan pernah!” Mark menarik Renjun kedalam pelukannya.

“Aku akan selalu ada bersamamu. Menjagamu dan melindungimu.. aku berjanji padamu” janji Mark mantap. Memeluk erat sang Istri.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang