Chap 47

2.2K 254 40
                                    

Renjun tak pernah tahu kalau sosok Mark yang dikenalnya begitu berwibawa bisa menjadi sangat pemalu seperti saat ini.

“Gege” panggil Renjun, meminta Mark untuk kembali ke atas tempat tidur. Minum teh bersama. Bukan malah duduk di sofa, dan meminum Teh berjauhan.

Seharusnya yang malu itu dirinya, bukan malah Mark. Pikir Renjun.

Renjun saat ini sudah mengenakan kemeja kebesaran milik Mark. Jadi, aman untuk duduk bersama menikmati Teh di pagi hari bersama.

“Sudah, minum saja. Aku yang membuatnya sendiri” ujar Mark masih menolak untuk menatap Renjun. Ungkapan cinta dari Renjun membuat Mark tersipu tiba-tiba.

Tak menyangkan bahwa dengan beraninya Renjun mengutarakan rasa cintanya lebih dulu.

“Aku tidak mau minum, kalau Gege masih duduk disana” rajuk Renjun meletakkan cangkir Teh di meja nakas sampingnya dengan keras, sampai menimbulkan suara yang menarik perhatian Mark.

Renjun senang karena kini Mark menantapnya. Memperhatikannya. Sepertinya pura-pura merajukanya berhasil.

“Minumlah” pinta Mark lembut, tahu kalau Renjun merajuk.

Renjun melengos, menolak Mark.

“Ah.. baiklah. Ayo kita minum bersama” Mark beranjak dari duduknya. Berjalan mendekati Renjun yang duduk bersila diatas tempat tidur.

Renjun diam-diam tersenyum melihatnya. Bahagia sekali. Meskipun rasa malu kadang datang ketika mengingat yang sudah terjadi semalam dan ungkapan cintanya yang begitu saja meluncur dari bibirnya tanpa bisa dikendalikan.

Renjun tak menyangkan bahwa ungkapan cinta itu bisa tiba-tiba terucap.

Tapi kalau difikir lagi, tak apa kan kalau seorang Yeoja menyatakan cinta lebih dulu?

“Minum Teh mu” Mark memberikan cangkir Teh pada Renjun.

“Bersulang” tiba-tiba Renjun mendekatkan cangkir Tehnya dan mendentingkan ujung cangkirnya pada cangkir Mark.

“Ren___”

“Nikmati saja Ge..” potong Renjun ketika Mark ingin protes.

Renjun penuh kejutan. Pikir Mark.

**
.

“Aku tidak mau berpisah!” seru Renjun pada Mark.

Mark yang saat itu tengah berbaring dengan Renjun yang berada dalam pelukannya. Menatapnya.

“Ge.. apa Gege tetap pada keputusan Gege untuk kita berpisah? Setelah apa yang sudah terjadi, dan____” Renjun ragu untuk mengatakannya. Mana mungkin ia mengatakan apa yang sudah terjadi semalam dan tentunya ungkapan cinta yang tiba-tiba terucap begitu saja.

“Mana bisa kita berpisah setelah apa yang sudah kulakukan padamu” Mark akhirnya angkat bicara setelah melihat Renjun bekerja dengan sangat keras untuk memulai percakapan pagi ini.

Renjun tersenyum sumringah mendengar penuturan Mark.

“Mau kemana?” tanya Renjun cepat ketika Mark membuat pergerakan tiba-tiba sampai-sampai pelukannya terlepas begitu saja.

Renjun mendapati Mark yang turun dari tempat tidur dan bersiap pergi.

Renjun tak mau Mark pergi.

Renjun hanya ingin menghabiskan hari ini bersama Mark.

Mark berbalik dan menatap Renjun. “Mengambil ini” Mark memperlihatkan ponsel miliknya yang terletak di meja depan sofa.

“Hah?” Renjun binggung, kenapa Mark mengambil ponselnya.

“Aku harus bicara denga Lucas, agar dia membuang semua berkas perpisahan kita” ujar Mark yang disambut tawa renyah Renjun.

**
.

Mau coba tes ombak Markren nih....

Masih setia kah menunggu kisah cinta MarkRen Update di Chapter berikutnya???

Gimana nih, menurut Reader_nim sosok Mark dan Renjun??

Tulis Coment nya ya..

Pingin tahu aja, pendapat Reader_nim.. Bolehkan???

Terimakasih..

Enjooooyyyyy...

Bacanya....

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang