Chap 35

2K 226 29
                                    

Renjun tak mau lepas dari gendongan Mark.

Bahkan, meski kini sudah berada di dalam mobil pun Renjun tetep memeluk Mark erat diatas pangkuan Mark. Tak peduli dengan keberadaan Lucas yang berada dibalik kemudi.

Renjun tak mau jauh dari Mark.

Renjun tak mau lepas dari Mark.

Air mata Renjun kini sudah membasahi kemeja putih Mark.

Renjun juga tak peduli bila kemeja putih Mark kotor karena air matanya.

Yang Renjun inginnya hanya berada sedekat mungkin dengan Mark.

“Tuan” panggil Lucas memberitahu Tuan nya bahwa sudah sampai di rumah.

“Keluarlah lebih dulu Lucas” ujar Mark dingin pada Lucas.

“Baik Tuan” Lucas keluar dari dalam mobil. memberikan ruang untuk kedua majikannya dan berdoa semoga semua keadaannya akan membaik.

..
.

“Renjun” Mark memulai pembicaraan. Ia tahu Renjun pasti mendengarnya. “Hei..” Mark mencoba mengurai pelukannya.

Tanpa mengatakan apapun, Renjun menolak usaha Mark untuk mengurai pelukan dengan semakin mengeratkan kedua tangannya di leher Mark.

“Baiklah. Tidak apa-apa jika kau ingin terus memelukku” Mark pasrah. Menuruti apa yang di inginkan Renjun.

Beberapa saat keduanya saling diam.
Membiarkan Waktu berlalu begitu saja.

“Aku tidak mau berpisah” isak Renjun yang perlahan mengurai pelukannya. Menatap Mark dengan wajah pucat dan mata merahnya.

“Aku tidak mau berpisah Ge” air mata Renjun kembali mengalir. Suaranya serak karena terlalu banyak menangis.

“Aku tidak mau berpisah Ge” Renjun kembali mengulangi perkataannya.

“GEGEE..” Renjun memukul dada Mark kesal karena Mark tak merespon perkataannya sama sekali. Hanya menatap dengan bibir terkatup rapat.

“Gege.. Gege.. Gege..” Renjun benar-benar frustasi dengan sikap Mark. Tidak pernah Mark bersikap seperti ini. Menatap dirinya datar dan tak meresponnya sama sekali.

“Iya, Sayang” Mark membelai pipi Renjun lembut. Hancur hatinya melihat keadaan Renjun.

“Iya. Aku mendengarmu. Tidak perlu berteriak seperti itu. Aku mendengarmu..” kecupan lembut Mark berikan di kening Renjun.

Renjun menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mau Ge.. aku tidak mau berpisah.. aku tidak mau..”

“Apa yang kau katakan?” belaian lembut Mark berikan di pipi pucat Renjun. “Aku melakukan semuanya demi kebahagianmu.. semua demi dirimu, Renjun”

Mendengar yang Mark katakan, bukannya berhenti menangis Renjun malah semakin terisak.

“Semua demi dirimu. Aku ingin kau bahagia, Renjun. Aku yang membuatmu jatuh dalam keadaan seperti ini. Aku ingin, kau menjemput kebahagiaanmu.. itu lah yang ku inginkan. Semua demi dirimu” jelas Mark menghapus air mata Renjun. Pelan dan lembut.

Renjun menunduk terisak.

Sebesar itukah kebaikan Mark padanya.

Mengorbankan segalanya demi kebahagiaannya.

Bagaimana bisa ada orang sebaik Mark di dunia ini.

Terbuat dari apakah hati Mark sampai ia merelakan semuanya demi kebahagiaan dirinya.

Kenapa Tuhan menciptakan orang sebaik Mark? Tuhan terlalu kejam pada Mark sampai memberikan hati yang begitu luar bisaa baiknya pada Mark.

“Dulu, aku tidak bisa menyelamatkanmu. Sekarang, biarkan aku melepaskanmu demi menyelamatkanmu dari takdir yang menyiksamu ini. Kau akan mendapatkan kebahagiaanmu lagi bersama Hendery” Mark berusaha menekan gejolak hatinya. bersikap dewasa dan kuat dihadapan Renjun. Semua demi kebahagiaan Renjun.

“Gege__”

“Berbahagialah dengan Hendery” kecupan terakhir Mark berikan dikening Renjun.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang