Chap 17

2K 232 10
                                    

Renjun menutup pintu kamar Baby Jie pelan. Tak mau membangunkan bayi kecil itu, karena entah kenapa malam ini bayi kecil itu rewel sekali.

Biasanya jam 7 malam bayi kecil itu sudah pulas tertidur, tapi ini sudah jam 9 malam dan bayi kecil menggemaskan itu baru saja bisa tidur.

Memang, perlahan tapi pasti kedekatan Renjun dengan Jisung berkembang dengan sangat baik. Jisung juga sangat dekat dengan Mama sambungnya itu.

Bahkan kini Renjun punya panggilan sayang untuk Jisung, yakni Baby Jie begitulah ia memanggilnya.

“Haechan” Renjun bertemu Haechan ketika ia akan kembali ke kamarnya dan Mark.

“Renjun?” Haechan membungkukkan badannya, menyapa dengan sopan pada istri Tuan nya itu.

“Kau dari ruang kerja Mark Ge?”

“Tuan Lee menyuruhku membawakan kopi ke ruang kerjanya”

Renjun menatap Haechan diam.

Entah kenapa, ia merasa tak suka bila Haechan terlalu dekat dengan Mark.

“Ada yang kau perlukan? Aku bisa membantumu?” tanya Haechan yang melihat Renjun diam saja.

“Tidak. Selamat malam Haechan” Renjun pergi meninggalkan Haechan menuju kamarnya setelah itu.

..
.

Renjun melihat jam dinding, jarum jam menunjukkan pukul 11 malam dan sampai saat ini ia tak bisa tidur.

Bertemu Haechan tadi sangat mengganggunya.

Terbesit dalam pikirannya, apakah Mark sering meminta Haechan membuatkannya kopi ketika akan lembur?

Haechan adalah pengasuh Jisung, lalu kenapa Mark menyuruh Haechan untuk membuatkannya kopi?

Semua pemikiran bodoh itu benar-benar mengganggu tidur Renjun.

“Aku benar-benar tidak tahu kenapa itu semua sangat menggangguku!” seru Renjun bangkit dari tidurannya dan duduk bersandar di sandaran tempat tidurnya.

Sorot matanya menerawang jauh, mencoba untuk menelisik sedekat apa hubungan Mark dengan pengasuh Jisung itu.

“Kenapa belum tidur?”

Renjun menoleh ke arah pintu. Terkejut dengan Mark yang baru saja masuk kedalam kamar.

Renjun mengutuk dirinya yang terlalu sibuk memikirkan Haechan dan Mark sampai tak menyadari kalau Mark masuk kedalam kamar keduanya.

Mark melepaskan jam tangannya. meletakkan di nakas samping tempat tidurnya. Tak lama setelah itu, duduk di sisi lain pinggir tempat tidur. “Terjadi sesuatu di Universitas?” tanya Mark binggung mendapati Istrinya masih terjaga diwaktu hampir tengah malam begini.

Renjun menatap Mark. Berusaha menyembunyikan kegelisahannya. “Aku tidak tahu kalau Jaemin masih sekolah” ujar Renjun kemudian. Mencoba membuat topik pembicaraan untuk membuang kegelisahan dalam dirinya karena mengetahui kedekatan Suaminya dan Pengasuh Jisung.

Mark tersenyum lembut. “Apa dia terus mengganggumu?”

Renjun menggeleng refleks menjawab pertanyaan Mark. Jujur saja, pertemuannya dengan Jaemin cukup mengejutkannya.

“Baguslah! Aku hanya khawatir dia akan mengganggumu saja” Mark berdiri dari duduknya. Berjalan membelakangi Renjun.

“Ge, mau kemana?”

Mark menghentikan langkahnya. Cukup terkejut dengan pertanyaan Renjun. Renjun tak pernah ingin tahu tentang dirinya. Dan ini tiba-tiba Istrinya itu bertanya. Wah.. Daebak!

Renjun baru menyadari perbuatannya, karena bertanya pada Mark yang terkesan seperti sebuah teriakan ingin tahu dan itu seketika membuatnya tersipu malu.

Bodoh! Seru Renjun pada dirinya sendiri.

Ini benar-benar memalukan. Renjun buru-buru merebahkan dirinya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut karena malu.

Dan ketika Mark berbalik untuk melihat Renjun, namja tampan itu hanya melihat Renjun yang sudah terkubur dibalik selimut.

Sebuah senyuman tersaji dibibir Mark.

Entah kenapa, pertanyaan tiba-tiba Renjun itu membuatnya bahagia dan tersenyum seperti bocah idiot.

“Selamat malam Renjun” ujar Mark yang tentunya bisa didengar dengan jelas oleh Renjun.

Sementara itu Renjun yang berada dibalik selimut hanya bisa tersipu malu dengan sumpah serapah akan kebodohan dirinya. Dan tak lama setelah itu, Renjun mendengar suara air menyala dari kamar mandi.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang