Chap 54

1.9K 215 11
                                    

“Kami permisi, Ma” Mark berpamitan pada Mertua nya itu.

Jisung tengah tidur dengan nyaman dalam gendongan Renjun.

Drama telah usai, dan kini Jisung sudah kembali kedalam pelukan kedua orang tuanya.

“Jangan coba-coba Mama membawa Baby Jie tanpa sepengetahuan ku lagi” tiba-tiba Renjun angkat bicara. Cukup mengejutkan Mark dan Yixing.

“Aku akan melaporkan pada polisi dengan laporan penculikan, kalau Mama membawa Baby Jie tanpa sepengetahuan ku lagi” kata Renjun ketus.

“Renjun” tegur Mark, sangat terkejut dengan perkataan Renjun.

“Hahahaaa...” tawa Yixing pecah setelah mendengar perkataan Anak Bungsu nya itu. “Lucu sekali..” ujar Yixing sulit menghentikan tawanya.

“Aku tidak main-main dengan ucapanku, Ma” kata Renjun lagi, setelah itu tanpa permisi meninggalkan ruang tamu rumah mewah Mama nya.

Meninggalkan Mark yang tertegun binggung, dan Yixing yang tertawa gemas dengan tingkah Renjun.

“Ma.. sepertinya Renjun hanya terbawa perasaan saja. Mama bisa__”

“Tidak perlu, Mark” Yixing menyerobot omongan Menantu nya itu. “Sebaiknya kau dengarkan yang Renjun katakan, jika tak mau mendapat masalah lebih pelik”

“Tapi, Jisung tetap cucu Mama. Mama bisa bertemu dan bercengkrama jika mau. Sesuka hati, Mama” Mark tak enak pada Mertua nya itu atas ulah tak sopan Istrinya.

“Tidak perlu merasa tak enak, Mark” Yixing tersenyum pada Mark. “Pergilah, jika kau tak mau Renjun mengamuk karena menunggumu terlalu lama”

Mark membungkukkan badannya. Memberikan hormat dan berpamitan pada Mertua nya sebelum pergi.

“Selamat Siang, Mama. Selamat tinggal” pamit Mark sopan.

“Mark” panggil Yixing yang membuat Mark menghentikan langkahnya untuk pergi.

“Nde?”

Yixing tersenyum misterius. “Berhati-hatilah pada Renjun. Mama tidak akan pernah lelah mengingatkanmu”

Mark mengerutkan kening binggug.

Timbul pertanyaan dalam benaknya.

Berhati-hati pada Istrinya? Memang kenapa? Ada apa dengan Renjun.

Kebinggungan yang terlihat jelas diwajah Mark membuat Yixing tersenyum. Ia tahu apa yang dipikirkan Menantu nya itu.

“Ada sebuah Pepatah Lama, ‘Dimanapun Anak Singa itu tumbuh, dan bergaul dengan siapapun dia.  Anak Singa itu akan tetap memiliki naluri pemburu. Kau mengerti maksud Mama kan?”

**
..

Mark melirik Renjun yang tertidur pulas dengan bersandar nyaman di kursi pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Rumah, yakni Korea.

Jisung juga terlihat pulas dalam pangkuan Renjun.

Renjun selalu bisa membuat Jisung nyaman ketika bersama.

Renjun dan Jisung adalah hidup Mark. Maka dari itu, Mark akan menjaga dan melindungi keduanya.

Dimanapun Anak Singa itu tumbuh, dan bergaul dengan siapapun dia, Anak Singa itu akan tetap memiliki naluri pemburu. Tiba-tiba Mark mengingat Pepatah Lama yang diutarakan Mertua nya itu.

Apakah maksud dibalik Pepatah Lama itu?

Apa sangkut pautnya dengan Renjun?

Dan kenapa Mertua nya selalu menyuruhnya hati-hati?

Apakah, Renjun akan tumbuh seperti Mertua nya itu? memiliki kata-kata pedas menusuk dan sinis? Dan suka sekali menyudutkan orang lain?

Tidak, Mark menampik itu.

Renjun tidak akan seperti Mertua nya.

Renjun memiliki hati dan tutur kata yang lembut.

Dan Renjun sosok yang sangat polos dan peduli pada orang lain.

“Apa yang sudah kupikirkan? Bodoh” Mark mengutuk dirinya sendiri karena sudah berfikiran macam-macam tentang Istrinya yang manis, polos, penyayang, tutur bahasa lembut dan sangat peduli pada orang lain itu.

..

Mungkin ini akan mejadi rahasia antara Renjun dan Haechan saja.

Jika Mark menampik keras, maka Haechan sudah merasakannya.

Bagaimana Anak Singa itu sudah menunjukkan taringnya, dengan kata-katanya yang pedas menusuk hati.

Fireflies [MarkRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang