Setelah kira-kira 20 menit lamanya tasya berada dilapangan kini kepalanya sedikit pusing eh bukan sedikit tapi sangat pusing.
Tangan Tasya membayangi kepala yang sendari tadi berdanyut"Panas banget engga kuat aku"Gumam Tasya .
~~~
Beni berjalan di koridor sekolahan yang sepi karena ini adalah jam pelajaran jadi wajar sepi.Saat Beni berjalan melewati lapangan mata elang milik Beni Melihat seorang gadis yang tidak asing bagi nya.
"Tasya"Batin Beni.
Saat Beni pastikan bahwa benar itu tasya,beni pun langsung jalan ke lapangan.
~~~
"Ehmm"Beni berdehem.
"Astaga,kak kaget tau kak"Ucap Tasya terkejut saat melihat beni ada di sampingnya.
"Lu ngapain di sini?"Tanya beni.
"Dihukum"
"Ck,maksud gue kenapa lu di hukum?"
"Oh itu em anu telat hehehe"Ucap Tasya gugup.
"Oh."
"Oh doang idih padahal aku gugup banget tadi jawab nya"Gumam Tasya.
"Lu ngomong apa?"
"Eh engga kak engga,oh iya kak beni ngapain ke sini"
"Engga"
"Oh"
Dan terjadi keheningan di antara mereka dalam sesaat.
Tes
Tes
Tasya yang sadar,menyentuh hidung nya betapa terkejutnya dia saat cairan kental berwarna merah mengalir dari hidung nya,dan entah kenapa kepala nya terasa sangat sakit.
"S-akit stttt s-akit"Gumam Tasya ,yang tangan nya meremas-remas kepalanya.
Brukkk
Beni yang ada di samping Tasya pun terkejut,Tasya pingsan dengan darah yang mengalir dari hidung nya.
"Tas Tasya bangun "Ucap Beni sambil menepuk pipi Tasya pelan.
Tahu jika Tasya tidak akan menjawab akhirnya Beni menggendong Tasya ala bridal style menuju UKS.
Untung saja di sepanjang perjalan tidak ada siapa-siapa pasal nya jam masih menunjukkan jam pelajaran.
Setelah sampai UKS Beni pun langsung membaringkan tubuh Tasya ke tempat bankar UKS.
"Dok dok tolong periksa dia dok"Ucap Beni memanggil dokter Samuel untuk memeriksa Tasya.
"Dia kenapa dok?"Tanya Beni yang sangat khawatir.
"Dia cuma kecapean terus tadi pagi juga di belum makan,santai aja kali Ben jangan khawatir gitu"Ucap dokter Samuel sambil menepuk pundak beni.
"Oh ya sudah saya pergi dulu"Lanjutnya.
"Iya dok thanks "
Sambil menunggu Tasya sadar Beni pun duduk di sofa dekat bankar Tasya,memainkan ponsel nya.
Aldo_fathara
Do beliin nasi
Di anterin kemana?
Ke UKS
Lu ngapain di UKS?
Udah lu ke sini aja buruan!
Setelah mengirimkan pesan kepada Aldo beni pun hanya melihat ciptaan Tuhan yang sedang berada di depan nya dengan wajah yang sangat pucat.
Aldo pun Dateng ke UKS membawa pesanan yang di pesan tadi oleh Beni.
"Ini pesenan lu"Ucap Aldo sambil memberikan pesanan Beni ke Beni dan langsung di terima oleh Beni.
"Dia siapa?"Tanya Aldo.
"Tasya"
"Ohhh ya udah gue pergi dulu,engga usah di pandangin terus"Ucap Aldo bersama dengan kekehannya,dan menepuk pundak beni.
"Lu cantik.gue suka"Batin beni.Tanpa sadar Beni menarik sudut bibir nya yang menjadi lengkungan dan melihatkan lesung pipinya.
"Eughh,aku dimana"Gumam Tasya.
"UKS" Betapa terkejutnya Tasya gumamnya dijawab oleh seseorang,Tasya pun langsung menoleh ke arah sumber suara tadi,Tasya terkejut bukan main kini di depan nya ada seseorang yang sangat tampan seseorang yang tadi menemani nya berdiri di lapangan.
"Ka-k ben-i"Ucap Tasya gugup.
"Hm,makan"Ucap Beni dingin,sambil menyodorkan makanan yang tadi di titipkan oleh Aldo.
"Makasih ya kak,maaf ngerepotin"Ucap Tasya sambil memakan makanannya yang berikan oleh Beni.
"Banget"Ucap beni dingin dan ketus,membuat dada Tasya sesak bagai di tusuk beribu-ribu belati.
Tanpa bersalah Beni meninggalkan Tasya pergi begitu saja,dan saat itu juga cairan kristal menetes dan cepat-cepat tangan Tasya menghapus jejak nya,dan hanya tersenyum getir.
"Kamu susah digapai ya?"Batin Tasya .
Setelah selesai memakan makanannya Tasya pun langsung pergi ke kelas nya kembali.
~~~
Bell pulang sekolah telah berbunyi,dan Tasya langsung bergegas keluar dari kelas karena ayah nya sudah menunggu di depan gerbang.
Oh iya kenapa tidak ada Vina ?karena Vina hari ini izin ada acara keluarga jdi dia tidak masuk sekolah.
"Sayang bagaimana sekolah mu"Tanya Doni kepada putri satu-satunya itu saat masuk kedalam mobil.
"Biasa aja kok yah"Jawab Tasya sambil menatap jendela yang kini langit sedang menangis membasahi bumi,karena hari ini mood nya hancur gara-gara Beni.
Seperti mempunyai insting yang kuat kalau putri satu-satunya ini lagi engga mood di ajak bicara ,Doni langsung saja melesatkan mobil nya memecah jalanan sore ini.
Sesampainya di rumah Tasya langsung turun dari mobil ayahnya.
"Eh syila kamu sudah pulang"Ucap Zahra menyambut kepulangan putrinya.
"Iya mah,aku ke kamar dulu ya"Ucap Tasya yang memaksakan senyumannya dan langsung bergegas pergi ke kamar nya.
"Yah Syila kenapa?"Tanya Zahra sambil mengambil tas dari pegangan tangan Doni.
"Engga tau Bun ,mungkin lagi bad mood aja kali?!"Jawab Doni.
"Oh ya udah ayah bersih-bersih dulu sana biar bunda masak buat makan malam"
"Iya makasih istriku tercinta"Ucap Doni sambil mengecup singkat kening Zahra.
Memang dua pasangan ini masih romantis saja walaupun usia pernikahannya sudah menginjak usia 22 tahun tapi keharmonisan mereka msih seperti dulu.
.
.
.
.
.
.Cuap cuap
Bagaimana part bagus engga.
Tolong komen ya dan jangan lupa vote supaya mendukung cerita ini menjadi peringkat pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA(SLOW UPDATE)
RandomWARNING!!! TERKANDUNG KATA-KATA KASAR!!!! _________________________________________ Asyila Anastasya perempuan cantik yang menderita penyakit gangguan kejiwaan yang sebenarnya sudah hampir sembuh. Namun tiba-tiba Tasya dipertemukan oleh seorang laki...