TigaPuluhEmpat

15 2 0
                                    

Sesampainya di UKS vina pun membantu tasya untuk berbaring di bankar untuk beristirahat.

"Yaudah sekarang lu tiduran dulu,gue beli bubur ayam dulu buat Luh"Ucap vina,Tasya pun menuruti perkataan vina.

Vina pun segera pergi ke kantin untuk membeli bubur ayam untuk tasya.

Namun baru saja ingin sampai di kantin ia sudah mendengar suara teriakkan yang memanggil nya.

"VINA KAMU KOK MASIH DISITU"Teriak seseorang dari lapangan.

Saat vina menengok ternyata suara itu bersalah dari guru olahraga hari ini.

Ia bingung harus gimana namun baru saja ingin bicara suara pak guru olahraga sudah memanggilnya kembali.

"VINA KOK KAMU MASIH DISITU!!"Teriaknya.

"SINI CEPETAN!ATAU KAMU SAYA HUKUM!"

"IYA PAK SEBENTAR!!"Sahut vina dengan teriakkan yang tak kalah kencang.

Vina pun celingak-celinguk mencari seseorang untuk diminta bantuannya.

Dan untung saja saat itu beni sedang berjalan dari arah berlawanan,dengan cepat pun vina langsung menghampiri beni untuk meminta bantuan.

"Kak,kak beni tolong beliin bubur ayam dong kak di kantin"Ucap vina kepada beni,beni pun bingung baru saja ia ingin lewat sudah di cegah. Sudah disuruh lagi "emang Luh siapa nyuruh gue"Batin beni.

"Lu suruh gue?!"Ucap beni dengan tatapan tajamnya.

"Kak entar aja marah nya ya?!Ini uang nya kak tolong banget ya kak entar bawain juga ke UKS ya "Ucap vina sambil memberi sehelai uang senilai sepuluh ribu.

"VINA KENAPA KAMU MASIH DISITU!!"Teriak pakguru olahraga dari lapangan.

Vina pun menengok"IYA PAK"Teriaknya,vina pun langsung pergi ke lapangan dan memberikan ucapan bye dengan isyarat tangan nya.

"Hey!hey!!b*ngs*t enak aja dia nyuruh gue!emang ada apa sih?!"Ucap beni bermonolog.

Beni engga memusingkan nya pun langsung pergi ke kantin.

Apakah sudah bel istirahat?!oh tentu belum! Namun ya tau sendiri badboy pasti terkenal dengan kenakalan nya dan salah satu kenakalan nya ada lah ini BOLOS.

Saat memasuki Kanti ia melihat teman-temannya yang bercanda ria sambil meminum minuman.

Beni pun langsung duduk di samping langit.

"Bu pesen satu bubur ayam dibungkus!"Teriak beni kepada pemilik bubur ayam dan dijawab anggukan oleh pemiliknya.

"Lu mau kemana beli bubur ayam dibungkus?! Tumben pesen bubur ayam?!"Tanya Langit.

"Ah bos,otak lu engga lagi sehatkan?!"Tanya Gavin ngawur.

Pletak

Satu tamparan mengenai kepala Gavin"Ngomongnya engga bisa di filter dulu napah!"Ucap Barlen.

"Filter, Filter,Lu kira gue aplikasi punya filter!"Ucap Gavin.

"Ini bukan buat gue!"Sahut beni.

"Terus buat siapa?!"

"Engga tau?!"

"Lah terus ngapain beli?! Mending kalau engga buat siapa-siapa buat gue aja bos mumpung gratis!"Ucap Gavin sambil menaik-turunkan alisnya sambil menunjukkan cengirannya.

Pletak

Kali ini yang menampar kepala Gavin bukan Barlen tapi langit.

"Aduhhhh.....rip pala gue"Rintih Gavin sambil mengelus-elus kepalanya.

Dan serentak mereka pun berkata"Amin..."

"Eh enak aja lu pada! amit-amit!!"Kesal Gavin dan mereka pun tertawa.

"Ini pesanannya"Ucap tukang bubur ayam tiba-tiba membuat tawa mereka pun berhenti.

Beni pun langsung menerima pesanannya tersebut"Ini uang"

"Makasih"Ucapnya dan langsung pergi.

"Lu bawa kemana itu bubur ayam?!"Tanya Aldo.

"Ke UKS! Tadi gue sebelum kesini gue tiba-tiba dicegah sama cewek,kalau engga salah temennya Tasya?!"

"Vina?!"

"Iya kali engga tau gue juga! Nah tiba-tiba dia nyuruh gue buat beliin bubur ayam terus bawain ke UKS."

"Hahaha mau aja lu bos di suruh sama dia"Tawa Barlen.

"Ngomong sekali lagi leher lu gue patahin!"Ancam beni,membuat Barlen pun langsung kicep.

"Tadi si Vina sendirian bos ngomong ke lu?!"

"Iya!"

"Dari pada lu banyak ngoceh Sono sini ora jelas! Mending lu anterin gih ke UKS "Perintah beni.

Mau tidak mau pun Barlen menurutinya, dengan wajah malas pun Barlen menerima bubur ayam tersebut dari tangan beni.

Namun sebuah ide muncul di otak kosongnya.

Dengan senyum sumringah Barlen berkata"Siapa tau ke UKS ketemu neng tasya?!"Ucap Barlen sambil melirik kearah beni.

Beni yang mendengar nama Tasya pun langsung berdiri dan merebut bubur ayam tersebut dari tangan Barlen dan pergi dari situ.

Barlen tersenyum menang karena ide nya berhasil.

Benar saja ketika beni masuk ke dalam UKS ia melihat tasya sedang berbaring dibankar dengan mata tertutup.

Beni pun tersenyum tipis melihat wajah tasya kembali setelah kejadian satu hari lalu.

Namun beni pun segara menetralkan wajahnya tak kala Tasya membuka matanya.

Saat membuka matanya Tasya pun terkejut melihat beni"Kak beni ke sini ngapain?!"Tanya Tasya sambil bangun.

"Ini temen lu tadi nyuruh gue buat beliin lu ini"

Sambil memberikan sebungkus  bubur ayam yang ada di tangannya tadi,Tasya pun menerimanya.

"Kok Vina nyuruh kak beni sih?!"Tanya dalam hati.

Beni pun duduk di sofa yang kebetulan dekat dengan bankar Tasya.

"Bilangin sama temen lu! Kalau nyuruh orang itu lihat dulu orangnya! Asal nyuruh aja emang gue babu nya?!"Kesal beni.

Tasya pun hanya mengangguk saja sambil memakan bubur yang dibelikan beni tadi.

Beni pun yang tadinya duduk santai kini menegakkan badannya"oh iya lu kenapa bisa disini?!"Tanya nya.

Uhukk

Uhukk

Tasya pun melirik beni dan saat itu pun dan keselek sendiri oleh makanan yang ia makan.

"Eh eh minum dulu nih"

Beni pun menyodorkan air botol yang berada di meja.

Tasya pun langsung meminum air tersebut.

"Makanya kalau makan itu hati-hati! Makan bubur kok bisa keselek?!"

"Eh iya makasih"

"Pertanyaan gue tadi belum dijawab?!"

"Oh anu tadi aku lagi Engga enak badanya makannya aku ke UKS aja"Alibi Tasya.

Beni pun hanya mengangguk-angguk saja,setelah itu beni melihat ke jam dinding yang berada di UKS tersebut.

Ternyata sudah jam istirahat"Oh yaudah kalau gitu gue mau pergi dulu!"

"Oh iya kak. Makasih udah beliin makanan buat aku"

"Iya, Get Well soon "Ucap beni sambil mengacak-acak rambut tasya.

Tasya pun hanya mengangguk menahan kupu-kupu yang bergejolak di dalam tubuhnya. Beni pun segera pergi.

TASYA(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang