TigaPuluhTiga

44 5 2
                                    

Kini tasya sedang berada di dalam kelas bersama vina untuk mengambil kaos olahraga tasya,karena hari ini ada pelajaran olahraga.

Kenapa tasya bisa sekolah hari ini?!.

Semua ini karena tasya memaksa Alvin dan kedua orangtuanya tadi pagi.

Pagi ini tasya turun kebawah sudah lengkap menggunakan seragam sekolahnya hari ini dan tas nya.

Alvin,Zahra,dan doni saat melihat tasya duduk di meja makan menggunakan baju seragam sekolah dan jangan lupa tasya juga membawa tas nya.

"Bun aku mau roti dong!"Ucap tasya.

Zahra yang tadi nya bengong pun langsung mengambil kan roti untuk tasya"Oh ini rotinya".

"Makasih"Tasya pun menerima roti tersebut dengan senyum yang manis.

Tasya pun mengoleskan selai kacang ke rotinya dan memakannya. Namun saat sedang makan ada sesuatu yang aneh.

Tasya pun melihat Alvin dan kedua orangtuanya terus menatapnya.

"Ada yang salah sama Syila?!"Tanya tasya sambil menelan rotinya.

"Dek kok kamu pakai seragam sekolah sih?!"Tanya Alvin.

"Hari ini hari apa?!"

"Kamis"

"Kalau hari Kamis sekolah libur engga?!"

"Engga"

"Nah itu Abang tau"

"Maksudnya?!"

"Ihh Abang telmi(telat mikir)banget sih!maksud aku itu kan hari ini sekolah ya aku mau sekolah lah gimana sih bang!"

"Kamu engga boleh sekolah"Ucap doni.

"Ih kok gitu sih ayah,kan Syila mau sekolah. Kalau Abang sama  bunda sama ayah engga bolehin Syila sekolah Syila akan ngurung diri aja di kamar"Ancam tasya.

Tasya sudah siap untuk pergi dari meja makan tersebut ke kamarnya,namun ia ditahan.

"Iya,iya kamu boleh sekolah"Putus doni.

Tasya pun melanjutkan makannya dengan senyum kemenangan,mereka yang ada di situ pun hanya menghela nafas saja.

"Udah belum tas?!yang lain udah pergi ganti baju loh!itu juga tuh ada yang udah ada di lapangan"Ucap vina.

"Iya sebentar dulu aku cari dulu bajunya!"Ucap tasya sambil mencari baju olahraga yang entah menyelip di mana"ini dia"Ucap tasya sambil mengeluarkan baju tersebut dari tas nya.

"Akhirnya... Yaudah ayo ganti baju"Ucap vina.

namun baru saja berbalik badan tiba-tiba segerombolan anak buah dari Lita pun datang.

Awalnya biasa saja namun saat Lita memberikan kode kepada temannya untuk menutup pintu kelas tersebut,membuat tasya dan vina was-was.

Prok

Prok

Suara tepukan tangan Lita menggema dikelas tersebut.

"Gue disini engga mau ngapa-ngapain lu"Ucap Lita sambil berjalan ke arah Tasya.

"Tapi kalau lu mau gue apa-apain sih,bisa dipertimbangkan"Lanjutnya sambil membelai rambut tasya.

"Lu mau apa sama temen gue"Sahut vina sambil melepaskan tangan Lita dari rambut tasya.

Lita pun mebersihkan tangannya yang baru saja di pegang oleh vina, seakan-akan vina membawa virus kepada Lita jika ia memegangnya.

"Lu tuh kalau sama kakak kelas tuh yang sopanan dikit"Ucap Lita sambil mendorong badan vina.

"Apa-apaan Luh!"

"Gaes pegangin dia"Perintah Lita,dan mereka pun memegangi vina.

Tasya pun yang tadinya melihat vina langsung menghadap ke Lita dengan paksa,dengan cara kita mencekram dagu Tasya.

"Ah kak lepasin"

"Gue bakal lepasin lu kalau Luh jauhin beni!!"

"Aku engga bisa!karena yang dekitin itu bukan aku tapi dia"Ucapan Tasya barusan membuat lita semakin emosi.

"Kurang ajar!!"

Plak

Satu tamparan tersebut membuat wajah tasya terhempas kesamping,kepala Tasya kini sudah berdenyut bayangan faro menyiksanya sekilah muncul di kepalanya.

"Tasya!!!!"Teriak vina sambil mencoba melepaskan diri dari anak buah Lita.

"Lepasin"

"Diam!!"Bentak anak buah Lita.

"Lu tuh kalau di bilangin nurut!!"Bentak lita

Tasya pun sudah tidak perduli dengan ucapan Lita karena kini kepalanya sudah penuh dengan kilasan siksaan faro kepadanya dulu.

"Aku engga mau!!"Bentak Tasya.

"Kan udah aku bilang aku engga suka di bentak!!"Bentak faro.

"Maaf tadi itu aku refleks"Ucap tasya gemetar.

"TAPI TETAP AJA KAMU NGEBENTAK AKU!!!"

Plak

Plak

Plak

Plak

Tamparan bolak-balik di wajahnya dibuat oleh faro.

"Lu denger engga sih!"Bentak Lita saat melihat tasya sibuk memegangi kepalanya.

Wajah Lita pun mendekat ke wajah tasya namun saat Lita baru ingin membisikkan sesuatu Tasya sudah mendorong Lita menjauh dan Tasya pun terjatuh di lantai.

Bukan!bukan karena bisikan Lita karena kita saja belum berbisik sedikit kata pun ,namun ketika lita mendekatkan wajahnya suara bisikkan faro seakan terdengar jelas di telinganya saat ini.
"kamu akan jadi milik aku seutuhnya malam ini"

Kini tasya terpojok diruang kelas sambil menjambak-jambak rambutnya membuat lita dan segerombollan kelompoknya itu bingung.

Lita yang takut terjadi apa-apa langsung memberi perintah untuk segera pergi.

Setelah merek pergi vina pun langsung menghampiri tasya dengan keadaan yang sangat kacau.

"Tas?!Tasya?!lu engga papa?!"Tanya vina khawatir.

"To-long to-long ambilin obat yang ada di tas aku"Ucap tasya gemetar.

Vina pun buru-buru mencari obat tersebut,ketika sudah menemukannya ia pun mengambil air dari tas miliknya,yang syukurnya hari ini ia membawa air minum.

Vina pun buru kembali ke tasya dan memberi kan obat tersebut kepada Tasya.

Tasya pun langsung mengambil satu pil obat tersebut dengan tangan gemetar dan meminumnya di bantu oleh vina.

Setelah itu tasya menjadi lebih tenang nafas nya sudah mulai teratur tidak seperti tadi walau pun keadaan dirinya sudah bisa di bilang kasihan di rambut yang acak-acakan dan seragam yang tidak rapi.

"Tolong bawa aku ke UKS Vin"Ucap tasya,vina pun langsung membantu tasya untuk membawanya ke UKS.

TASYA(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang