SembilanBelas

94 5 0
                                    

Tasya pun menelusuri lorong sekolahan dengan pandangan kedepan dan pikiran yang berkecamuk atas kejadian yang baru dialami tadi.

Tasya yang sadar ada yang menepuk pundaknya pun langsung menengok kebelakang ternyata Vina."Lu gue panggilan dari tadi bukannya nyaut,habis dari mana lu?"Ucap Vina kesal terlihat dari nadanya.

"Eh maaf Vin aku tadi habis dari ruang guru habis itu ke kamar mandi hehehe"Ucap Tasya berbohong karena takut temannya yang satu ini khawatir.

"Ya udah,nih tas lu udah gue ambilin udah Bell pulang"Ucap Vina sambil menyodorkan tas Tasya dan diterima oleh Tasya berterimakasih dengan senyumannya"Lu mau pulang naik taksi?"Tanyanya.

"Iya aku pulang naik taksi"

"Ya udah gue balik duluan ya bye" sambil berjalan meninggalkan Tasya ,Tasya pun berjalan keluar gerbang.

Tasya yang sudah sendari tadi menunggu taksi sampai sekarang pun belum datang.

Tiba-tiba ada yang menklason........

Tin

Tin

Tasya pun melihat sumber suara motor tersebut,orang tersebut yang mengetahui jika Tasya tidak mengetahui dia pun membuka helm nya.

"Lu belum balik?"Tanyanya.

"Belom kak,kak langit sendiri kok belum pulang?"Tanyanya,ya benar itu adalah langit.

"Mau balik sih cuma lihat ada bidadari lagi nunggu taksi ya mau nganterin aja dulu kasihan nanti bidadari nya capek "Goda langit dengan tertawan kecil.

"Maksud kakak?"

"Lu mau gue anter pulang engga?"

"Hmmm emang boleh kak?"

"Boleh!buruan naik"

Tasya pun naik ke motor langit,dan langsung melesatkan motornya .

~~~


Kini gadis dengan piyama dengan bermotif bear pun berdiri di balkonnya sambil menatap langit yang dipenuhi dengan bulan tanpa adanya bintang dengan jari lentiknya menulis di kertas putih bersih.

Kamu membuat aku jatuh cinta!

Tapi kenapa kamu melukai ku....

Bahkan kita tidak lebih dari sebatas teman tapi kenapa kamu sudah menyakiti ku?

Aku jadi takut?

Takut bersamamu!

Tapi rasa ini masih bertahan ,mungkin  aku lemah tapi inilah aku dengan segala kelemahan ku...

I lv BeniPrasetya


Setelah selesai jari lentiknya pun mengusap pelan tulisan yang dia tulis tersebut tanpa sengaja air matanya menetes di karya tangan yang barusan dia tulis  dan turun dari balkon kamarnya menuju kasur queensize dan mencoba tertidur dengan pikiran yang berkecamuk.

~~~

Pagi yang terlihat gadis dengan perasaan tidak baik-baik saja karena masih sedih akibat perkataan Beni kemarin,dan kini cuaca di pagi ini juga sedang mendung dan gerimis kecil.

Tasya yang sedang berjalan di koridor pun dengan mendengarkan lagu dengan suara yang sengaja dikeraskan karena dia butuh ketenangan sesaat.

Sesampainya dikelas pun Tasya langsung membersihkan kelas kerena emang hari ini adalah jadwal piket pagi Tasya walaupun dia hanya sendirian tapi dia lebih suka.

TASYA(SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang