~01~

72.1K 3.8K 65
                                    

"Kantin kuy," ajak Delisa, sahabat Erin.

Erin menatap Delisa dengan tampang memelas, "Del, traktir dong, belum gajian ini," ucap Erin.

"Yaelah, ayok lah skuy," ucap Delisa membuat kedua mata Erin berbinar-binar, "Okay, ayok beb." Akhirnya kedua gadis itu pun pergi menuju ke Kantin.

Sesampainya di Kantin, Delisa memesan nasi goreng 2 dan es jeruk 2. Dan kini kedua gadis itu makan bersamaan.

"Thank you ya Del," ucap Erin sembari tersenyum singkat.

"Yoi sans lah kayak sama siapa aja," jawab Delisa.

Jujur, Erin sebetulnya tak enak juga di traktir terus-terusan oleh Delisa. Namun uang gajinya harus dipakai untuk membayar kost, dan membeli makanan. Jadi saat di Sekolah ia jarang berbelanja, kecuali di traktir oleh Delisa.

Delisa Annora, sahabat Erin yang bisa dibilang memmpunyai kehidupan yang berkecukupan. Namun hal itu tak membuat Delisa sombong, ia malah dengan senang hati selalu membelikan Erin makan di Kantin.

"Btw Rin, lo tau gak anak kelas sebelah—"

"Gak," potong Erin cepat sebelum Delisa menyelesaikan ucapannya.

Delisa menghembuskan nafasnya kasar, "Belum selesai!"

"Oh iya iya, apa?"

"Kelas XII IPA 2 itu mereka kayak ngadain party gitu, ih seru banget deh pokoknya. Party satu kelasan," ucap Delisa dengan semangat.

Erin menaikkan sebelah alisnya, "Terus?"

"Coba aja kelas kita begitu juga, kayaknya asik? Iya kan Rin?," tanya Delisa meminta pendapat Erin.

Erin terdiam sejenak lalu ia tersenyum singkat, "Hmm asik mungkin, tapi bikin acara begitu kan ngeluarin uang cukup banyak. You know lah, gue mana punya uang," jelas Erin.

Tentu saja Delisa mengerti, ia tersenyum hangat kearah Erin, "Gue bisa bantu lo kok," sahutnya.

"Eh gak usah Del, apaan sih lo repot-repot! Udah lah kalau memang mau buat acara satu kelas gak papa, gue gak ikutan," ucap Erin sembari tersenyum, senyum paksaan lebih tepatnya.

Jujur saja, Erin sangat ingin mengikuti acara seperti itu, tapi kondisi keuangannya tidak mendukung.

"Yah gak seru dong kalau kurang membernya, lagian kita bikin acara yang beda aja,"

"Beda gimana?," tanya Erin sebelum ia meminum es jeruk miliknya.

"Kalau kelas XII IPA 2 kan party semalam gitu. Gimana kalau kita liburan ke puncak? Terus nginap deh di vila," ujar Delisa memberi saran.

"Haduh Del, itu pasti ngeluarin uang lebih banyak, tapi terserah sih, gue gak ikutan intinya, gak ada uang hehehe," jawab Erin santai.

"Gue yang bayarin keperluan lo deh, gak papa," ucap Delisa.

"Tapi—"

"Isss gak papa Rin, kayak sama siapa aja sih lo!"

"Emangnya yang lain pada mau liburan ke puncak?," tanya Erin membuat Delisa terdiam sejenak.

"Nanti deh kita rundingin dikelas,"

>~<

"Jadi gini guys. Gimana kalau kita liburan ke puncak? Tapi satu kelas harus ikutan semua! Kalau ada yang gak bisa kita gagal, karena kita Tim," jelas Delisa dihadapan para murid XII IPA 3.

"Kapan?," tanya salah seorang siswi.

"Emm. Hari jumat aja kita otw nya, kan pulang cepet tuh, nah kita bisa otw, terus kita kan sabtu libur minggu juga, kita pulangnya hari minggu aja," jelas Delisa lagi, tak lupa ia mengembangkan senyumnya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang