~03~

48.8K 3K 58
                                    

Malam harinya. Sepulang bekerja, Erin langsung menyiapkan keperluannya untuk ke puncak besok. Tidak banyak memang yang ia bawa, tas ranselnya yang berukuran cukup besar itu tidak penuh, hahaha. Jelas saja tidak penuh, apa yang mau Erin bawa agar ransel berukuran besar itu penuh?.

Tak lupa juga Erin menyiapkan buku mata pelajaran besok. Untungnya tidak ada PR, jadi Erin tidak perlu bergadang malam ini. Akhir-akhir ini memang sangat jarang diberikan PR, senang? Tentu saja! Karena sebetulnya Erin tak kesulitan untuk mengerjakan PR, namun sepulang Sekolah ia harus bekerja dan pulang larut malam, kalau ia mengerjakan PR ia harus bergadang, jam tidurnya pun berkurang, Erin bisa mengantuk saat di Sekolah.

Setelah dirasa semuanya sudah ia persiapkan. Erin pun langsung berbaring diatas kasurnya, dan tak butuh waktu cukup lama, ia pun terlelap dalam mimpi indahnya, semoga saja indah.

>~<

Pagi harinya, Erin terbangun agak telat hari ini. Jam sudah menunjukkan pukul 5.40 dan ia baru bangun. Erin pun bergegas menuju ke kamar mandi. Selesai mandi ia langsung mengenakan seragam Sekolahnya.

Setelah itu Erin pun langsung bergegas berangkat menuju ke Sekolahnya. Sesampainya di Sekolah, sudah jam 7 lewat, dan tentunya Sekolah sudah cukup ramai.

Langsung saja Erin menuju ke Kelasnya. Sesampainya didalam kelas, ia mendapati Delisa yang duduk di kursi sembari memainkan handphone mahalnya itu.

"WOY!," teriak Erin. Bukan hanya Delisa yang terkejut, murid lainnya yang tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing pun ikut terkejut.

"Erin! Gila lo ya!," kesal Vava sembari menatap Erin malas.

"Hehe Peace Va, tadinya mau ngangetin Delisa doang, gak ada niatan ngagetin kalian kok, tapi berhubung kalian ikutan kaget ya udah deh gue jadi senang," jelas Erin dengan santainya, sampai-sampai Vava tak habis pikir dengan jawaban Erin.

"Bener-bener sinting," ucap seorang siswi bernama Shila yang sedang asyik bergibah dengan Vava.

"Tumben lama, gue kira lo gak Sekolah," ucap Delisa saat melihat Erin yang menghampirinya.

"Gue bangun telat, terus gue nunggu angkot lama, terus itu angkotnya keliling dulu tadi, jengkel banget gue parah!," curhat Erin.

"Gimana Rin persiapan buat liburan? Sudah?"

"Beres," jawab Erin santai.

"Guys guys tiktokan hayu," ajak Shila dengan antusias.

"Woy woy ikutannn," pekik Erin dengan semangat lalu ia menghampiri Shila.

"Eh ikutan ikutan," ucap El yang ikut bergabung dengan kumpulan cewek-cewek yang asyik tiktokan.

"Rafael! Sana dulu!," kesal Erin.

"Suka suka sultan dong. Darrel! Tama! Skuy tiktokan!"

"Mana mana ikut dong," serbu Tama.

"PILING GUD," teriak Darrel begitu lagu tiktok dinyalakan.

"DARREL DIAM!," kesal Erin.

"PMS lo ya anjir, marah-marah mulu dah," sindir Darrel.

"Enggak!"

"Yeee, kenapa lo sewot hah? Gak suka? Sini berantem kita,"

"Ayok!," lawan Erin tanpa rasa takut.

"Dahlah anjir malah berantem," kesal El.

"ERIN ERIN!!!," teriak Delisa memanggil Erin. Erin pun langsung menghampiri Delisa.

"Apa?"

"OMG RIN GANTENG BANGET CUY," hebohnya sembari menunjukkan foto yang ada di layar handphone nya.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang