~04~

45.1K 2.8K 14
                                    

"Absen absen," ucap Vava.

"Dahlah otw aja langsung, yang ketinggalan berarti gak ikut," ucap El santai.

"Jingan lu! Gak boleh gitu woy! Harus solid!," omel Erin.

"Iya iya," balas El malas.

"Udah lengkap semua deh kayaknya," ucap seorang lelaki bernama Zidan.

"Langsung otw aja?"

"Sabeb lah, ngikut ae,"

"Oke ayok otw," ucap Delisa.

Mereka pun berangkat menuju ke puncak menggunakan kendaraan. Ada beberapa orang yang membawa mobil dan ada juga yang membawa motor.

Sepanjang perjalanan pun Erin dan Delisa mengobrol agar tidak jenuh. Pertengahan perjalanan mereka berkumpul di salah satu restoran untuk makan siang, setelah itu barulah mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampainya di Villa, mereka berkumpul di ruang tamu Villa tersebut yang bisa dikatakan cukup luas. Yang menyewa Villa ini adalah Tama, Tama memang terlahir dari keluarga yang kaya raya dan ia adalah anak tunggal.

"Bagi kamar," ucap Shila.

"Ada berapa kamar sih?," tanya Delisa.

"Berapa yak?," tanya Tama pada dirinya sendiri.

"Coba tanya sama penjaga Villanya sono," ucap Delisa menyuruh.

"Gue?," tanya Tama sembari menunjuk dirinya sendiri.

Delisa memutar bola matanya, "terserah, siapapun," jawabnya.

"Gue gak mau"

"Gue juga"

"2"

"3"

"4"

"Permisi— maaf mengganggu, saya Bu Lastri, penjaga Villa disini, saya ucapkan selamat datang buat kalian, apa ada yang bisa saya bantu?," tanya wanita bernama Lastri itu dengan ramah.

"Aduh Bu Lastri peka banget deh, belum juga dicari udah dateng aja," ucap Darrel mengembangkan senyumnya.

"Nyari saya? Ada perlu apa?," tanyanya lagi.

"Bu di Villa ini ada berapa kamar?," tanya Erin.

"Di Villa ini ada 8 kamar, 4 kamar di lantai 2 dan 4 kamar lagi di lantai 3, di lantai 3 ada satu kamar mandi, di lantai 2 ada 1 kamar mandi, dan di lantai 1 juga ada satu kamar mandi, dapur ada dipojok sebelah sana, dan ruangan yang ada didekat dapur itu ruangan family gitu, ada 4 ranjang disana, ada buat karaoke juga," jelas Bu Lastri sembari tersenyum hangat.

"Ah oke oke," sahut Erin sembari membalas senyum Bu Lastri dengan senyuman manisnya.

"Ada lagi yang bisa saya bantu?,"

Erin menggeleng pelan, "Gak ada Bu, terima kasih ya," ucapnya.

"Baik, sama-sama. Saya permisi dulu, kalau mau mencari saya, saya tinggal dirumah belakang Villa ini, pintu belakangnya ada di pojok dapur," jelasnya.

"Iya, terima kasih sekali lagi"

"Sama-sama," ucap Bu Lastri, setelah itu ia pun pergi meninggalkan gerombolan para anak muda itu.

"Nah ada 8 kamar, pas kan? Kita 32 orang, satu kamarnya 4 orang, cowok kelas kita juga 12 orang kan? Berarti kalian pakai 3 kamar, kalian kamar yang paling atas di lantai 3, yang cewek-cewek di lantai 2 deh," jelas Delisa memberi arahan.

"Setuju!," ucap Vava semangat.

"Okey, kita istirahat aja dulu, nanti malam kita ngumpul di ruang tamu," ucap Delisa.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang