~06~

44.9K 2.8K 114
                                    

Erin membalikkan tubuhnya, ia melihat sosok lelaki tersenyum kearahnya.

"Darrel? Apaan sih lo, ngapain lo disini?," tanya Erin. Ia masih tak menyadari bahwa lelaki itu dalam keadaan mabuk alias tidak sadar.

Tak menjawab ucapan Erin, Darrel justru membelai pipi Erin dengan lembut. Langsung saja Erin menepis tangan Darrel.

"Apa-apaan sih lo! Gue nanya ngapain lo disini? Bukannya harusnya lo main sama yang lain diluar?,"

"Maunya sama kamu." Darrel memeluk erat tubuh Erin membuat Erin membeku seketika. Ia bingung harus berbuat apa, ia juga bingung Darrel kenapa sebenarnya.

Erin berusaha melepaskan pelukan Darrel, sampai akhirnya Darrel mau melepaskan pelukannya.

Ia menatap Darrel sejenak, "Lo mabuk?," tanya Erin.

"Aku sayang kamu," jawab Darrel.

"Lo gak sadar!"

"Aku cuman mau sama kamu," jawab Darrel semakin tidak jelas.

Erin bingung. Karena ia takut hal yang tidak diinginkan terjadi, ia pun hendak melangkah melewati Darrel. Namun Darrel menahannya, Darrel menghalangi jalannya.

"Darrel! Lo bisa minggir gak?!," sentak Erin.

Darrel mengusap pipi Erin dan bibir Erin, "kamu mau kemana sih sayang?,

Erin pun langsung menepis tangan Darrel. Darrel tersenyum kearahnya, menurut Erin senyuman itu sangat menakutkan.

"Minggir Rel gue mau istirahat!." Erin memberanikan menatap Darrel tajam.

Cup.

Darrel mencium sekilas bibir milik Erin, "mending kita istirahat berdua." Tanpa ba bi bu, Darrel langsung membopong tubuh Erin menuju ke ruangan family yang ada didekat dapur.

Darrel mengunci pintu dan melempar kunci asal.

Erin menatap Darrel tajam, "Darrel lo apa-apaan sih!," ucapnya murka.

Erin hendak berjalan untuk mengambil kunci yang tergeletak di lantai, namun Darrel menahannya, Darrel mencengkram lengannya kuat.

"Darrel! Lepas! Sakit!"

"Gak!"

"Darrel!"

Darrel menarih tubuh Erin lalu menjatuhkannya diatas kasur, dan ia berada diatas tubuh Erin, mengunci setiap pergerakan Erin.

"Minggir!"

"Gak!"

"Gue bilang minggir Darrel! Lo gak paham apa gimana sih! Gak ngerti bahasa manusia hah—"

Darrel langsung melumat kasar bibir Erin beberapa menit, lalu ia melepaskannya, ia tersenyum kearah Erin.

"Manis," gumamnya.

"Lo bener-bener gila! Minggir!"

"Sssttt." Darrel menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Erin lalu ia meninggalkan kissmark disana.

"Rel! Sadar! Bego lo, gak ada otak!." Erin mencoba menghindar dari Darrel, namun apalah daya, tenaganya tak ada apa-apanya dibanding tenaga Darrel.

Tangan Darrel pun sudah mulai nakal, tangannya mulai masuk kedalam baju Erin, mengusap perut datar Erin.

"SHIT! BRENGSEK LO!,"

"Diam babe," ucap Darrel dengan nada serak.

Saat Darrel tengah asyik mengusap perutnya. Erin pun langsung mendorong tubuh Darrel, ia langsung bergegas mengambil kunci yang tergeletak di lantai.

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang