KYU - QUAINT

1.1K 48 10
                                    

💙Holaaaaa💙

Minum air putih dulu, sebelum baca

Minum air putih dulu, sebelum baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚡⚡⚡

"Drei, itu jawaban buat nomor dua, kenapa diisi di nomor tiga?" Qhey menepuk-nepuk kedua pipi Dreihan. "Lo masih sakit, ya?" Kemudian mendaratkan punggung tangannya di dahi laki-laki itu.

"Tangan lo bau, Qhey."

Qhey cepat-cepat menurunkan tangannya. Menciumnya, lalu meraih hand lotion dalam ransel. Dilumurinya kedua lengan itu perlahan. "Nggak. Selalu wangi."

Setelahnya, didekatkannya telapak tangan Qhey ke indera penciuman Dreihan. "Ya, kan?"

Qhey menarik tangan Drei. "Sini ... gue pakein. Biar lo juga wa--"

"Snowy."

Hand lotion tidak jadi dilumurinya. "Hng?" Ditutup kembali botolnya. "Gue anterin lo pulang ya. Ucapan lo nggak nyambung."

Bukan tanpa sebab, panggilan itu disuarakannya karena sosok Violory berdiri di depan pintu kelas. Kedua tangan gadis itu terlipat. Matanya fokus ke tangan Qhey yang sejak tadi menyentuh Drei-nya.

"Snowy?"

Langkah Violory dipercepat. Awalnya dia hanya ingin melewati kelas itu setelah mengantar Asia yang mendadak sakit perut ke UKS. Ada yang menarik. Qhey memperlakukan kekasihnya seolah raga yang tengah mencari perhatian. Menjijikan!

"Snowy," digenggamnya tangan Violory. "Iya, aku salah. Maafin aku, ya. Beberapa hari ini aku sakit. Dan--"

"Oh, sakit. Lagian udah sehat. Lepas, Drei! Ini area sekolah, bukan taman kencan."

Genggaman tangan itu melonggar.

"Aku--"

Tepat pada iris Dreihan, kalimat itu terdengar menyentak. "Kamu hanya sakit fisik, Drei. Bukan sakit batin. Nggak perlu berlebihan. Ada orang yang diam-diam nahan diri buat nggak bilang ke dunia, kalo dia lagi berjuang buat ngelawan sakit yang nggak kasat mata."

"Tap--"

"Udahlah. Kamu lanjutin aja yang tadi. Aku--"

Dreihan menahan Violory dengan iris tenangnya. "Cemburu?"

Yang terdengar hanya tawa meremehkan. "Aku nggak pernah cemburu. Apalagi, aku tau kalo dari sisi mana pun kamu nggak akan tertarik sama siapapun. Kecuali ... aku."

Ya, meski terkesan sangat percaya diri. Itulah nyatanya. Lexano Dreihan tidak bisa mengalihkan rasa semudah alasan putus karena bosan. Tidak seklise itu. Baginya, yang tergenggam adalah yang mesti dipertahankan.

Kerutan di dahi Violory semakin jelas. Dreihan menatapnya dengan pandangan kosong. Seolah dirinya tidak ada dihadapan laki-laki itu.

"Kamu jalan duluan, aku satu meter di belakang kamu."

"Lima meter."

Dreihan mengukir senyum kecilnya. "Oke. Sepuluh meter di belakang kamu."

Jam kosong tidak membuat siswa dan siswi bebas berkeliaran di area koridor sekolah. Ada tugas yang menanti, segera dikumpulkan tepat sebelum bel berbunyi. Dreihan tau jawaban soalnya tadi saja salah. Nomor dua, tapi diisi di nomor tiga. Dia merindukan Violory. Jarak aman inilah yang dipilihnya. Setidaknya dia yakin, gadisnya benar memasuki kelas. Bukan pergi ke tempat lain. Menangis seorang diri. Karena mengetahui kekasihnya baru saja disentuh oleh gadis lain.

⚡⚡⚡

Dia memberi jeda lima menit. Memastikan Dreihan telah pergi dari jangkauan mata. Ponsel yang sejak tadi bergetar, mengusik diri. Kemudian dibatalkannya permintaan video call itu.

Seperti tak ada jera, seseorang di sana terus dan terus menghubunginya.

Sialan! Apa tidak ada aktivitas lain, terkecuali menghubungi gadis yang jelas terikat pada seseorang.

Sialan! Apa tidak ada aktivitas lain, terkecuali menghubungi gadis yang jelas terikat pada seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Violory menggeram kesal. Ditariknya kursi menuju sudut kelas. Menjauh dari siapapun yang akan diam-diam mencuri dengar berbagai umpatan kesalnya.

"Berhenti! Baca chat gue."

Dua centang biru. Sudut bibir gadis itu menggariskan tanda cibiran. Violory mengirimkan pesan pada seseorang itu.

Kalo sampe Drei tau, lo orang pertama yang gue jadiin samsak.

🎻

🎻

🎻

Selalu jaga kesehatan dan kebersihan yaaa

See you💙

LORY✅[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang