NI JU GO - RECALCITRANT

215 22 36
                                    

Pengen cepat tamat😆

⚡⚡⚡

Masih ingat punya anak?

"Kamu mau ke mana?"

Radega baru saja tiba di rumahnya setelah dua jam pergi tanpa berpamitan pada istrinya.

"Jemput Lory." Cepat-cepat pria itu mengganti pakaiannya menjadi lebih santai. Setelah sebelumnya memakai pakaian formal.

"Lory ada di mana?" Sejak pagi Vreletta hanya ingin berdiam di kamarnya. Memantau apartemen anaknya dari monitor CCTV demi memastikan anaknya sudah pulang.

Jarak kamar keduanya dengan kamar Violory tidak terlalu jauh. Radega mengambil beberapa helai pakaian gadis kecilnya itu kemudian dimasukkan ke dalam koper kecil. Setelahnya, merebut guling kesayangan anaknya dari dekapan Vreletta. Menciumnya sejenak. Matanya berpindah pada bagaimana istrinya yang hanya berbaring dengan pandangan mengikuti pergerakkannya sejak tadi.

"Ck. Cepat masuk ke mobil atau kamu berangkat sendiri!"

Sepanjang perjalanan, Vreletta tak hentinya menangis. Tissue di atas dashboard sudah berantakan.

Radega menginjak pedal rem mendadak. Mengejutkan Vreletta yang baru saja mengusap pipi basahnya. "Bisa nggak, nggak usah nangis? Bikin aku pusing. Cukup fokus ke Lory dan pikirkan kemungkinan terburuknya apa alasan Lory kabur dan berakhir di sana."

Bukannya suara tangis itu mereda, isakan kuat yang semakin terdengar.

"MARCHE VRELETTA! KAMU BUKAN REMAJA LAGI! BERHENTI MENANGIS!"

Mobil itu berhenti di depan ruko yang telah setengahnya tutup.

"Turun!" Tanpa perlu menoleh, pria itu menatap istrinya dari kaca spion. Napasnya berhembus kasar. Sesekali menggigit bibirnya. Mengucap dalam hati, jangan membuat emosiku lebih tinggi dari ini, sayang.

"Apa?" Dagu wanita itu bergetar. Tidak cukupkah Radega menindasnya?

"Turun! Dan duduk di bagasi."

"Gaga ...," Helai tissue selanjutnya diraih. Kali ini membersihkan cairan dari hidungnya.

"Nurut aja, bisa nggak?"

"Tapi, kita kan mau--"

"Turuti apa kataku atau kamu turun di sini dan lanjut sendiri!" Setelah mengakhiri kalimat itu Radega memukul stirnya. Sedangkan Vreletta keluar sejenak. Menarik napas dalam. Kemudian membuka pintu belakang. Jok belakang sebagai pilihan. Radega hanya tengah panik, tidak mungkin meminta istrinya berada di bagasi selama perjalanan dua jam.

Sekitar tiga belas menit Vreletta memerhatikan suaminya yang tak juga melajukan kendaraan.

Radega menggenggam stirnya begitu kuat. Menaruh dahinya di sana. Tanpa sepengetahuan Vreletta, setitik air mata ketakutan jatuh.

Gadisnya Daddy, baik-baik aja, kan, di sana?

Gadisnya Daddy, baik-baik aja, kan, di sana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LORY✅[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang