Tekan🌟, lalu komentar.
Disarankan minum air putih terlebih dahulu, sebelum baca part ini.
⚡⚡⚡
Dad, cantik nggak?
Violory mengirim foto Khinanz semasa muda melalui e-mail kepada sang daddy. Tak butuh waktu berjam-jam, balasan diterimanya.
Iya, yang ini cantik banget.
Foto Vreletta semasa muda sebagai balasan dari Radega.
"Itu tangan daddy, ya? Ih, daddy nyebelin!" Violory bersungut-sungut sendiri. Angkuh sekali daddynya ini!
Terlintas ide yang membuatnya detik ini menghentakkan kaki perlahan menuju apartemen sebelah. Asia benar, ketika pintu di buka pun yang menyambutnya adalah seorang pria paruh baya.
Sementara di jarak lima langkah dari pria itu, anak laki-laki berusia satu tahun lebih muda dari Violory melambaikan tangan. Gelas digenggamannya yang bermula akan menyentuh bibir, terjeda. Menyempatkan diri mengulas senyum manis pada tamu tanpa undangan.
"Om, udah dapet respon belum?" Alibi Violory adalah ingin menanyakan jadwal les biolanya yang baru. Karena tetangga yang satu ini adalah teman dekat dari salah satu guru les biolanya.
Pria itu menyilahkan Violory untuk menyesap teh hangat terlebih dulu. Selama itu pula, pria itu tidak henti mengusap jenggot perawatannya.
"Kamu ngasih nomor hangus, ya?" Bukan tanya mengintimidasi, hanya tanya memastikan.
"Ih, bener masih aktif. Coba lagi aja, Om."
"Heran saya, kenapa kamu restuin perasaan saya ke ibu kamu?" Pria itu pikir, statusnya yang berjauhan dengan sang istri, lalu dalam sembunyi mengagumi wanita cantik beranak satu--Violory, akan mencipta efek makian dari gadis ini. Nyatanya, plot twist. Bendera dimulainya pendekatan dikibarkan oleh Violory sendiri.
"Udah bener dikasih lampu hijau."
Pandangan Violory terhenti pada sosok anak laki-laki dari pria gatal di depannya. Lagi dan lagi remaja itu memberinya senyum, kemudian melambaikan tangan. Kan tadi sudah. Cari perhatian, ya?
Respon Violory tak kalah mencari perhatian. Alisnya terangkat, seolah menyeru, 'hai, kamu yang di sana'.
"Saya pikir ayah kamu akan marah besar dengan tingkah kamu ini." Pria itu mengernyitkan dahinya, sadar pandangan Violory terfokus pada keberadaan anaknya. Jangan sampai mereka jatuh hati!
Sebelum menjawab, Violory mengulum senyumnya. Tidak tahan, bila ada yang tengah mencuri tatap dengannya. "Nggak akan, Om. Daddy sayang banget sama aku. Apapun itu... pasti diiyain."
KAMU SEDANG MEMBACA
LORY✅[COMPLETED]
Teen Fiction⚠ Cerita masih lengkap. Dalam proses revisi⚠ #1 in Teenfiksi➡ 13 Juni 2020 #2 in Teenfiksi➡ 14 Juni 2020 #1 in Teenfiksi➡ 15 Agustus 2020 [Disarankan membaca Querencia terlebih dahulu, sebelum membaca story ini] Beberapa Part di Private. Follow Auth...