JU HACHI - DIVISIVE

223 19 8
                                    

🌞🌞🌞

Gadis kecil kesayangan Galaxius Radega mengusap brewoknya yang sengaja dirawat.

"Daddy ...," Pria itu tertawa kemudian menarik Violory dalam dekapannya. "Kapan Kak Kino pergi lagi?"

Tawa pria itu terhenti. "Dia kangen banget sama kamu. Kenapa nanya begitu?"

"Nanti dia cari perhatian ke Daddy." Lengan gadis itu semakin erat melingkari pria kesayangannya. Lebih nyaman dari berbagai bantal dan boneka di kamarnya yang di pilih Vreletta serba violet.

"Cemburu kalo Kino dekat ke Mommy?" Kalau bisa, gadis kecilnya ini dibawa saja ke pesawat. Melakukan segala aktivitas dalam teritorinya.

"Nggak. Sama Daddy nggak boleh."

"Sayangnya, Daddy ...," Pria itu mencium dahi anaknya penuh hangat. "Nggak ada yang bisa ngalahin rasa sayang Daddy buat kamu."

Violory mengangkat pandangannya. "Aku nggak mau punya saudara."

"Siapa bilang? Kamu satu-satunya Princess di hati Daddy." Radega pikir ucapannya itu menenangkan. Namun, yang terdengar adalah isakan pedih.

"Aku mau jadi pasangan Daddy aja kalo gitu."

Tawa sebagai balasan dari Radega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tawa sebagai balasan dari Radega. Diusapnya pipi berlesung itu. "Mau saingan sama Mommy? Udah kalah sejak kamu lahir di dunia ini."

"Berarti nanti aku nikahnya sama Daddy?"

"Hahaha."

Bibir si pecinta violet itu mengerut lucu. Hanya pada daddy-nya, dia bisa bersikap semanja ini. Maka, semakin didekap eratlah saat langkah-langkah pelan terdengar semakin dekat.

"Dad, kenapa Lory nangis?"

"Biasa, lagi manja. Daddy jarang pulang. Sekali pulang, nempel terus." Radega mengusap sayang helaian rambut Violory yang kini berada di pangkuannya. Tak ada sungkan. Gadis kecilnya tak henti mengulang manja semasa balita.

"Kakak juga udah lama nggak pulang, Dede Loi. Kok dicuekkin aja?"

Vreletta mengusap kepala khieno pelan. "Sssttt, Lory lagi tidur."

"Aku ... kayaknya mau menetap di sini, Dad."

Violory tak benar terlelap, tersentak akan kalimat yang didengarnya, tangannya mencengkeram kaus Radega. Sadar reaksi cepat dari anaknya, pria itu melirik sejenak anaknya.

"Kuliah dan kerja kamu di sana, gimana?"

"Bentar lagi juga selesai. Kalo kerja, fleksibel. Aku mau fokus jagain Dede Loi."

Violory menggigit lengan daddy-nya. Dan yang digigit menahan nyeri di kulitnya.

"Lory banyak yang jagain. Fokus sama diri kamu sendiri."

LORY✅[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang