Jangan lupa vote + komennya ya, sayang💕
⚡⚡⚡
10 menit lagi mommy datang.
Violory menghentakkan kaki-kakinya. Kalau saja tak tengah mengangkut biola kesayangannya. Rasanya lebih ingin menghilang dari kehadiran wanita itu. Sialnya, chat itu berasal dari pria kesayangannya di dunia ini.
Irisnya meneliti dari ujung kepala hingga ke kaki. Berulang, mengutuk dirinya. Bagaimana bisa ia ceroboh?
Rok mini berwarna baby pink, atasan putih lengan panjang. Rambut yang diikat satu dengan gulungan tinggi. Oh, jangan lupa sneakers kesayangannya. Tentu dari sang daddy--Galaxius Radega.
Ia menghela napas lelah. Terakhir kali memakai rok serendah ini, mommy tak henti menasehatinya. Padahal daddy biasa-biasa saja. Hanya mengatakan, Kalo sayangnya daddy nyaman, pake aja. Nggak ada larangan buat berpakaian apapun bagi daddy. Tentu kamu nggak lupa, daddy keturunan perancis. Adat barat sah-sah saja di rumah ini.
Tapi mommynya tak setuju. Karenanya, piyama tidur bermotif berbagai tokoh kartun menyesak lemari Violory.
Kamu masih kecil. Pake yang lucu-lucu kayak gini. Sambil mengangkat paket online yang baru tiba. Isinya ... piyama lagi.
"Mommy selalu siap jaket di dalam mobil." Vreletta tak menoleh pada anaknya itu. Terfokus akan kepadatan jalan. Merayap pelan seolah tak ada aktivitas lain, terkecuali menanti perlahan kendaraan di depan ini segera melaju.
Jaket itu diletakkan di atas pahanya. Menutup apa yang mommy sebut tak boleh dipakai apalagi di luar lingkungan rumah.
"Daddy chat kamu apa lagi?" Vreletta mulai melajukan mobilnya perlahan. Keluar dari kemacetan. "Nomor WA mommy, kenapa kamu block?"
Beberapa hari lalu, sepulang dari jogging tanpa izin. Vreletta dibuat cemas. Sepagi itu anaknya menghilang. Tanpa izin. Kenyataan bahwa anaknya pulang ke apartemen diam-diam, mencipta amarah Radega. Tak ada intonasi tinggi. Hanya tatapan dingin sang daddy diiring kalimat petuah ala anak kecil yang kabur ingin main bersama temannya di luar.
"Block?" Ditekannya tombol unblock di riwayat blokir Whatsapp. Ketauan. Semestinya, kekesalannya hari itu pada sang mommy yang diwakili daddy tak dibalas dengan ini.
"Mommy selalu sayang kamu." Tepat di pelataran rumahnya, Vreletta merangkul bahu Violory. Lembut. Tak ada tangan kasar yang berujar kesal atas tindakkan konyol anaknya itu. "Terkadang, menyiratkan perasaan sayang nggak selalu dengan kata-kata sayang berbagai bahasa dengan rutin. Tindakkan cemas pada seseorang, memang terkadang nampak berlebihan. Bagian cemas itu juga tanda sayang. Kamu harus tau, kalo daddy pasang foto kamu di semua wallpaper gadget-nya. Setelah kamu lahir, wallpaper itu digantikan oleh foto kamu. Sementara foto mommy ... hanya disimpan di gallery."
Langkah keduanya terhenti. Vreletta yakin anaknya itu paham ke arah mana pembicaraan ini.
Sedang Violory tersenyum tipis. Sesayang itukah daddy padanya? Sampai yang katanya wanita kesayangan sejak kecil digantikan posisi olehnya.
Tunggu, apa itu juga berarti Vreletta sudah tak penting bagi daddy-nya?
Tawa geli dibalik punggung mommy dilakukannya.
"Nah ini dia, anakku pulang."
Suara itu. Violory memutar arah pandangannya. Di lantai dua, Radega mengumbar senyum sayang padanya. Bukan itu yang menjadi titik fokus. Tetapi seseorang yang merapat pada daddy-nya di sana. Seolah mengatakan, Daddy itu miliknya.
Tersadar, Vreletta telah lenyap dari jangkauan pandang.
Violory mendongak lagi, dalam posisi serupa tadi, ditujunya iris seseorang di sebelah Radega. Lalu bergumam, "Tante?"
🎻
🎻
🎻
Ada yang udah bisa nebak alasan Lory kelihatan 'SAYANG' banget ke Letta apa?😎
Sekalian nunggu KISSABLE terbit, mulai nabung dulu ya dari sekarang.
Sampai jumpa di part selanjutnya .... 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
LORY✅[COMPLETED]
Roman pour Adolescents⚠ Cerita masih lengkap. Dalam proses revisi⚠ #1 in Teenfiksi➡ 13 Juni 2020 #2 in Teenfiksi➡ 14 Juni 2020 #1 in Teenfiksi➡ 15 Agustus 2020 [Disarankan membaca Querencia terlebih dahulu, sebelum membaca story ini] Beberapa Part di Private. Follow Auth...