9. Siapa?

2.6K 138 3
                                    

Rebahan, rebahan, rebahan itulah yang sekarang sedang di lakukan oleh Sheila. Mau bagaimana lagi? Andra yang pamitnya hanya mengembalikan motor sampai sekarang tak kunjung kembali. Mama dan Papa nya? Yaa sudah pasti mereka berdua sedang berkutat dengan pekerjaan. Rey? Ntah lah Sheila sudah menghubungi nya namun tak kunjung di jawab.

"Ya Allah jangan sampe Sheila mati gara gara gabut" teriak Sheila prustasi.

Akhirnya Sheila memutuskan untuk kelantai bawah mencari makanan yang bisa ia makan. Ternyata sang Mama memang sangat pengertian tak pernah membiarkan kulkas kosong karena sang anak memang tak bisa diam jika menyangkut makanan.

Sheila memilih untuk menonton TV agar tak terlalu bosan dan tak lupa dengan cemilan yang berada di atas pangkuannya. Saat Sheila sedang asik dengan TV tiba tiba Sheila merasa ada yang duduk di bangku sebelah nya. Perlahan namun pasti ia menengok ke sebelah kanan yang ia rasakan ada yang sedang duduk. Dan...

"Woaaa" teriak Sheila lalu menutup muka nya dengan bantal kursi yang ia pegang.

"Whahahahaha" Andra tertawa sangat puas melihat reaksi sang adik yang berlebihan.

Sheila pun menjauhkan bantal dari mukanya karena mendengar suara sangat keras yang di hasilkan oleh tawa kakak nya.

Pletak!

Sheila melemparkan bantal kursi yang ia pegang ke arah Kakaknya dan yap tepat mengenai sasaran. Andra pun langsung menghentikan tawanya pada saat sebuah bantal mendarat tepat di wajahnya.

"Sialan lo!" Ucap Andra sembari menyentil kening Sheila.

"Lo gila! Muka udah jelek di buat jelek lagi!" Ucap Sheila dengan muka merah menahan marah.

Memang benar benar kakaknya ini sangat usil.

"Ko tumben lo sendiri?" Tanya Andra sembari celingak celinguk seperti mencari sesuatu.

"Ya terus gue harus sama siapa?" Dengan muka Sheila yang masih menahan kesal.

"Biasanya kan sama Rey"

"Ga tau dah tuu bocah kemana so sibuk emang" Lalu sheila fokus lagi kepada acara yang sedang ia tonton tadi.

"Udah punya pacar Kali dia" ucap Andra menerka.

"Bhahahaha" tawa Sheila pecah mendengar ucapan Andra barusan "Rey? Punya pacar? Ga mungkin!" Kata Sheila dengan yakin.

"Lah? Nanti Rey punya pacar lo nangis" ejek Andra mengingat masa lalu.

"Dulu kan gue masih SMP gue fikir kalo dia punya pacar gue ga di peduliin lagi ya jadi gue mewek lah." Ucap Sheila sangat malu jika di ingat.

Andra tiba tiba bangkit dari duduknya kemudian berlalu ke lantai atas seperti nya ia akan pergi ke kamarnya. Sedangkan Sheila lebih memilih kembali menonton acara TV nya di bandingkan mengikuti langkah sang kakak untuk kembali ke kamar.

Lima belas menit kemudian Andra kembali dengan baju santainya dan betapa kaget nya Andra saat melihat adiknya sedang tidur dengan posisi duduk dan cemilan masih berada di pangkuan. Ini sih TV yang nonton Sheila bukan Sheila yang nonton tv, hayo siapa yang suka seperti Sheila?

"De pindah ke kamer sono" ucap Andra sembari menepuk nepuk pipi Sheila. Namun nihil Sheila sama sekali tak bergeming ia hanya bergerak sebentar untuk membenarkan posisinya setelah itu kembali tertidur.

Tak ada pilihan lain Andra harus menggendong adiknya untuk tidur di kamar daripada Sheila harus tidur seperti itu? Lalu leher Sheila sakit bukan?

Andra menggendong Sheila dengan menaiki tangga dengan hati hati setelah sampai di depan kamar Sheila Andra membuka pintu kamar dengan sebelah tangan nya.

Temen Apa Temen✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang