Suasana kelas yang ramai di tambah dengan tidak adanya guru menggambarkan suasana kelas 11 IPA 1 ada yang sedang mengobrol, bermain game, menonton film,bernyanyi nyanyi dengan sapu yang di jadikan gitar, membaca novel, selfie bahkan bermain tik tok. Tapi tidak dengan kedua remaja yang berbeda jenis ini mereka sedang menjelajahi mimpinya dengan tenang tak terganggu sedikitpun oleh suara gaduh yang di timbulkan teman teman sekelasnya.
"Woi" panggil seseorang yang berada di ambang pintu.
Semua yang sedang gaduh pun seketika menjadi hening dan melihat ke arah pintu.
"Lo sini" panggilan itu berasal dari orang di sebelahnya.
"Gue?" Tanya Fitri dengan menunjuk dirinya sendiri. Sontak membuat ke empat remaja yang sedang berdiri di ambang pintu mengangguk bebarengan.
"Kenapa?"
"Itu yang di pojok mereka lagi apa?"
"Tidur. Udah biasa mereka mah kalo jamkos pasti tidur udah kek kebo ga keganggu mau segaduh apapun juga." Ucap Fitri menjelaskan
"Boleh kita masuk?"
"Masuk aja."
Setelah mendapat izin mereka berempat masuk dan menuju ke arah kedua remaja yang sedang terlelap. Suasana masih hening karena intruksi dari keempat remaja tadi. Saat suasana sedang hening tiba tiba...
"Woii." Ucap remaja berempat tadi sembari menggebrak meja membuat kedua remaja yang sedang terlelap terperanjat kaget lalu bangun.
"Whahahaha" tawa seluruh siswa yang melihat akhirnya meledak karena melihat ekspresi Rey dan Sheila.
"Lo gila? Kalo mau bangunin yang bener dong!"
"Santai Shei tuh liat Rey kalem" sahut Alifa.
"Kalem si kalem tapi liat tuh tatapan nya membunuh bro." Ucap Revan sembari bergidik melihat tatapan tajam Rey.
"Ckck santai lah pa bos bu bos kita ke sini cuma mau ngajakin kantin terus pulang deh"
Tanpa sepatah katapun Rey langsung bangkit dan berjalan mendahului. Benar benar kulkas berjalan. Akhirnya kelima remaja yang di buat terbengong bengong oleh ulah Rey mengejar sang big bos yang sudah duluan menghilang di belokan.
Sesampainya di kantin mereka langsung duduk di pojokan ntah apa yang di fikiran mereka sehingga sangat suka jika duduk di bagin pojok.
"Mau makan apa? Gue yang pesen." Tanya Alifa saat melihat teman teman nya sudah duduk.
"Gue mau mie ayam sama jus melon." Ucap Sheila
"Udah samain aja semua biar ga pusing." Usul Revan
Alifa langsung melenggang saat semua teman teman nya menyetujui usul Revan.
Sembari menunggu Alifa yang sedang memesan makanan mereka tak henti hentinya berbincang et ralat tak semua yang mengobrol masih ada Rey yang hanya diam menyimak apa yang di ucapkan teman teman nya. Ntah lah ketika yang lain memilih menunggu pulang keenam remaja ini malah makan di kantin. Tak sedikit yang sedang berada di kantin namun mereka hanya berbincang.
Alifa kembali membawa pesanan teman teman nya di ikuti dengan seseorang wanita dewasa yang membantu membawa makanan.
Mereka semua manyantap makanan nya dengan tenang tanpa ada sepatah katapun. Tanpa mereka sadari siswa siswi yang lain sudah pulang karena bel istirahat sudah berbunyi pada saat Alifa memesan makanan, tapi itu bukan masalah karena mereka sering seperti ini.
Lima belas menit kemudian makanan mereka sudah habis tak tersisa. Sebelum pulang mereka mengobrol dulu sebentar hingga akhirnya memutuskan untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Apa Temen✔️
RomanceReyhan Putra Prawira sosok cowo dingin yang mempunyai sahabat perempuan bernama Sheila Fitri Winata jika Rey sangat diam berbeda dengan Sheila yang tak mau diam. Kisah ini rumit dimana perasaan menyukai terhalang oleh status 'sahabat' yang mereka sa...