"STOOOPPPPPP!!!!"
Suara Sheila mengalihkan atensi kedua remaja yang sedang beradu otot itu mereka menoleh pada sumber suara yang sedang menatap mereka dengan garang.
~ ~ ~
"Kalian tuh kenapa?!" Tanya Sheila dengan nada tingginya yang membuat kedua remaja yang sedang duduk terlonjak kaget.
Ya, setelah Sheila berhasil menghentikan adegan pertengkaran Rey dan Kenzo, Sheila langsung menggeret nya ke teras rumah sesudah mereka berdua Sheila obati.
Rey dan Kenzo hanya bisa terdunduk tak berani menatap wajah marah Sheila, demi apapun sekarang Sheila seperti ibu yang sedang memarahi kedua anak laki lakinya karena nakal.
"Lo Rey! Kenapa ngomong gitu ka Ken?!" Tanya Sheila lagi karena pertanyaan sebelum nya tak ada yang menjawab.
Perlahan Rey mendongak melihat wajah Sheila yang merah padam karena marah bahkan tatapan mata Sheila pun tak seperti biasanya, jika biasanya tatapan itu sangat lembut kali ini tatapan itu penuh amarah.
"Terus gue harus diem aja waktu tau Lo belum pulang padahal sekolah udah bubar dari siang?" Tanya balik Rey dengan nada seperti biasanya, dingin.
"Gue di rumah sendiri Rey. Lo harusnya bilang makasih ke Ka Ken karena dia bawa gue main ke rumahnya jadi gue ga kesepian." Ucap Sheila dengan tatapan dan suara yang sudah seperti biasa lagi.
"Kan Lo bisa ke rumah gue." Rey semakin mendongakkan kepalanya melihat wajah Sheila, sedangkan Kenzo hanya diam melihat kedua sahabat itu bertengkar.
"Lo fikir di rumah Lo rame? Hah? Bunda ke kantor Rey gue tau dan Lo? Lo ke rumah pacar Lo jenguk dia yang lagi sakit, gue yakin Lo lama disana, jadi? Kalo gue di rumah Lo gue ga bakal kesepian?" Tanya Sheila beruntun yang tak dapat di jawab oleh Rey karena semua ucapan yang terlontar dari mulut Sheila benar.
Rey diam memikirkan, apakah tadi siang lagi lagi ia meninggalkan Sheila? Bahkan saat ini lebih parah Sheila harus berlama lama di rumah orang asing, asing? Seperti nya Kenzo dan Sheila tak seasing itu sekarang.
"Kenapa diem? Lo ga bisa jawab?" Sheila membuka suaranya setelah beberapa saat hening.
"Apapun itu alesan nya Lo harus makasih sama ka Ken bukan nya bikin ka Ken babak belur, kalo ga ada dia mungkin gue udah mati karena bosen." Ucap Sheila sembari melirik Kenzo yang sedang menatapnya juga.
Rey yang tadinya sedang melamun memikirkan kesalahan nya yang lagi dan lagi terulang pada Sheila seketika kesadarannya kembali setelah mendengar suara Sheila.
"Tapi dia bawa Lo pulang malem banget!" Tak sadar Rey meninggikan suaranya membuat Sheila terlonjak kaget.
Perlahan tapi pasti air mata yang Sheila tahan agar tak jatuh akhirnya luruh juga, tetes demi tetes air mata itu makin deras untuk keluar, demi apapun Sheila paling tak bisa di bentak.
Rey yang melihat air mata Sheila langsung terhenyak, ia kembali bertingkah bodoh bahkan sekarang ia membuat Sheila menangis? Oh ya ampun dua janji sudah ia ingkari sekarang, yang pertama ia gagal menjaga Sheila karena buktinya Sheila lebih sering bersama Kenzo dibandingkan Rey dan yang kedua membuat Sheila menangis.
Saat Rey berniat akan meminta maaf pada Sheila, Kenzo sudah lebih dulu menarik Sheila ke dalam pelukan nya, membuat niat Rey harus terurung karena rasa sesak yang tiba tiba saja menyerang Rey saat melihat Sheila perlahan demi perlahan sudah mulai tenang.
"La gue minta maaf" ucap Rey dengan muka bersalahnya saat sudah tak ada suara tangis dari Sheila.
Tapi Sheila bungkam, jika ia di tinggalkan oleh Rey saat pulang sekolah karena ia kini harus menjemput pacarnya Sheila tak masalah tapi kalo ini Sheila seperti susah untuk memaafkan Rey, bukan lebay tapi demi apapun Sheila tak suka di bentak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Apa Temen✔️
RomanceReyhan Putra Prawira sosok cowo dingin yang mempunyai sahabat perempuan bernama Sheila Fitri Winata jika Rey sangat diam berbeda dengan Sheila yang tak mau diam. Kisah ini rumit dimana perasaan menyukai terhalang oleh status 'sahabat' yang mereka sa...