Matahari yang tadinya nampak malu malu kini sudah menyinarkan sinarnya membuat siapa saja semangat untuk melakukan kegiatan hari ini, tapi berbeda dengan gadis satu ini ia masih setia bergelung dengan selimutnya bahkan sang Mama sudah berkali kali membangunkan anak gadisnya tapi ia hanya membalas "kan sekarang Sheila ga sekolah Ma nanti aja bangun nya."
Jam sudah menunjukan pukul 08.30 bahkan sang sahabat yang selalu bisa membangunkan nya sudah berangkat sekolah terlebih dahulu. Sheila mendudukan dirinya mengumpulkan nyawa yang belum terkumpul merenggangkan otot nya. Ia jalan sempoyongan ke arah kamar mandi, setelah selesai dengan ritualnya Sheila menuruni tangga berniat mengisi perutnya.
Sheila hanya melihat Andra yang sedang duduk santai sembari menonton televisi. Kemana Mama nya? Pasti sudah berangkat ke butik.
"Bang." Panggil Sheila saat ia sudah duduk di samping abang nya.
"Hm." Dehem Andra tanpa mengalihkan pandangan dari televisi.
"Gue laper masih ada makan?" Tanya Sheila mengusap ngusap perutnya.
"Ga tau." Jawab Andra acuh.
"Ish lo mah. Dede bayinya kasian kalo ga di kasi makan." Celetuk Sheila membuat Andra menatapnya horror.
"Hamil anak siapa lo?" Tanya Andra dengan tatapan mengintimidasi.
"Astagfirullah! Gue bercanda bang." Sheila langsung pergi ke dapur untuk mencari makanan.
Dirasa sudah kenyang Sheila kembali menghampiri sang Kakak yang tetap pada posisi seperti tadi ia mendaratkan bokongnya di Sofa samping Kakaknya menatap televisi dengan jengah.
"Lo katanya mau ngajakin gue jalan tapi nonton aja! Kalo gitu gue mending sekolah." Dumel Sheila yang hanya di balas senyum watados sang Kakak.
Tanpa ba bi bu Andra langsung berjalan ke arah kamarnya sedangkan Sheila hanya memperhatikan apa yang di lakukan Kakaknya. Lima menit kemudian Andra sudah kembali mengenakan celana levis panjang dengan kemeja berwarna biru hitam di padukan kaos putih lengan nya di gulung sampai siku jangan lupakan sepatu sneakers berwarna senada dengan celana nya membuat ketampan Andra berkali kali lipat.
"Lo ngapain masih di situ bocah?" Tanya Andra saat melihat sang Adik hanya diam.
"Emang kenapa?" Tanya Sheila balik karena Sheila tak mengerti apa yang di bicarakan kakaknya.
"Kata nya mau jalan lo! Ya ganti baju sana!" Andra geram mengapa tololnya Sheila harus muncul sekarang?
Sheila langsung berlari ke arah kamarnya,sedangkan Andra hanya geleng geleng kepala melihat sang adik. Jika Andra hanya butuh Lima menit untuk bersiap siap lain lagi dengan Sheila ia butuh waktu sampai duapuluh menit untuk bersiap, Andra heran apa yang membuat Sheila lama jika bersiap? Padahal ia hanya memakai rok selutut dan kaos panjang.
"Ayo bang!" Ajak Sheila semangat.
Andra dan Sheila memasuki mobil. Perjalanan tidak terlalu ramai karena ini bukan weekend. Mobil Andra melesat membawa mereka ke salah satu mall di Jakarta, sebenarnya ini hanya tujuan awal mereka masih ada tempat lain yang akan mereka tuju.
Mereka berdua memasuki kawasan mall, banyak yang berbisik bisik karena kecantikan dan ketampanan mereka. Tak jarang pula ada yang melihat hingga punggung mereka tak terlihat, tapi Andra dan Sheila tetap jalan dengan santai seolah olah yang membicarakan mereka hanya angin.
Setelah di rasa lelah karena memutari mall yang gede nya astagfirullah, mereka memilih untuk makan terlebih dahulu sebelum ke tempat tempat yang lain.
"Permisi mas mbak, mau pesan apa?" Tanya salah seorang pelayan.
"Mau pesen apa de?" Tanya Andra pada Sheila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Apa Temen✔️
RomanceReyhan Putra Prawira sosok cowo dingin yang mempunyai sahabat perempuan bernama Sheila Fitri Winata jika Rey sangat diam berbeda dengan Sheila yang tak mau diam. Kisah ini rumit dimana perasaan menyukai terhalang oleh status 'sahabat' yang mereka sa...