10. Keusilan Rey

2.6K 131 1
                                    

Kali ini Sheila di bebaskan dari tugas sekolah nya. Sekarang ia sedang tiduran di atas kasur empuknya sembari memainkan ponsel. Biarlah ia menikmati masa tidak ada tugas nya untuk malam ini dengan tiduran cantik di kasurnya.

Pada saat Sheila sedang bermain ponsel ia di kagetkan karena tiba tiba ada yang mengetuk pintu yang menghubungkan nya dengan balkon. Sheila tau siapa yang datang malam ini melewati pintu balkon. Ya siapa lagi kalo bukan Rey. Dengan malas Sheila beranjak untuk membuka pintu balkon.

"Lo ngapain si? Kenapa ga lewat depan aja? Kebiasaan banget! Ganggu mulu orang lagi tiduran asik lo!" Omel Sheila sesaat setelah pintu di buka dan menampilkan muka Rey.

"Lewat sini lebih cepet sayang." Ucap Rey lalu memasuki kamar Sheila dan langsung merebahkan diri di kasur milik sahabat nya itu.

Deg

Kenapa gue deg degan anjir Rey kan sering kaya gitu ke gue ucap Sheila di dalam hati

Rey heran melihat Sheila yang hanya diam berdiri di depan pintu balkon akhir nya beranjak lalu mendekati sahabatnya.

"Kenapa lo?" Tanya Rey sembari menepuk pundak Sheila

Sheila merasa ada yang menepuk pundak nya pun beralih menatap Rey yang sudah berdiri di samping nya. Mata mereka bertemu tak ada yang membuka suara selama beberapa detik sampai akhirnya Rey tertawa.

"Hahaha" tawa Rey sangat lepas sedangkan Sheila hanya melihat tawa Rey yang ntah kenapa Rey terlihat berkali kali lipat lebih tampan jika sedang tertawa.

"Kenapa si lo? Aneh banget" akhirnya Sheila membuka suara setelah lama mengamati tawa Rey.

"Lo yang aneh ngeliatin gue segitunya. Gue tau gue ganteng sans aja kali" ucap Rey dengan tingkat percaya diri yang sangat tinggi.

"Najis!"

Sheila berjalan ke arah kasurnya lalu merebahkan diri di ikuti oleh sang sahabat. Mereka berdua larut dalam fikiran masing masing tanpa berniat membuka suara. Seperti nya langit langit kamar sangat indah sampai sampai kedua remaja ini tak bisa melepaskan pandangan nya.

Lima belas menit kemudian Rey mendengar suara dengkuran halus dari arah sampingnya. Rey menoleh dan melihat Sheila sudah terlelap. Rey menaikan selimutnya hingga batas dada sahabatnya itu tak sadar ia mengangkat bibirnya membentuk senyuman kecil karena malas untuk kembali ke rumah akhir nya Rey memilih untuk menyusul Sheila ke alam mimpi.

Matahari sudah menampakan sinarnya tetapi kedua remaja ini seperti nya tak ada niatan untuk bangun bahkan jam alarm yang sudah berbunyi sedari tadi mereka abaikan seolah olah tak ada apa apa.

Sampai akhirnya pintu kamar terbuka betapa terkejutnya Andra saat melihat Sheila dan Rey sedang tarik menarik selimut dengan mata yang masih tertutup. Andra tak akan bertanya mengapa sahabat adiknya ini bisa ada di kamar Sheila. Tanpa ba bi bu Andra langsung menarik selimut yang dari tadi sedang di perebutkan oleh kedua rema itu. Merasa ada yang menarik selimut secara kasar Sheila membuka matanya lalu duduk menyesuaikan cahaya yang masuk saat menoleh ke samping kiri ia melihat Rey sedang tertidur sembari memeluk gulingnya.

"Bangun lo! Tidur mulu" ucap Andra sembari melempar selimut yang tadi ia pegang ke arah Rey yang sedang terlelap

Rey yang merasa tidur nya terganggu akhirnya membuka matanya lalu duduk melihat Andra yang sama sedang menatapnya. Tanpa berkata apapun pada Andra Rey langsung bengun lalu keluar kamar dan loncat ke kamarnya melalui balkon.

Temen Apa Temen✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang