19. Cemburu?

3.1K 158 7
                                    

Tok! Tok! Tok!

Pintu yang di ketuk kuat membuat seorang gadis yang sedang tertidur pulas merasa terganggu, ia mengucek matanya melihat jam yang masih menunjukan pukul 23.15 siapa yang mengetuk pintu? Abang nya?

Sheila melangkah dengan gontai ke arah pintu berwarna coklat terang itu ia membukanya namun nihil tak ada siapapun di sana, lalu siapa yang mengetuk pintu? Sheila mimpi kah tadi? Tapi itu seperti nyata.

Tok! Tok! Tok!

Sheila berbalik melihat bayangan seorang lelaki yang sedang berdiri di balkon nya. Siapa manusia yang tidak tau aturan itu? Ia sedang enak tertidur pulas dan manusia itu mau bertamu? Yang benar saja!

Membuka gorden putih itu dengan raut wajah yang kesal, ia membuka pintu sedikit tidak santai siapa lagi manusia yang berani mengetuk pintu balkon nya selain sahabat es nya itu.

"Ngapain si lo?!" Tanya Sheila setelah pintu itu terbuka.

"Gue mau tidur di sini." Jawab Rey dengan enteng nya langsung berjalan memasuki kamar Sheila.

"Lah? Ngapa ga di rumah ajasi!"

"Gue baru pulang ga bawa kunci mau ngetok pintu kasian Bunda." Jelas Rey dengan nada dingin nya.

"Terus lo ga kasian sama gue?! Ini udah tengah malem Rey! Lo kemana aja emang?" Tanya Sheila beruntun.

"Diem. Gue mau tidur." Rey langsung merebahkan badan nya dan memasuki alam mimpi sedangkan Sheila hanya bisa menghela nafas akhirnya ia ikut merebahkan diri di samping sahabatnya.

Jam terus berputar, tak terasa sekarang sudah jam 05.00. Sheila yang merasa ada tangan menindih perutnya ia langsung terbangun dan menemukan tangan Rey sedang melingkar di pinggang rampingnya. Sheila melepas pelukan itu secara perlahan tak mau membangunkan es balok yang sedang tertidur, lihatlah betapa damainya muka Rey jika sedang tertidur tak ada tatapan tajam mengintimidasi dan tak ada ucapan pedas yang terlontar.

Sheila langsung beranjak ke kamar mandi untuk mandi, wudhu lalu menunaikan ibadah Sholat subuh. Setelah selesai ia memutuskan untuk turun kebawah, ia melihat sang Mama yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi mama." Sapa Sheila mencium pipi Kiri sang Mama.

"Pagi sayang. Tumben udah bangun de."

"Heem kebangun tadi gara gara Rey." Ucap Sheila pada Mamanya sedangkan Andira menoleh bingung.

"Rey waktu malem tidur di sini katanya si dia baru pulang sekitar jam 12 malem lah nah dia kasian kalo harus bangunin bunda dia juga ga bawa kunci jadi dia ke kamar deh." Jelas Sheila seolah mengerti apa tatapan sang Mama.

"Oh gitu." Andira hanya mengangguk pertanda mengerti.

"Ya udah bangunin sana sekalian bangunin abang kamu ya de." Lanjut Andira Sheila hanya mengangguk lalu melenggang pergi untuk membangunkan sahabat juga abangnya.

Sesampainya di kamar ia melihat Rey baru saja selesai sholat, ada sisa air wudhu di rambutnya. Tampan. Oh my god pagi pagi begini sudah melihat pemandangan yang indah.

"Rey lo mau sarapan di sini apa di rumah?" Tanya Sheila saat kesadaran nya kembali.

"Sini." Jawab Rey sembari melipat sarung yang ia kenakan saat sholat tadi.

"Ya udah." Sheila langsung pergi untuk membangunkan sang Kakak.

Tok! Tok! Tok!

Andra yang masih setia dengan selimutnya seketika terlonjak kaget saat mendengar pintu di ketuk dengan tidak santai.

"Apasi?!" Tanya Andra sesudah ia membuka pintu.

Temen Apa Temen✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang