[SELESAI]
"Berjuang sambil berantem itu enak"
~
SUPER LOKAL.
NCT itu kalem
Yang kasar dan bar-bar penulisnya.
Karya ini orisinil pemikiran saya, dimohon tidak plagiasi dalam bentuk apapun, hargai karya seseoran...
"Bang Toil!" panggil Hava dari daun pintu ruang latihan taekwondo.
"Oi!" Toil yang sedang melakukan pemanasan langsung menghampiri Hava. "Ada apa Hav?"
Hava mengipaskan selembar kertas yang ia bawa. "Taraaaa."
Toil mengerutkan dahinya. "Apaan?"
"Bang, nama kita masuk daftar Atlet yang bakalan gabung tim nasional taekwondo olimpiade Jepang, Bang!!"
Toil membelalakan matanya. "Hah, serius?"
"Iya Bang, ini barusan dikasih sama coach, anggota kita yang maju 3 orang Bang." Hava melonjak-lonjak kesenangan, sedangkan Toil terus mengguratkan senyum yang menampilkan gigi rapinya.
"Eh beneran ini, kita masuk tim nasional, tampar gue pliss." Hava menampar kecil berkali-kali ke pipi Toil.
"Nggak kerasa, ini mah mimpi." PLAKK. "Sakit anjirr." Toil memegangi pipinya, ada bekas merah disana.
"Eh maaf Bang, sakit ya?"
"Gapapa Hav, ini beneran kan." Toil menggandeng kedua tangan Hava, dan melonjak-lonjak bersama, sesekali berputar, selebrasi atas keberhasilan mereka lolos masuk tim nasional Taekwondo untuk kompetisi olimpiade Jepang.
"Satunya lagi siapa, Hav?"
"Yunanda."
📍📍📍📍
Hava, Toil dan Yunanda masuk keruangan coach untuk pembekalan ringan sebelum mereka berangkat karantina di Jakarta.
"Coach cuma ingin memberikan sedikit arahan, kalian ini perwakilan Jawa Timur, sebagai atlet taekwondo yang akan maju ke olimpiade Jepang, ingat perjuangan kalian waktu seleksi, kalian melawan ribuan Atlet untuk bisa lolos, jadi coach berharap kalian bisa semaksimal mungkin untuk bertanding, tetap jaga konsistensi kalian dan juga kebugaran kalian, saat karantina kalian harus sungguh-sungguh dan fokus, dan bawa harum nama Indonesia."
Hava, Toil dan Yunanda mengangguk pelan, mereka antusias mendengarkan arahan coach.
"Pak Wali Kota, ada yang mau ditambahkan?" coach mempersilahkan Wali Kota Malang untuk memberikan arahan kepada Hava, Toil dan Yunanda.
"Tidak banyak yang akan saya sampaikan, karena mungkin kalian akan pusing mendengarkan orang tua yang cerewet seperti saya." Hava, Toil dan Yunanda tertawa.
