25| MALANG, DOY, HAVA

1.8K 305 166
                                    

1 Bulan Kemudian.












📍📍📍📍























Hava kembali beraktivitas seperti biasa di Malang, hari-harinya ia habiskan untuk berlatih, beberapa bulan lagi ada pertandingan Taekwondo di Makassar. Dan uang bonus dari pemerintah dan pak Hikmal sebagian Hava tabung, sebagian lagi untuk merenovasi rumahnya. Medali perunggu yang didapatkan Hava, terpampang jelas diruang tamunya. Keluarganya luar biasa bangga.

Dan hubungan para atlet di regu 3 juga lancar, grup chat tidak pernah sepi, Hava pernah membiarkan sehari tidak membuka chatnya, sudah ada 8 ribu chat tertumpuk, tidak paham dengan apa yang mereka obrolkan. Spam foto dimana-mana, saling memamerkan daerah masing-masing agar dipilih untuk di kunjungi, sepertinya mereka alih profesi sebagai pemandu wisata.

Hava duduk bersebalahan dengan Toil di ruang latihan, keringat membanjiri tubuh mereka, mereka rehat sebentar sebelum melanjutkan latihan. Hava memandangi layar hpnya, foto selfi yang dikirimkan Aljeyun semalam, namun tentu dengan Ayu.

Toil melirik, melihat foto di layar hp Hava. “Aljeyun tuh? Cantik bener ceweknya.”

Hava menghela napasnya lemas. “Akhirnya mereka jadian juga, ini Aljeyun nge-pap pamer.”

“Lo napa Hav?” Toil senyum semringah, tidak ada rasa kasian sama sekali dengan Hava.

“Kalau Aljeyun nggak jadian sama si Ayu, udah pasti gue ngajak ayah sama ibu ke Solo, bawa seserahan.”

“Lah, lo yang mau nglamar?” —Hava mengangguk— “Untung buru-buru jadian sama si Ayu ya, selamet dunia akhirat tu Aljeyun.”

Hava memukul pelan bahu Toil yang terus memojokkannya, Toil malah balik menyerang. Tidak ada Doy, sekarang Hava berantemnya dengan Toil.

Lelah berantem, Hava dan Toil diam sejenak, sampai getaran hp Hava membuyarkan, notif pesan masuk.

Doy
Hav, gue diluar.

Hava mengerutkan dahinya, ini Doy salah kirim atau gimana, tapi kok ngetik Hav juga, mata Toil Jeli mengintip.

“Ardoyo?” Hava langsung menoleh.

“Iya Bang. Waras nggak sih tiba-tiba ngechat gini?”

“Bales coba.”

Hava
Diluar mana?

Doy
Gedung latihan lo.

Hava
Doy?
Gue udah nggak di Wisma
bahlul!

Doy
Gue di Malang bego.
Gue di luar gedung latihan lo
Club F1 taekwondo.

Hava dan Toil sama-sama kagetnya, lalu saling menatap. “Beneran disini dia?” tanya Toil.

“Kayanya Bang.”

“Ya udah sono keluar, temuin.” Suruh Toil, tak lama Toil langsung merebahkan tubuhnya di lantai. Biasaan.

Hava beranjak keluar gedung. Benar saja Doy berdiri di depan mobilnya yang terparkir didepan gedung.

“Doy!” Panggil Hava banter. Doy mengangkat wajahnya yang merunduk memandangi layar hpnya. Lalu melambai ke Hava dengan senyum kelinci andalannya.

“Lo ngapain kesini hah?”

Travelling,” balas Doy pias.

“Deket banget travelling ke Malang.”

OLYMPIC ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang