17| PATAH HATI

1.7K 307 155
                                    

"Itulah kenapa, gue mending goyang patah-patah, ketimbang patah hati, nggak nyambungkan? Emang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itulah kenapa, gue mending goyang patah-patah, ketimbang patah hati, nggak nyambungkan? Emang." - Markian Sanjaya.






















📍📍📍📍



























Setelah masuk kamar Doy melihat Jeno masih terjaga, duduk lesehan dilantai sambil menonton film di TV.

“Habis dari mana Kak?” tanya Jeno.

“Nongkrong diluar.”

Bukannya merebahkan badannya dikasur untuk tidur, Doy memilih duduk lesehan disamping Jeno ikut menonton film.

“Lah, nggak tidur Kak?”

“Belum ngantuk, lo juga kenapa nggak tidur?”

“Tadi udah tidur, terus kebangun, sekarang malah nggak bisa tidur lagi.” Doy mengangguk paham.

“Ajeng.” Doy dan Jeno kompak menatap Ten yang menggigau menyebut nama Ajeng.

“Dari tadi nyebut Ajeng mulu, curiga ngimpi yang nggak-nggak,” ujar Jeno.

“Saking sukanya sampe ke bawa mimpi gitu ya.”

Lalu pandangan mereka kembali fokus menonton film. Doy tampak berpikir, seperti ingin mengatakan sesuatu.

“Jen.”

“Hmm.” Jeno bergumam.

“Pacar lo pernah nangis nggak?” Jeno langsung menoleh mendengar pertanyaan aneh Ardoyo.

“Aneh bener pertanyaannya, Kak Doy pernah punya pacar nggak?” Jeno tau Ardoyo sedang single.

“Ya pernah lah.”

“Pernah nangis nggak?”

“Ya pernah.” Doy menggeleng pelan, kalau dipikir-pikir memang pertanyaannya ambigu.

“Biasanya kalo orang nangis tu ada 2 tipe, nangis karena bahagia dan nangis karena sedih, nangis bahagia itu jelas banget pas nangis keliatan senyum kaya tertawa, biasanya karena mendapatkan keberuntungan atau hal yang menyenangkan, kalo sedih, ya udah pasti nangisnya kejer, kaya habis patah hati, tertekan. Gitulah,” jelas Jeno.  “Kenapa gue kaya ahli gini ya jelasinnya.”

Jeno dan Doy saling menatap, sedetik kemudian Doy tersenyum lebar. “Tumben pinter lo Jen.”

Jeno cengengesan. Pikiran Doy memutar memori saat ia melihat Hava tadi, Hava menangis yang lebih mengarah kalau dia sedang patah hati, tertekan atau sedih.


📍📍📍📍


Semua atlet sibuk menata barang-barangnya, hari ini sudah kembali ke wisma. Disaat yang lainnya sibuk mengemas, Hava masih terlelap dalam tidur. Membukus seluruh tubuhnya dengan selimut.

OLYMPIC ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang