07| TIM GHIBAH

1.8K 326 137
                                    

"Nanti, kalau kita udah nggak jadi satu lagi, apa yang bakalan paling lo kangenin?" - Kadivan Ardoyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti, kalau kita udah nggak jadi satu lagi, apa yang bakalan paling lo kangenin?" - Kadivan Ardoyo.





















📍📍📍📍























"Halo Bapak, apa kabar?" tanya Hava melalui via telepon, hari minggu ia sempatkan menghubungi keluarganya.

"Baik Dek, Adek lagi apa?" Suara yang dirindukan Hava terdengar menggelegar. "Dek, ibuk masak kepiting lo ini." Teriak ibunya yang tak jauh dari ayahnya yang sedang berbicara.

"Ah kok kalo nggak ada aku, masaknya enak-enak sih." Protes Hava sambil rebahan dikamarnya.

"Orang kepiting yang ngasih Paklek Kumin."

"Kakak lagi apa Pak?"

"Kakak mah keluar, biasa ritual hari minggu sama Prisil, jadi nggak bisa video call ini." Maklum hp ayah Hava masih jadul, layarnya berwarna kuning.

"Besok pas kakak dirumah, trus Hava selesai latihan, Hava video call deh."

"Iya, gimana dek latihannya? Makannya teratur kan? Nggak ada apa-apa kan?" Tanya ayah Hava bertubi-tubi.

"Semuanya lancar kok, Pak, santai aja."

"Syukur deh, Bapak nggak khawatir." Ayah Hava terdengar lega. "Buk mau ngomong nggak?"

"Titip salam aja, ini kepitingnya gosong."

"Ibumu lagi sibuk sama kepitingnya Dek." Hava cekikikan, tak lama Hava mengakhiri percakapan dengan ayahnya.

Hava menatap langit-langit dikamarnya, segabut ini rasanya, namun masih pagi kalau mau main kekamar Joyri, jam sarapan saja masih satu jam lagi, masih jam 7 sekarang.

Hava menaikan tangan kanannya, ditatapnya, semalam tangan ini digandeng Doy, terselip rasa jijik memang, namun ada sesuatu yang tak bisa diungkapkan untuk ditulis disini, Hava memilih membayangkan kalau saja yang menggandengnya Aljeyun, sudah pasti tidak akan membasuh tangannya selama sebulan.

📍📍

Hava menikmati sarapan dengan atlet-atlet yang sudah terbiasa makan bersama dengannya.

"Kegiatan kalian hari ini mau ngapain?" tanya Toil sambil memakan tempe bacemnya.

"Main game bang," sahut Ceni.

"Mabar yok," tawar Johnny yang duduknya bersebalahan dengan Ten.

"Boleh kak, habis sarapan ini ya." Johnny memberikan signal ok dari jarinya.

"Lo Ten?" Mata Toil menatap Ten.

"Nggak tau bang, lagi di planning, jalan-jalan kali ya, deket-deket sini." Toil mengangguk. "Jeng mau ikut jalan?"

OLYMPIC ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang