05| MEDITASI

1.8K 341 95
                                    

"Apapun professi orang, selama merasa bangga dan suka, nggak ada yang namanya ngeluh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apapun professi orang, selama merasa bangga dan suka, nggak ada yang namanya ngeluh." - Havana Elee Putri.



















📍📍📍📍

























Hava berjalan menuju kamarnya, langkah kaki Doy terdengar jelas yang berjalan di belakang Hava. Didepan lift jari telunjuk Hava dan Doy saling bersentuhan saat bersamaan menekan tombol open, dengan sigap Doy mengelap jarinya di baju, seakan bersentuhan dengan Hava akan menularkan virus. Hava melirik, enggan berkomentar, karena ia tak ingin memulai debat lagi, karena masih ada hari-hari selanjutnya untuk berdebat dengan Doy, jadi Hava memilih untuk mengistirahatkan mulutnya.

📍📍

Setibanya dilantai kamarnya, Hava melihat Aljeyun berdiri didepan pintu kamarnya, sambil mengetuk pintu kamarnya berkali-kali.

“Oi, ubin masjid,” panggil Hava, Aljeyun langsung menoleh lalu menghampiri Hava. “Ngapain kesini?”

“Mau joging nggak?”

“Padahal gue mau latihan malam, tapi gapapalah, itung-itung pemanasan.” Hava mengiyakan ajakan Aljeyun, kapan lagi bisa bersama Aljeyun. “Gue ambil seragam taekwondo gue dulu ya, biar nanti gue langsung ke ruang latihan, dari pada bolak-bolik.”

“Oke.”

Hava dan Aljeyun memutari lapangan di luar gedung, angin malam Jakarta tidak sedingin Malang, jadi Hava tidak akan menggigil kalau lari-larian begini hanya mengenakan celana training dan kaos.

3 putaran sudah membuat Hava ngos-ngosan dan memilih duduk berselonjor di tepi lapangan.

Aljeyun memberikan botol mineralnya. “Nih.”

“Trus lo?”

“Joinan nggak masalah kan?” Hava mengumpat senang, ia berbagi botol dengan Aljeyun. Mimpi apa semalam. Aljeyun langsung duduk disebelah Hava, menekuk kedua lututnya.

“Kalau di Malang, jogging malem-malem besoknya jadi es batu.”

“Kok?”

“Dingin buanget, emang Solo nggak?”

“Ya nggak terlalu, tapi aku udah biasa sih, jogging malem-malem.”

Kalau hanya berdua gini, Hava tak bisa leluasa membuat lelucon, namun sudah terlanjur image lawak Hava mendarah daging, jadi mau menjaga image pun susah, tapi Hava berusaha lebih anggun saat didekat Aljeyun.

Awalnya iseng, namun akhirnya Hava suka dengan Aljeyun, entah rasa suka karena melihatnya yang tampan atau karena kalem, atau karena pas ngomong basa jawa alus kedengaran adem atau bisa saja karena dimple yang mengalihkan dunia Hava, jadi rasa suka yang dimaksud Hava, belum terkait dengan perasaan.

OLYMPIC ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang