[SELESAI]
"Berjuang sambil berantem itu enak"
~
SUPER LOKAL.
NCT itu kalem
Yang kasar dan bar-bar penulisnya.
Karya ini orisinil pemikiran saya, dimohon tidak plagiasi dalam bentuk apapun, hargai karya seseoran...
“Cie pacarnya, baru dateng.” Seana yang sedang membawa piring kosong menatap datar Juwu.
“Apaan sih Wu,” balas Seana copy paste Doy.
“Jangan-jangan harapan kalian di lampion tuh jadian ya kan,” tandas Yuta yang langsung merangkul pundak Juwu.
“Ngaco kalian semua.” Seana berjalan menuju antrian mengambil sarapannya.
Doy menggeleng pelan, lalu berjalan menuju meja bersama Juwu.
“Jadi Doy sama Seana jadian semalem,” celetuk Lucas.
“Hah? Masa sih?” ujar Joyri tak percaya.
“Beneran.” Lucas mengebu-gebu menyakinkan. “Setelah acara lampion semalem, mereka berdua tu mojok—“ Lucas menghentikan ucapannya. “Duh gue nggak bisa nerusin.” Lucas tersenyum aneh, membuat lainnya berfikir tidak-tidak.
“Kasian Seana, jadian sama batu.” Ceplos Hava langsung mendapat tatapan kompak teman semejanya.
“Kaya lo nggak aja, betapa kasiannya Aljeyun kalo sampe dapetin cewek macem lo Hav,” tutur Ten tajam, setajam peso dapur yang siap mencacah perasaan Hava.
“Ten, dulu emak lo ngidam apa si, sampe punya anak gacor bener.” Ten langsung menatap Hava.
“Ngidam geranat, biar bisa meledakkan orang yang banyak halu.”
Hava terskak, sulit melawan omongan Ten, buru-buru Hava menarik nafasnya agar tidak meledak, sebelum geranat Ten dilemparkan padanya.
“Lagian kalo Mbak Seana jadian sama Mas Doy juga lumrah sih, sama-sama dari Surabaya, terus satu club panahan, sekarang satu tim, keseringan bareng kan jadi ada perasaan.” Komentar Ajeng mendapatkan acungan jempol dari Mark.
“Hati-hati Jeng, jangan terlalu deket sama Ten, ntar lo cinlok sama geranat, meledak tiap hari, lo,” imbuh Hava sambil tersenyum senyum ledek kearah Ten.
