"Jangan terlalu benci seseorang, kamu nggak bakalan tau, jika suatu hari nanti kamu akan menyukai orang itu."
📍📍📍📍
(Chapter ini berkaitan dengan Chapter 21. Taman Dan Sepeda)
📍
"Joy."
"Hmm."
"Tadi Doy ngajak gue naik sepeda keliling taman."
Joyri langsung bangun dari rebahannya, malam-malam Hava melewatkan sesi latihannya, memilih ngobrol di kamar Joyri.
"Hah? Serius?"
Hava mengangguk, jarinya sibuk bermain kuku. "Aneh banget, lo tau nggak, pas gue nangis gara-gara Aljeyun di Kepualuan Seribu ...." Joyri menatap Hava dalam.
"... Doy yang nemenin gue sampai tengah malem, nenangin gue, beda banget kaya biasanya, pokoknya dia bener-bener baik, bahkan dia ngajak gue duduk dijembatan tunggal di kepulaun seribu, biar pas gue nangis nggak ada yang denger."
Akhirnya Hava menceritakan kejadian setelah Aljeyun yang membuatnya menangis karena patah hati. Hava sempat memendamnya, karena terlalu malu di siarkan, mengingat Doy itu sudah seperti musuh abadinya.
"Ini gue speechless banget Hav, kaget gue, yakin Doy nggak ngecengin lo? pas lo nangis? Lo yakin itu itu Doy bukan setan atau sejenisnya?"
"Nggak." —Hava memandangi Joyri lalu tersenyum tipis— "Bahkan sebelum naik sepeda tadi, kemarinnya Doy ngajak gue ke atap gedung, nyuruh teriak, katanya biar plong."
Joyri hanya memasang wajah keheranan mendengar cerita Hava. Bagaimana tidak heran, selama ini Doy dan Hava tak pernah sekalipun akur, apalagi Doy itu tipikal yang tidak terlalu akrab dengan siapapun.
"Ini gue malah merinding kenapa ya, denger Doy jadi sweet gitu." Joyri menggosok-gosok lengannya yang dirasa bulunya menaik.
"Gue apa lagi, gue pikir lagi kena konten prank malah."
Joyri terkekeh. "Tapi ya, kadang manusia itu punya sisi misteriusnya, tapi serius, seorang Ardoyo? Ya gue emang nggak terlalu kenal Doy banget, tapi semenjak satu regu, Doy bukan tipikal orang yang welcome sama siapapun, apa lagi sama lo Hav."
"Kalo Doy bukan misterius lagi Joy, tapi cringe, tapi gue juga sempet mikir, kok dia bisa gitu ke gue, akhir-akhir ini malah banyak becandanya, ketimbang adu mulut kaya biasanya."
"Tapi mendinglah, daripada Aljeyun, si bego yang nggak peka, masih suka cengengesan aja, padahal udah bikin lo nangis sampe mata lo bengkak." Joyri merubah ekspresi wajahnya ketus saat menyebut Aljeyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLYMPIC ✔
Fanfiction[SELESAI] "Berjuang sambil berantem itu enak" ~ SUPER LOKAL. NCT itu kalem Yang kasar dan bar-bar penulisnya. Karya ini orisinil pemikiran saya, dimohon tidak plagiasi dalam bentuk apapun, hargai karya seseoran...