"Tresno kui jalaran seko kulino." - Jemino Naradi Alkash.
📍📍📍📍
Hattcing. Hava bersin tepat diwajah Taeil yang duduk berselonjor disampingnya.
Tergurat emosi diwajah Toil. "Gila lo Hav, kalo bersin harus banget di muka gue?"
"Maaf bang." Suara Hava terdengar bindeng.
Toil lantas memegang kening Hava dengan sigap. "Kok panas Hav, sakit lo? Priksa gih keruang rawat."
"Gapapa bang, cuma pilek dikit."
"Tapi badan lo panas Hav, lo ngapain sih sampe demam gini, keseringan begadang lo ya, kalo latihan jangan sampe tengah malem juga kali."
"Enggak bang, kemarin ujan-ujan."
"Ngapain lo ujan-ujan kek anak kecil aje."
Hava tambah pusing saat Toil mengomelinya 2 kali lipat lebih rempong dari ibunya.
"Kemarin sebelum kumpul di aula, gue ke super market, beli pop mie, laper."
"Kalo laper ya ke kafeteria aja kali, ngapain sampe kesana, lagian jam makan siang lo lewatin."
"Pengen pop mie soalnya."
Toil sudah lelah mengomeli Hava, apalagi Hava, rasanya ingin mencopot telinganya yang lebih lelah mendengar omelan Toil. Lalu Toil beranjak untuk mengambilkan obat diruang rawat.
"Mau kemana bang?"
"Ngambil insana buat lo, biar reda pilek lo."
"Hah, insana." Toil tertawa, sudah jelas hanya bercanda.
Sepanjang latihan Hava sempoyongan, dan terus bersin, coach menyuruhnya istirahat setelah makan siang, takut lebih parah sakitnya. Karena tidak ke kafeteria untuk makan siang, Toil membawakan roti untuk Hava yang memilih rebahan di ruang latihan.
"Nih." Toil menyodorkan dua bungkus roti dan susu kotak. "Ditanyain anak-anak, dua hari ini nggak makan siang bareng."
"Padahal tadi juga sarapan bareng Bang, kek nggak ketemu setaun aja." Hava membuka bungkus rotinya, makan dengan malas, badannya sedang tidak enak, jadi makan pun rasanya juga tidak enak.
"Kalo mau balik kamar, mampir ke ruang rawat, ambil obat lagi, habis tuh dibawa istirahat bentar," suruh Toil yang di respon anggukan Hava.
Beberapa jam berlalu, Hava memutuskan menuju kamarnya, ia memilih beristirahat setelah coach menyuruhnya berkali-kali untuk beristirahat, masih di lorong area ruang latihan, Doy berjalan, sudah pasti Hava akan berpas-pasan dengan lelaki tengil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OLYMPIC ✔
Fanfiction[SELESAI] "Berjuang sambil berantem itu enak" ~ SUPER LOKAL. NCT itu kalem Yang kasar dan bar-bar penulisnya. Karya ini orisinil pemikiran saya, dimohon tidak plagiasi dalam bentuk apapun, hargai karya seseoran...