📍📍📍📍
“Yakin udah bawa semua yang lo perlukan?” Doy mencoba menyakinkan Hava kalau yang ia masukan ke ransel adalah barang-barang yang ia butuhkan selama liburan beberapa hari di Yogjkarta.
“Udah Doy. Udah semua, ini yang penting doang gue bawa. Kalo nggak penting udah pake koper gue.”
“Coba cek lagi sebelum take off.” Suruh Doy, sambil menarik ransel Hava.
“Nggak percayaan banget.” Hava membuka resleting ranselnya. “Nih, baju, hoodie seragaman kita—“
“Couple.”
“Iya Hoodie couple, baju, celana, daleman. Ntar kalo kurang kan bisa lo beliin.” Hava menaik turunkan dahinya.
“Ya lo beli sendiri lah, emang gue atm lo.”
“Kikir banget, biasanya langsung kena azab ... akhh sakit bangsat.” Doy meremas bibir Hava kesal. Kebiasaan kalo ngomong nggak dikontrol.
“Besok gue anter ke pegadaian, ambil otak lo.” Hava termungut-mungut.
Toh sejak jadian dengan Doy, kebiasaan debat tidak pudar, bukannya tambah akur dan saling memperbaiki akhlak, mereka berdua malah semakin menjadi-jadi, namun Doy dan Hava tetap saling menunjukan rasa sayangnya setelah berdebat, sekedar memeluknya manja, atau mencium pipi.
Setelah menunggu hampir 20 menit, akhirnya Hava dan Doy masuk ke pesawat yang akan mengantarkannya ke Yogjakarya, kota seni, kota pelajar, dan juga kota kelahiran Jemino Naradi Alkash, atlet berparas bagus dengan sejuta kebaikan.
Namun sayang Nana sedang liburan ke Bali bersama atlet lainnya alias tim ghibah, sekalian mengunjungi Jeno, jadi Nana tidak bisa menjadi guide tour Doy dan Hava.
Hava bermanja, duduk disamping Doy sambil menyandarkan kepalanya dibahu Doy. Saling melemparkan senyum bahagia, sekarang Doy tak akan mengeluh pegal bahunya seperti yang ia lakukan di tangga dulu.
Doy menggenggam erat tangan Hava, mereka butuh 2 jam untuk sampai bandara di Yogjakarta.
📍📍
Doy sudah memesan hotel jauh-jauh hari, dekat Malioboro. Kamar Doy dan Hava pun bersebalah.
“Tidur dulu bentar, nanti malem keliling Malioboro, baru besoknya ke pantai Indrayanti.” Doy melepaskan gandengan tangannya dengan Hava.
“Doy,” panggil Hava saat Doy akan masuk ke kamar, tangganya sudah memegang ganggang pintu.
Doy acap menoleh kilat. “Apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
OLYMPIC ✔
Fanfiction[SELESAI] "Berjuang sambil berantem itu enak" ~ SUPER LOKAL. NCT itu kalem Yang kasar dan bar-bar penulisnya. Karya ini orisinil pemikiran saya, dimohon tidak plagiasi dalam bentuk apapun, hargai karya seseoran...