Kata orang, Gema itu menyenangkan.
Dia baik, ramah, humoris dan mudah bergaul.
Siapapun akan betah berteman dengan cowok itu. walaupun agak sedikit jahil dan menyebalkan, kepribadian Gema memang terlampau menyenangkan.
Tapi kalau kata Aletta, Gema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mudah saja mengenali sosok Gema, kalau tidak rokok, pasti permen karet lah yang menyumpal mulutnya. Kalau tidak asap yang bergumul, kunyahan lah yang mengambil alih kerja mulut seorang Gema.
Senantiasa mendengarkan musik lewat earphone yang nyaris tidak pernah lepas dari telinga, seringkali pura-pura tuli saat dipanggil guru, dan yang lebih uniknya lagi, Gema ke sekolah menggunakan sepeda.
Iya, sepeda. Itu, lho! yang rodanya ada dua di depan dan belakang. Cara penggunaannya masih sama seperti sepeda lainnya, yaitu dikayuh. Kalau sudah tahu, itulah yang menjadi kendaraan Gema ke sekolah.
Jika remaja lain senang dengan acara pamer-pameran sepeda motor atau mobil paling keren, padahal mereka belum memiliki SIM. Gema justru tidak bosan mengayuh sepeda walaupun sang ayah merupakan salah satu pengusaha yang cukup kaya.
Kepribadiannya yang humoris, supel, cerdas, dan wajah yang tergolong cukup tampan. Membuat Gema mudah dikenal orang.
Tapi ada satu orang yang membuat Gema seolah kehilangan kepribadiannya yang terlampau menyenangkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aletta itu lambang dari keceriaan. Ia murah senyum dan gampang sekali tertawa hanya karena lelucon kecil.
Tubuhnya tidak terlalu tinggi dengan lesung pipit yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang yang melempar pandang ke arahnya.
Aletta tidak pernah menyukai seorang laki-laki selama 17 masa hidupnya di muka bumi. Ia memang ramah kepada semua orang, tapi bukan berarti mudah untuk membuka hati bagi orang yang menyukainya.
Tapi melihat Gema, Aletta seolah merasa dekat dengan cowok itu. Berbeda dengan Gema yang terang-terangan tidak menyukainya, Aletta justru tidak pantang menyerah walaupun hanya untuk mendapatkan sedikit perhatian dari cowok itu.
Mulai dari membuatkan bekal untuk cowok itu, diam-diam memotret saat Gema bermain basket, atau bahkan ikut-ikutan meminta agar orang tuanya membelikannya sepeda. Hanya agar, ia bisa pulang bersama dengan cowok itu.
Gema itu dingin, jutek, dan bermulut pedas. Tapi hanya kepada dirinya.