Part 23

837 108 19
                                    

Seulgi dan Taehyung memang belum memastikan tanggal pernikahan mereka, namun mereka berdua sudah rajin melihat hal apa saja yang perlu dipersiapkan saat menikah.
 
“Tidakkah cukup bila kita menggunakan jasa wedding organize?, supaya tidak repot mengurus semuanya”
 
“Hal paling seru dari pernikahan adalah saat kerepotan mempersiapkan semuanya sendiri, kau jangan terlihat begitu malas Taehyung-ah”
 
“Bukan begitu, kau tahu kita ini orang sibuk, mencari waktu kosong seperti sekarang saja sudah sulit. Lagipula menurutku yang paling seru saat pernikahan adalah saat malam pertama, bukan begitu?”
 
“Otakmu memang tak pernah jauh dari hal seperti itu”
 
“Kenapa, lagipula melakukan hal itu setelah menikah adalah hal yang lumrah bukan?”
 
“Terserah kau saja”
 
Seulgi mendecih kesal, ia kembali fokus pada katalog yang menawarkan berbagai keperluan saat pernikahan didepannya itu.
 
“Aku suka konsep yang sederhana, tidak begitu mencolok namun tetap elegan” Seulgi menunjukkan salah satu konsep yang terdapat di dalam katalog pada Taehyung.
 
Sedangkan Taehyung hanya menghela nafas malas karena Seulgi melakukan hal seperti ini sedangkan mereka belum memastikan tanggal pernikahan.
 
“Kau sudah semangat memilih konsep pernikahan, namun kita bahkan belum menentukan tanggalnya”
 
“Soal itu, aku harus bicara dengan ayahku dulu. Setidaknya mencicil sedikit tidak masalah kan?” kilah Seulgi membela diri. Taehyung memang belum meminta restu secara langsung pada Kang Minhyuk, tapi Seulgi sudah menceritakan hubungannya dengan Taehyung apada ayahnya dan respon ayahnya sangatlah positif.
 
“Aku akan segera menemui ayahmu dan melamarmu secara langsung” ucap Taehyung mantap, Seulgi sudah menemui keluarganya maka giliran ia yang menemui keluarga Seulgi.
 
“Abeoji tidak begitu terbuka pada orang baru, terlebih sekarang hubungan kami sudah membaik. Aku yakin ia ingin aku menikah dengan seseorang yang tepat” Seulgi sengaja menakut-nakuti Taehyung untuk menggodanya.
 
Namun Taehyung tidak terpengaruh ia meletakkan tangannya didada dan menatap Seulgi tanpa ragu
 
“Aku akan meyakinkannya kalau aku orang yang tepat untukmu”
 
“Ne, aku tak sabar untuk itu”
 
Mereka saling melempar senyum, dan senyuman indah Seulgi berhasil membuat Taehyung terpana. Namun lagi-lagi ia harus meredam hasratnya karena berpacaran dengan Seulgi membuatnya menjadi orang patuh yang melakukan hal istimewa hanya setelah menikah. Ya, mereka bahkan belum pernah berciuman, dan Taehyung yakin sekali Seulgi belum pernah mendapat first kiss dari pria manapun.
 
Dering suara panggilan dari phonsel Seulgi memutus tatapan indah dari mereka. Seulgi mengernyit mendapati bahwa yang menelponnya adalah bibi pengurus rumah milik Sehun.
 
“Yeoboseo, Ne ahjumma ada apa?”
 
“Noona Kang, Tuan Muda sudah tiga hari tidak keluar dari kamar, kamarnya terkunci, dan setiap kali saya mengetuk pintu kamarnya, terdengar suara teriakan histeris dari Tuan Muda. Sekarang saya mendengar suara itu semakin keras, saya takut terjadi sesuatu didalam. Bisakah anda kesini dan membujuk Tuan Muda agar mau keluar?”
 
Seluruh tubuh Seulgi bergetar takut, ia khawatir setengah mati jika terjadi sesuatu pada Sehun.
 
“Ne tenanglah ahjumma, aku akan segera kesana. Apakah ahjumma sudah menghubungi Taeyeon Eomonim?” ucap Seulgi mencoba menenangkan Jo Ahjumma yang sangat menyayangi Sehun seperti putranya sendiri.
 
“Ne saya sudah menghubunginya, beliau juga sedang dalam perjalanan kesini” jawab Jo Ahjumma masih dengan nada yang sangat panik
 
“Baiklah, aku akan segera datang”
 
Seulgi segera mematikan phonselnya dan terlihat jelas kalau ia sedang kebingungan. Taehyung melihat Seulgi seperti itu menjadi khawatir
 
“Ada apa? Sepertinya sesuatu telah terjadi” tanya Taehyung pada Seulgi yang terlihat sangat panik.
 
“Sehun Oppa sudah tiga hari tidak keluar kamar, ahjumma pengurus rumah memintaku datang untuk membujuknya agar mau keluar. Taehyung-ah, tolong antar aku kesana” jawab Seulgi dengan bergetar. Ia yakin sekali kalau itu semua karena dirinya Sehun jadi seperti itu, ia mengabaikan jika Sehun mengalami gangguan kecemasan dan kini penyakit Sehun kambuh lagi.
 
“Baiklah, ayo kita segera kesana”
 
“Ne”
 
Taehyung segera bergegas mengeluarkan mobilnya dari garasi. Ia juga sangat khawatir jika sesuatu terjadi pada Sehun mengingat pria itu mengalami gangguan kecemasan yang bisa kambuh kapan saja. Mereka berdua segera bergegas menuju rumah Sehun yang jaraknya sekitar setengah jam dari rumah Taehyung.
 
Tak lama kemudian mereka berdua telah sampai di rumah Sehun, Seulgi segera berlari secepat kilat menuju kamar Sehun diikuti oleh Taehyung dibelakangnya.
 
“Ahjumma, Eomonim, bagaimana? Sehun Oppa sudah merespon?” tanya Seulgi pada Jo Ahjumma dan Taeyeon_ibu Sehun yang terlihat panik di luar kamar Sehun.
 
“Dia tidak menjawab apapun Seulgi-ya, cobalah kau yang membujuknya”
 
Taeyeon benar-benar khawatir dengan kondisi putranya. Ia sudah mendengar perihal putusnya hubungan Seulgi dengan Sehun dan ia takut sekali jika apa yang terjadi pada Sehun sepuluh tahun lalu akan terulang kembali.
 
“Sehun Oppa, keluarlah, ini aku Kang Seulgi”
 
Tak ada jawaban, mereka semua langsung terdiam kaku. Taehyung berinisiatif mendobrak kamar Sehun untuk melihat kondisinya.
 
Dalam tiga kali percobaan, kamar Sehun akhirnya bisa terbuka. Dan alangkah terkejutnya mereka semua melihat kondisi Sehun yang mengenaskan. Tangan kanan Sehun memegang pisau kecil sedangkan tangan kirinya tersayat dibagian urat nadi, sehingga mengeluarkan darah yang sangat banyak.
 
“Sehun-ah!”
 
Taeyeon berteriak histeris, ia menghampiri putranya yang sekarat dan menangis dengan keras.
 
“Cepat panggil ambulance!” Kali ini Seulgi yang bersuara setelah tersadar dari syok yang menimpanya. Taehyung mengeluarkan phonselnya dan menelepon ambulance agar segera datang.
 
Lima menit kemudian ambulance datang, petugas paramedis segera membawa Sehun ke rumah sakirt, beruntung meski sekarat ia masih hidup karena sayatan di pergelangan tangannya tidak terlalu dalam.
 
“Bagaimana ini Taehyung-ah, ini semua salahku”
 
Seulgi tak henti-hentinya menangis walau Taehyung berkali-kali sudah menenangkannya. Mereka mengikuti ambulance dari belakang dengan mobil Taehyung bersama dengan Jo Ahjumma. Sedangkan Taeyeon menaiki ambulance untuk menemani Sehun.
 
“Tenanglah, kau jangan panik Seulgi-ya”
 
Tapi kata-kata Taehyung tak cukup untuk membuat Seulgi tenang. Ia masih menangis dan terus menyalahkan dirinya sendiri.
 
Ketika tiba di rumah sakit, Sehun segera mendapat pertolongan di UGD. Para dokter terlihat sangat sigap berusaha menyelamatkan Oh Sehun. Taeyeon tak henti-hentinya menangis melihat kondisi putranya yang mengenaskan. Ia merasa telah menjadi ibu yang buruk karena tak bisa menjadi tempat bersandar untuk putranya yang patah hati.
 
“Eomonim”
 
Seulgi menghampiri ibu Sehun yang duduk dalam duka di depan ruang UGD. Kesedihan Taeyeon membuat hati Seulgi sangatlah sakit.
 
“Seulgi-ya, apa Sehun akan baik-baik saja?” Taeyeon sudah berhenti menangis, namun wajahnya terlihat datar tanpa ekspresi.
 
“Tentu saja eomonim, aku yakin Sehun Oppa akan baik-baik saja” jawab Seulgi yang sebetulnya tak kalah terpukul melihat kondisi Sehun saat ini. Taehyung mengawasi kedua wanita berbeda generasi itu dalam diam.
 
Air mata Taeyeon turun lagi, Sehun adalah satu-satunya putra yang ia miliki. Ia takut kehilangan harta berharga yang selama ini menjadi pelipur laranya.
 
“Aku ibu yang buruk Seulgi-ya, seharusnya aku bisa menjadi tempat bagi anakku untuk bersandar. Namun aku selalu sibuk dengan pekerjaanku hingga mengabaikan putraku sendiri” ucap Taeyeon tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri.
 
Seulgi menggeleng, orang yang pantas disalahkan untuk semua yang terjadi adalah dirinya. Yeoja jahat yang membuat Sehun patah hati dan terluka.
 
“Aniya eomonim, ini semua salahku. Aku membuat Sehun Oppa patah hati dan terluka”
 
“Tidak Seulgi-ya, kau tak salah. Kau berhak mendapatkan kebahagiaanmu. Maafkan aku yang dulu memaksamu agar menerima Sehun, padahal kau tidak memiliki rasa padanya. Andaikan aku tidak melakukan hal itu, mungkin Sehun hanya akan merasa ditolak tapi masih melihatmu sebagai temannya. Tapi kini setelah kalian putus, dia tidak mungkin melihatmu sebagai temannya lagi. Ia akan merasa terluka setiap kali melihatmu dan mengingat kenangan kalian sebagai sepasang kekasih”
 
Itulah penyesalan terbesar Taeyeon. Dulu ia memaksa Seulgi untuk menrima Sehun karena ia pikir Sehun akan bahagia tanpa ia memikirkan perasaan Seulgi. Andai ia tidak melakukan hal itu, mungkin Sehun tidak akan terlalu sakit hati seperti sekarang. Mungkin dulu Sehun hanya akan kecewa karena ditolak, namun tidak merasa dikhianati seperti sekarang.
 
“Semua sudah berlalu, jangan pernah menyesali apapun eomonim”
 
Dalam kondisi yang begitu rapuh, Seulgi memeluk Taeyeon erat berusaha menguatkan seseorang yang seperti ibunya sendiri itu.
 
“Ne Seulgi-ya tentu saja”
***
Satu minggu sudah berlalu, Sehun masih dirawat diruang ICU karena kondisinya masih belum sadarkan diri. Ia sudah mendapatkan tambahan darah cukup banyak dan kondisnya mulai stabil. Selama seminggu itu pula, Seulgi selalu setia menemani Sehun. Ia melimpahkan pekerjaannya pada Manager Jang dan mengambil cuti untuk waktu yang belum ditentukan.
 
“Pulanglah Seulgi-ya, kau terlalu memaksakan diri” ucap Taeyeon meminta Seulgi untuk pulang. Seulgi memang terlalu memaksakan dirinya, ia hanya sesekali pulang dan bahkan mandi di rumah sakit. Membuat Taeyeon khawatir jika Seulgi nantinya jatuh sakit.
 
“Aku baik-baik saja eomonim, jika aku pulang Sehun Oppa akan kesepian”
 
Seulgi menjawab, namun pandangannya masih fokus pada Sehun yang terbaring di ranjang rumah sakit. Sesekali ia memegang tangan Sehun lembut.
 
“Kau membuatku merasa menjadi ibu yang buruk, bahkan aku tidak selalu menjaga Sehun di rumah sakit. Kau melalukan semua yang seharusnya dilakukan oleh seorang ibu” keluh Taeyeon yang merasa kalah dari Seulgi.
 
“Anggap saja aku sedang menebus kesalahanku eomonim, bahkan jika aku pulang, aku akan selalu memikirkan Sehun Oppa”
 
“Kau tidak kasihan pada kekasihmu? Dia pasti juga membutuhkanmu”
 
Seulgi terdiam, sudah satu minggu ia mengabaikan Taehyung. Ia bahkan tidak pernah mengangkat panggilan darinya. Setiap kali Taehyung datang untuk menjemputnya pulang, Seulgi akan bersikap acuh dan menolaknya mentah-mentah.
 
“Yeoja macam apa aku ini eomonim? Jika aku bersama kekasihku, pikiranku sepenuhnya akan tertuju pada Sehun Oppa. Bagaimana mungkin aku bersamanya sedangkan aku memikirkan pria lain?” ucap Seulgi miris, ia tidak siap menghadapi Taehyung dengan pikirannya yang penuh akan Sehun.
“Tapi kau sangat mencintai kekasihmu bukan?”
 
“Apalah arti cinta jika orang yang begitu mencintaiku sedang terbaring ditengah antara hidup dan mati. Aku pernah berpikir untuk menjadi orang egois, namun keegoisan itu membawa petaka seperti ini. Jika cintaku harus mengorbankan orang lain, Maka aku memilih tidak jatuh cinta”
 
Taeyeon menghela nafas menghadapi kekeraskepalaan Seulgi. Gadis ini sangatlah baik hingga ia sendiri tak bisa memalingkan wajah untuk membencinya. Semoga semuanya akan berakhir dengan indah untuk Seulgi maupun Sehun.
 
Beberapa jam kemudian, tangan Sehun yang tadinya terdiam kaku, kini mulai bergerak. Mata indah Sehun terbuka untuk pertama kalinya setelah satu minggu, ia menatap langit-lagit ruangan ini dan saat matanya menatap kesamping, ia berkaca-kaca tak bisa menyembunyikan perasaan haru saat menemukan sosok yang begitu ia cintai duduk di sofa dengan mata terpejam.
 
“Seulgi-ya”
 
Sehun berucap lirih, hatinya yang tadinya sakit luar biasa perlahan mulai menghangat saat ia bisa melihat sosok itu lagi.
 
Seulgi yang tak sepenuhnya tertidur, langsung membuka matanya ketika mendengar suara Sehun. Ia bergegas menghampiri Sehun dan wajahnya tak bisa menyembunyikan perasaan haru yang hinggap begitu saja.
 
“Oppa akhirnya kau sadar, aku akan segera memanggil dokter”
 
Seulgi memencet bel darurat, dan tak lama dokter serta perawat datang untuk memeriksa kondisi Sehun.
 
Dokter selesai memeriksa Sehun, namun ia tak langsung pergi, melainkan menatap Seulgi dengan pandangan penuh arti.
 
“Nona Kang, bisa kita bicara sebentar”
 
Seulgi mengangguk, ia berbicara dengan Sehun untuk menunggunya sebentar karena ada yang akan ia bicarakan dengan dokter yang merawat Sehun
 
“Bagaimana dok, Sehun oppa sudah mulai membaik bukan?” tanya Seulgi ketika sudah sampai di ruangan Dokter Seo.
 
“Benar sekali Nona Kang, kondisi fisik Oh Sehun memang sudah membaik. Namun, tidak dengan kondisi mentalnya. Menurut catatan kesehatan yang ia miliki, dulu ia pernah mengalami gangguan serupa dan bahkan pernah hampir melakukan bunuh diri.” jawab Dokter Seo sambil membaca catatan kesehatan milik Sehun.
 
Seulgi mengangguk membenarkan “Itu benar sekali dokter, apakah mungkin penyakit mentalnya memburuk?”
 
“Seharusnya orang dengan gangguan mental seperti Dokter Oh tidak mudah sembuh begitu saja. Pasti ada seseorang yang benar-benar ia percayai, hingga penyakitnya tidak muncul lagi. Namun jika dilihat kondisinya saat ini, sepertinya ada sesuatu yang memicu penyakitnya muncul kembali” Dokter Seo kembali melanjutkan penjelasannya.
 
Seulgi serasa mendapat sindirian, namun ia tetap mempertahankan ekspresinya
 
“Memang ada dokter, ia baru saja mengalami pengkhianatan besar. lalu apa yang harus saya lakukan?”
 
“Bisa saja Dokter Oh melakukan hal serupa dikemudian hari, yang harus dilakukan adalah mengembalikan kepercayaan Dokter Oh kepada orang yang mengkhianatinya itu.”
 
Seulgi tertegun, mengembalikan kepercayaan Sehun padanya? Apakah itu artinya ia harus kembali pada Sehun? Seulgi benar-benar bimbang, disatu sisi ia begitu mencintai Taehyung namun disisi lain ada Sehun yang membutuhkannya.
 
“Saya mengerti dokter, kalau begitu saya permisi”
 
Seulgi terduduk diam di taman rumah sakit, ia merenung dan hatinya gelisah tak menentu. Sehun sudah aman bersama ibunya di ruang VIP. Dan ia duduk disini untuk memikirkan semuanya, soal bagaimana yang harus ia lakukan untuk membuat Sehun sehat kembali.
 
“Seulgi-ya, akhirnya aku menemukanmu”
 
Taehyung tiba-tiba datang disaat yang tidak tepat, membuat Seulgi semakin gelisah dengan perang batinnya kini.
 
“Taehyung-ah”
 
“Aku sudah mencarimu kemana-mana” Taehyung ikut duduk disamping Seulgi dan memperhatikan ekspresi Seulgi yang sepertinya sedang banyak pikiran.
 
“Ada sesuatu yang terjadi? Harusnya kau senang karena Oh Sehun sudah sadar bukan?” lanjutnya menatap Seulgi bingung.
 
Seulgi menghembuskan nafasnya pelan, sepertinya memang ini yang harus terjadi, keputusannya sudah bulat.
 
“Taehyung-ah, aku ingin kita berakhir, hubungan ini kita akhiri saja”
***

Konflik muncul lagi guys. Kira-kira apa yang akan terjadi selanjutnya?.

My Love is You (VSeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang