Taehyung menatap kediaman Seulgi dari dalam mobilnya, sudah sekitar setengah jam ia memantau situasi. dan ketika ia melihat mobil Seulgi meninggalkan rumah, ia sedikit bernafas lega setidaknya tidak akan ada penghalang untuk menyelidiki siapa Seojun sebenarnya.
Misi Taehyung semakin mudah karena tak lama kemudian ia melihat Seojun keluar dari rumah ditemani seorang gadis muda yang mungkin masih berusia sekitar 18 tahun. Gadis itu menuntun Seojun dan mereka terlihat berjalan kaki dengan riang.
Taehyung tak menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung membawa mobilnya dengan pelan, mengikuti kedua orang itu. Ternyata Seojun dan gadis itu berjalan menuju taman kompleks perumahan ini. Seojun langsung berlari menghampiri beberapa anak lain yang lebih dulu bermain. Dengan segera Taehyung turun dari mobilnya dan berjalan menuju taman, namun langkah kakinya terhenti saat seseorang memanggilnya.
“Chogi-yo, apa anda ini Kim Taehyung Sajangnim?”
Taehyung terkejut ia menatap gadis muda yang memanggil namanya, dan gadis itu adalah orang yang bersama Seojun tadi.
“Kau mengenalku?” tanya Taehyung tak ramah.
“Jadi anda memang Kim Taehyung Sajangnim?” ucap gadis itu dengan ekspresi yang sangat terkejut.
“Ne benar, kau siapa?” Taehyung mulai tak sabar, ia tak suka bila tujuannya tak segera dilaksanakan dan malah harus berurusan dengan orang sok kenal.
“Saya Kim Yeri, pengasuh putra Nona Kang Seulgi, anda teman sekolah Nona Kang bukan?”
Taehyung mencoba bersabar, ia memandang yeri datar.
“Bagaimana kau bisa tahu? Apa Kang Seulgi menceritakan hal itu padamu?”
“Tidak, saya mencari tahu sendiri” jawab yeri menunduk takut, dominasi Taehyung memang sangatlah menakutkan.
“Untuk ukuran pegawainya kau ini cukup lancang” sindir Taehyung, membuat Yeri menelan ludahnya gugup.
“Maksud anda?” tanya Yeri mulai tersinggung dengan sindiran taehyung.
“Diam-diam menyeldiki kehidupan pribadi boss mu, bukankah itu namanya lancang?” jawab Taehyung santai.
“Maaf tapi sepertinya anda salah paham, saya hanya penasaran tentang masa lalu Nona Kang dan ternyata dia punya kehidupan yang tak mudah” Yeri mencoba membela diri.
Ia mencari tahu masa lalu Seulgi bukan untuk bersikap tak soipan, tapi untuk lebih mengenal Seulgi lebih dalam lagi.
“Ah jadi kau pasti tahu kisah kami bukan?” tanya Taehyung masih dengan eskpresi menusuk.
“Kurang lebih begitu”
“Kau pasti penasaran mengapa aku ada disini” Taehyung tersenyum sinis. Entah mengapa ia tidak terlalu menyukai wanita didepannya ini. Menurutnya Yeri terlalu ingin tahu untuk hal yang tak seharusnya diketahui olehnya.
“Ne, mengapa anda ada disini? Ada keperluan apa?”
“Aku tidak punya urusan denganmu, tapi dengan anak itu”
Yeri terkejut ketika Taehyung menunjuk Seojun yang sedang bermain bersama teman-temannya. Ia tak tahu apa yang akan dilakukan Taehyung tapi semoga bukan hal yang buruk.
Tanpa menunggu respon Yeri, Taehyung segera berjalan menghampiri Seojun dan ketika Seojun menatapnya eskpresi dingin Taehyung berubah, ia tersenyum pada Seojun.
“Ahjussi ini yang kemarin bertemu di Dongdaemun bukan? Teman lama Eomma?” tanya Seojun dengan bingung. Mengapa ahjussi ini mendatanginya?.
“Ne, aku yang kemarin bertabrakan denganmu” jawab taehyung dengan senyum lembutnya yang membuat Seojun terpana karena Taehyung benar-benar terlihat seperti sosok penyayang.
“Tapi eomma sedang bekerja, pulangnya nanti malam” ucap Seojun lagi, ia kira Taehyung mempunyai keperluan dengan Seulgi.
“Aku tidak ada perlu dengan ibumu, tapi denganmu”
“Ada apa Ahjussi, sepertinya penting sekali”
Taehyung tersenyum lalu mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketnya. Dompet Seojun yang terjatuh di Dongdaemun.
“Benda ini milikmu bukan? Aku datang untuk mengembalikannya padamu”
Mata Seojun bernibar ketika taehyung menunjukkan dompet miliknya yang sempat menghilang. Seojun segera menerima benda itu dan tersenyum lebar, ia sangat senang.
“Kamsa hamnida Ahjussi, ku kira benda ini hilang aku sudah mencarinya kemana-mana, dompet ini hadiah dari eomma jadi aku harus menjaganya dengan baik” ucap Seojun dengan rasa terimakasih yang besar.
Taehyung tersenyum miring, sekarang saatnya ia mencoba mencari tahu siapa Seojun sebenarnya.
“Aku sempat melihat kartu pelajarmu, namamu Kang Seojun bukan?” pancing Taehyung.
“Ne Kang Seojun Imnida”
“Apa ayahmu juga bermarga Kang seperti ibumu?” tanya Taehyung dengan hati-hati, ia tak mau terlihat mencurigakan
“Aniyo, marga yang kupakai adalah milik eomma” jawab Seojun sedih. Akan ada saat dimana orang penasaran dengan asal-usulnya dan Seojun sudah siap untuk itu semua.
“Kenapa begitu? Kenapa tidak memakai marga ayahmu?” tanya Taehyung lagi, ia tiba-tiba menjadi sangat penasaran.
“Karena aku tidak punya ayah, eomma bilang aku bisa mengganti margaku saat eomma menikah nanti”
Taehyung terkejut, ia berpikir sebentar. Jika Seulgi dan Sehun bercerai maka marga Seojun tentu akan tetap memakai marga Sehun. Tapi Seojun memakai marga Seulgi apa mungkin Seojun anak diluar nikah?.
Taehyung menatap Yeri yang sedang mengawasi mereka dengan cemas. Ia memandang Yeri tajam dan membuat Yeri sangat ketakutan dengan ekspresi itu
***
Taehyung tertawa keras, namun ekpresi serta sorot matanya mengatakan hal sebaliknya, matanya terlihat sendu dan ia merasa begitu terpukul dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui.
“Nyonya Kang tidak pernah menikah dengan siapapun, Seojun bukan putra kandungnya, Nyonya Kang mengadopsi Seojun lima tahun yang lalu. Calon suami Nyonya Kang meninggal sebelum mereka menikah, dan sampai saat ini ia tidak pernah menerima lamaran pria manapun”
Taehyung sangat syok dengan pengakuan Yeri tadi pagi, hatinya berdenyut nyeri membayangkan penderitaan yang dialami oleh Seulgi.
“Kau bedebah Kang Seulgi, wanita sialan! Kau menderita tapi menanggungnya seorang diri, kau benar-benar tak menganggapku sebagai siapa-siapa lagi”
Taehyung tersenyum miris, ia ingat kata-katanya pada Seulgi enam tahun lalu yang tak akan menerima Seulgi lagi walau wanita itu menangis darah, jadi itu sebabnya Seulgi tak pernah mau kembali padanya
Lalu apa sekarang berbeda? Taehyung bertanya pada dirinya sendiri, apa mungkin sekarang ia akan menerima Seulgi? Hah kenapa ia begitu percaya diri bahwa Seulgi akan kembali padanya? Bahkan ia sendiri tak tahu apa Seulgi masih menyukainya atau tidak. Lagipula ia adalah pria dengan prinsip, ia tak akan menarik kata-katanya kembali, ia tak bisa menerima Seulgi walau wanita itu mengemis padanya.
“Kim Taehyung, ada perlu apa kau memanggilku”
Mata Taehyung beralih menatap namja yang berdiri di pintu ruang VIP privat di cafe yang ia pesan. Yook Sungjae, pria yang tak pernah mau menemuinya sejak enam tahun lalu.
“Duduklah Sungjae-ya” ucap Taehyung dingin, ia yakin sekali Sungjae tahu sesuatu soal Seulgi.
Sungjae langsung duduk didepan Taehyung, ia sebetulnya enggan sekali datang kalau saja Chaeyoung tak mengancamnya untuk bersikap baik pada kakak ipar Jimin ini.
“Bagaimana kabar Chayeoungie?” tanya Taehyung basa-basi, ia tak akan mengatakan tujuannya langsung pada Sungjae.
“Istriku baik, putra kami Yoonjae juga baik” jawab Sungjae mulai jengah, ia tidak lagi menganggap Taehyung sebagai teman sejak ia meninggalkan Sooyoung begitu saja.
“Baguslah, aku senang mendengarnya”
“Langsung saja Taehyung-ah, aku tak punya banyak waktu, kenapa kau memanggilku kesini?” desak Sungjae yang ingin langsung pergi dari tempat ini.
“Apa aku tidak boleh bertemu dengan teman lamaku?’” ucap Taehyung dengan santai, seolah ia tak tahu kalau Sungjae merasa tak nyaman padanya.
“Bukan itu alasanmu mengundangku bukan? Kali ini apa?” Sungjae mulai kehilangan kesabaran.
Taehyung menghela nafas, ia menautkan kedua tangannya lalu meletakkannya diatas meja
“Sungjae-ya, aku juga tak mau basa-basi denganmu. Kau pasti tahu sesuatu soal Kang Seulgi bukan?”
“Mau apa lagi? Kau mau mengusik hidupnya lagi? Dengar! Aku kehilangan respect padamu ketika kau meninggalkan Sooyoung saat kalian akan menikah, dan kini kau menanyakan soal Seulgi? Kau tak punya otak!” Sungjae mulai naik pitam, ia benar-benar tak mengerti dengan isi kepala Taehyung.
Taehyung menatap Sungjae tajam, hilang sudah keramah-tamahannya, karena percuma bersikap[ ramah pada Sungjae.
“Bodoh! Kehidupan pribadiku bukan urusanmu, jawab saja pertanyaanku”
“Aku tak mau menjawabnya” Sungjae masih kukuh dengan pendiriannya.
“Kepala batu Yook Sungjae!, kau tahu, sebetulnya aku sudah tahu kalau Seulgi tidak menikah dengan Oh Sehun, dan dia bahkan mengadopsi seorang anak laki-laki, sialan sekali dia itu”
Sungjae mendengus, kalau sudah tahu mengapa masih bertanya lagi padanya.
“Kalau kau sudah tahu mengapa masih menanyakan sesuatu padaku?”
“Karena aku merasa semuanya belum tuntas, kau menyimpan rahasia Seulgi dariku. Akui saja Yook Sungjae” jawab Taehyung santai. Dan ia rasa firasatnya memang benar, dilihat dari ekspresi Sungjae yang terlihat tegang.
“Jika kau tahu rahasia Seulgi, lalu kau mau apa? Kau masih menyukainya?” cibir Sungjae dengan tak kalah sinis.
“Perasaanku bukan urusanmu, aku hanya ingin mengetahui apa yang ia sembunyikan. Aku ingin menyiksanya lebih banyak lagi” pancing Taehyung dengan eksresi menyebalkan. Membuat Sungjae naik pitam seketika.
“Kau bedebah, kau tidak tahu betapa Seulgi menderita selama ini. Bahkan jika Sehun tidak mencoba bunuh diri, Seulgi tetap akan meninggalkanmu”
Sungjae terperanjat karena ia salah bicara, Taehyung menatapnya sinis karena Sungjae sudah masuk dalam jebakannya. Mau tak mau ia harus mengatakan semua yang ia tahu.
“Lanjutkan Yook Sungjae” ucap Taehyung tajam.
Sungjae menghela nafas, ia rasa sudah saatnya Taehyung mengetahui semuanya.
“Taehyung-ah, Seulgi hidup dengan rasa frustasi yang tumbuh sejak ia masih muda. Kau tahu sendiri bagaimana kehidupannya dulu bukan? Semakin lama semakin menumpuk hingga ia selalu berhalusinasi setiap malam, ia menderita penyakit mental yang tak kalah parah dari Oh Sehun. Hanya saja ia terlalu pintar menyembunyikannya, apa kau tahu? Setiap malam ia tidak bisa tidur dengan tenang, ia merasa selalu dibayang-bayangi oleh rasa takut. Karena itulah ia meninggalkanmu, ia tidak mau kau menikahi gadis yang gila”
Mendengar cerita Sungjae, taehyung benar-benar syok, ia tak menyangka Seulgi memiliki penyakit seperti itu. Ia memegang kepalanya frustasi, merasa bersalah untuk semuanya. Ia selalu menyalahkan Seulgi untuk segala yang terjadi, tanpa ia berpkir bahwa Seulgi juga sangat menderita.
“Kenapa dia menyembunyikannya? Aku akan menerimanya bagaimanapun kondisinya”
“Karena Seulgi tahu kau akan menerimanya apapun yang terjadi, karena itulah Seulgi memilih pergi, ia ingin kau menikah dengan gadis yang sehat Taehyung-ah”Taehyung memejamkan matanya, ia kini merasakan dilema yang sangat besar. Apa yang harus ia lakukan sekarang?.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is You (VSeul)
FanfictionSeikat bunga yang ditinggalkan membawa angin rindu dalam dekapan. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga soal hati. Dua hati yang berkelana untuk mencapai satu makna, satu rasa dan satu jiwa.