Berbagai wahana di lotte world telah mereka masuki. Seperti jiwa Seulgi yang menyukai petualangan, ia lebih senang menaiki wahana ekstrim yang tentu saja membuat Taehyung bergidik ngeri karena tidak biasa memasuki wahana tersebut. Namun dengan paksaan dari Seulgi mau tak mau Taehyung ikut bersamanya menaiki wahana ekstrim yang sukses membuat Taehyung muntah-muntah dan pusing tak tertahankan.
“Kau payah sekali Taehyung-ah,” sindir Seulgi setengah mengejek, ia memberikan air mineral pada Taehyung dan langsung diminumnya tanpa basa-basi.
“Aku sudah bilang tak mau naik wahana itu, tapi kau memaksaku. Jadi jangan salahkan aku” Taehyung mendelik kesal, karena Seulgi mengejeknya seperti itu.
Seulgi tertawa kecil melihat raut wajah Taehyung yang terlihat tersiksa, ia beraegyo untuk meredam kekesalah Taehyung.
“Arraseo, maafkan aku chagi-ya”
Melihat tingkah Seulgi, Taehyung hanya bergidik ngeri karena hal itu sama sekali tak cocok dengan image cool seorang Kang Seulgi.
“Kau memanggilku begitu, malah aku jadi merinding. Sama sekali tidak pantas, tidak ada imut-imutnya”
Ucapan Taehyung sukses membuat mood Seulgi menurun drastis, ia baru saja menahan malu untuk beraegyo namun respon Taehyung sangatlah menjengkelkan.
“Wah mulutmu perlu disekolahkan rupanya” Seulgi memukul lengan Taehyung lumayan keras.
Taehyung menahan nyeri sambil mengusap lengannya yang habis dipukul oleh Seulgi.
“Wae? Kau kira hanya kau yang bisa berkata pedas? Aku juga bisa” ucap Taehyung membela diri, walau sebenarnya ia sedikit takut kalau Seulgi akan memukulnya lagi.
Seulgi menatap Taehyung datar, tanda bahwa ia benar-benar kesal pada Taehyung. “Kau mengajakku bertengkar di kencan pertama kita?”
Taehyung semakin merinding, namun ia tak mau terlihat sebagai namja yang lemah “Kau yang mulai”
“Kau menyalahkanku?” tanya Seulgi tak terima, namja macam apa yang menyalahkan yeoja untuk kesalahan seperti itu. Taehyung sangat tidak gentleman.
“Mian, wanita kan memang tidak pernah mau dianggap salah” Taehyung sarkasme, berharap Seulgi mengerti jika ia juga manusia biasa yang bisa berbuat salah.
“Kau menyebalkan sekali”
Seulgi berteriak kesal, lalu berjalan pergi meninggalkan Taehyung yang terpaku. Taehyung merutuki mulutnya yang salah bicara, seharusnya ia yang mengalah disini karena ia adalah seorang pria.
“Seulgi-ya, tunggu!” Taehyung mengejar Seulgi yang sudah jauh didepan. Namun Seulgi menepis tangan Taehyung tak mau bicara dengannya.
“Kenapa kau mengejarku? Kau pasti menganggapku wanita yang menyebalkan bukan?”
Taehyung meringis, lalu menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia bingung harus berkata apa pada Seulgi.
“Aku hanya terbawa suasana tadi, tak seharusnya aku begitu” ucap Taehyung berusaha membujuk Seulgi agar berhenti ngambek padanya.
Seulgi menahan senyum melihat kelakuan Taehyung, sebetulnya ia hanya pura-pura ngambek untuk menggoda Taehyung. Ia senang sekali melihat raut wajah kekasihnya yang terlihat sangat lucu itu
“Lihat itu, kau tidak terlihat merasa bersalah” Seulgi masih pura-pura marah.
Taehyung frustasi, bisa gila dirinya jika Seulgi marah padanya. Mana mungkin ia sanggup menghadapi Seulgi yang marah seperti ini
“Maaf, aku yang salah. Kau tak salah, aku yang paling salah dan pantas disalahkan”
“Apa-apaan itu? Mana mungkin hanya kau yang salah, aku juga salah karena bertindak seperti anak kecil”
Taehyung menatap Seulgi terpaku, tadi Seulgi kesal saat disalahkan, dan kini ia kesal karena tak dianggap salah. Kenapa wanita sangat membingungkan seperti ini?.
“Ah ne, terserah kau saja” ucap Taehyung tak mau memperpanjang perdebatan tak penting ini
Seulgi tak kuasa menahan senyum, bibirnya melengkung indah menatap Taehyung yang pasrah seperti itu.
“Kau mau kubelikan eskrim?” tanya Seulgi untuk memperbaiki mood Taehyung yang sepertinya kurang bagus
“Bukankah seharusnya pertanyaan itu aku yang mengucapkan?” Taehyung balik bertanya, perempuan mana yang mengajukan pertanyaan seperti itu di kencan mereka.
Seulgi menggedikkan bahunya acuh, “Uangku lebih banyak darimu”
Taehyung melongo, sekarang bukan saat yang tepat untuk membahas soal siapa yang lebih kaya. Taehyung akui Seulgi memang lebih kaya darinya karena perusahaan Seulgi bukan hanya bergerak di asia, melainkan diseluruh dunia.
“Arra, tapi aku juga seorang CEO perusahaan besar”
“Baiklah, kalau begitu belikan aku eksrim yang enak”
Taehyung mengangguk lalu berjalan menuju penjual eskrim yang berada tak jauh dari posisinya kini. Tak lama kemudian, Taehyung menghampiri Seulgi dengan dua buah eskrim rasa cokelat ditangannya.
“Sepertinya enak” ucap Seulgi yang menerima eskrim pemberian Taehyung.
“Aku tak yakin dengan seleramu, tapi rasa cokelat adalah rasa kesukaan banyak orang” Taehyung menimpali, sejujurnya ia membeli rasa yang menjadi favorit banyak orang, entahlah Seulgi suka atau tidak.
“Aku suka semua” jawab Seulgi melegakan Taehyung karena ia tak salah membeli.
“Selanjutnya mau kemana?” tanya Taehyung, mereka telah mencoba hampir semua wahana popular dan hari sudah mulai petang, mereka berdua sudah seharian berada disini.
Seulgi terdiam, ia mengingat satu tempat dimana ia memiliki kenangan yang tak cukup baik dengan Taehyung, mungkin jika ia kesana bersama Taehyung, kenangan itu akan berubah menjadi indah
“Aku ingin memperbaiki semua kesalahanku padamu Taehyung-ah, bisakah kita menghabiskan malam berdua di Sungai Han?”
“Kau ingin kesana?” Taehyung bertanya untuk memastikan.
“Kenangan kita tidak terlalu bagus disana. Padahal Sungai Han adalah tempat favoritku, aku ingin membuat kenangan indah denganmu” jawab Seulgi yakin, melihat bintang di tepi sungai Han bersama Taehyung adalah salah satu impiannya.
“Aku ikut kemana kau ingin pergi” ucap Taehyung menyetujuinya.
“Terima kasih, aku beruntung memilikimu”
“Aku yang sangat beruntung sayang”
“Ne, aku tahu itu”
***
Seulgi tidak pernah merasa segugup ini sebelumnya. Bahkan saat ia melakukan presentasi didepan investor penting ia tidak gugup sama sekali. Namun saat ini berbeda, ia akan menemui orang tua Taehyung. Berbagai pikiran buruk menghampirinya, bagaimana jika mereka tidak menyukainya? Semua pikiran itu terus menghantui sejak tadi malam.
“Aku gugup sekali, bagaimana jika orangtuamu tidak menyukaiku?”
Taehyung hanya tertawa melihat Seulgi yang sangat gugup, orangtuanya tidak sejahat itu mengapa Seulgi harus merasa takut?.
“Mereka pasti menyukaimu, terlebih ayahku yang selalu membanggakan dirimu sebagai anak muda kebanggaan Korea. Bahkan anak-anaknya sendiri tidak pernah ia banggakan”
Seulgi menghela nafas lega, setidaknya ia punya nilai lebih dimata orangtua Taehyung.
Tak lama mobil Taehyung memasuki rumah kediaman keluarga kim. Saat turun dari mobil mereka langsung disambut oleh Jennie dan Jimin yang menunggu mereka di luar rumah.
“Eonni akhirnya kau tiba, perkenalkan aku Kim Jennie, adiknya Taehyung Oppa”
Seulgi tersenyum melihat sambutan Jennie, Taehyung sering menceritakan soal adiknya pada Seulgi. Dan juga mengenai hubungan Jennie dan Jimin.
“Anyeong Jennie-ya, Taehyung sering menceritakan tentang dirimu. Senang bisa bertemu denganmu secara langsung” Seulgi membalas dengan tak kalah ramah.
Jennie tersenyum senang, ternyata pacar kakaknya memang sangatlah cantik dan baik. Tak salah memang pilihan Taehyung.
“Seulgi-ya, lama tidak bertemu” Jimin menyahut kemudian, dan langsung memberikan pelukan persahabatan untuk Seulgi. Dan dengan senang hati Seulgi menyambutnya.
“Lama tak bertemu Jimin-ah, kau terlihat semakin tampan”
Taehyung yang melihat pelukan kedua orang didepannya hanya merengut tak senang. Skinshipnya dengan Seulgi bahkan bisa dihitung dengan jari, dan Jimin seenaknya mencuri pelukan Seulgi.
“Apa-apaan itu, jangan memeluk kekasihku sembarangan” Ucap Taehyung kesal, dan langsung melepaskan mereka berdua.
“Apa maksudmu, Seulgi adalah temanku, begitu saja tidak boleh” protes Jimin yang merasa tindakan Taehyung sangatlah kekanakan dan berlebihan.
Jennie juga hanya menghela nafas melihat kelakuan kakaknya yang cemburuan ini.
“Oppa kau berlebihan, memang apa salahnya jika Jimin Oppa memberikan pelukan untuk Eonni, aku saja tidak keberatan”
“Wah kalian berkonspirasi untuk membuatku marah ternyata” Taehyung tak mau kalah.
Seulgi menatap Taehyung malas, kumat lagi sifat aneh Taehyung yang suka meributkan hal tak penting seperti ini.
“Sudahlah jangan berlebihan Taehyung-ah, lebih baik kita segera menemui ayah dan ibumu” Seulgi berucap dengan sedikit kesal pada Taehyung yang terlalu berlebihan.
“Ne, benar sekali eonni, Appa dan Eomma sudah menunggu didalam” Jennie langsung menggandeng tangan Seulgi menuntunnya memasuki rumah. Diikuti oleh Taehyung dan Jimin dibelakang.
Saat memasuki rumah Taehyung, rasa gugup itu kembali datang. Seulgi segera menghela nafas untuk meredam rasa gugupnya, namun saat sosok ayah dan ibu Taehyung terlihat sedang duduk santai di ruang keluarga, ia merasa begitu cemas.
“Appa, Eomma, lihat siapa yang datang” Jennie berucap sedikit keras membuat Sooyeon dan Joongwoon menoleh padanya dan pada Seulgi.
Seulgi tersenyum pada orangtua Taehyung dan membungkuk memberi hormat.
“Anyeong Haseo, Choneun Kang Seulgi Imnida.” Seulgi memperkenakan diri secara formal untuk menghormati orang tua Taehyung.
Joongwoon tersenyum pada kekasih putranya ini, ternyata setelah dilihat secara langsung, Seulgi jauh lebih cantik daripada yang ia lihat lewat foto.
Sementara Sooyeon terdiam kaku, ia menatap Seulgi dengan pandangan nanar. Wajah itu tidak mungkin ia bisa lupakan walau bertahun-tahun lamanya tak melihat, wajah Seulgi yang begitu mirip dengan sahabatnya, Hwang Miyeon.
Tanpa sadar Sooyeon berjalan menghampiri Seulgi, lalu menangkup kedua pipi Seulgi dengan tangannya.
“Miyeon-ah, bagaimana bisa aku melihatmu lagi?”
Semua orang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sooyeon. Tak terkecuali Seulgi yang mendengar nama ibunya diucapkan oleh Sooyeon.
“Eomma sadarlah, dia Kang Seulgi”
Kesadaran Sooyeon langsung kembali saat Taehyung berteriak. Ia menatap soosok yeoja didepannya dengan pandangan berbeda, seolah ada kerinduan dan juga rasa sayang yang begitu besar.
“Mianhae Seulgi-ya, tiba-tiba aku teringat dengan sahabatku, ia telah meninggal duapuluh tahun lalu. Saat usianya sama denganmu”
Sooyeon mengusap air matanya yang keluar dengan sendirinya, mengingat orang sebaik Miyeon membuatnya tak sadar menangis.
“Eomonim, apa kebetulan anda mengenal ibuku?”
Sontak saja ucapan Seulgi membuat Sooyeon dan semua orang disana menjadi terkejut.
“Ibumu? Apa dia bernama Hwang Miyeon?” tanya Sooyeon untuk memastikan. Memang ia sudah membaca biografi Seulgi namun, disana nama orangtua Seulgi tak disebutkan.
“Ne benar sekali, aku adalah putri Hwang Miyeon dan Kang Minhyuk”
Sooyeon tak percaya dengan apa yang ia dengar, ia langsung memeluk Seulgi menyalurkan berbagai rasa yang selama ini ia pendam.
“Miyeon-ah, akhirnya aku bertemu dengan putrimu. Mimpimu sedikit lagi akan bisa terwujud”
“Eomma apa maksudmu?” tanya Taehyung yang kebingungan dengan ucapan ibunya
“Taehyung-ah, ibunya Seulgi bermimpi untuk menikahkan Seulgi denganmu. Namun keadaan benar-benar rumit, saat aku kesulitan menemukan Seulgi. Sedangkan Kang Minhyuk selalu bungkam setiap kali aku bertanya soal keberadaan putrinya”
Taehyung tak percaya dengan apa yang ia dengar, takdir ini sungguh membuatnya tak mengerti. Jadi mereka bahkan sudah dijodohkan sejak dari kecil?.
“Benarkah itu, jadi sesuatu yang selama ini menjadi mimpi terbesarmu dengan Miyeon adalah hal ini?” Joongwoon tak kalah terkejut dengan pengakuan Sooyeon. Ia memang tahu kalau persahabatan Sooyeon dengan mendiang sahabatnya sangatlah erat, namun ia tak tahu soal kesepakatan mereka.
“Ne yeobo, aku dan Miyeon melakukan kesepakan itu saat mereka masih kecil.” jawab Sooyeon dengan ceria. Menemukan putri Hwang Miyeon membuatnya sangat bahagia sampai tak bisa berhenti untuk tersenyum.
“Sepertinya mereka memang berjodoh” balas Joongwoon yang ikut tersenyum melihat kebahagiaan istrinya.
“Kapan kalian akan menikah?, aku sudah tak mau menunggu lama lagi” Sooyeon kembali berbicara, mendesar Taehyung dan Seulgi agar segera menikah.
“Mengapa jadi Eomma yang antusias?” Taehyung sedikit tak percaya dengan kelakuan ibunya.
Sooyeon menatap Taehyung kesal, “Kau diam saja Taehyung-ah, memiliki Seulgi sebagai menantu adalah keinginanku sejak dulu. Jadi saat kesempatan didepan mata, kenapa kita sia-siakan?”
“Secepatnya Eomma, aku dan Seulgi akan segera menikah” Taehyung berteriak dengan penuh penekanan sukses membuat seisi rumah tertawa.
Dalam hati Seulgi senang karena bisa bertemu dengan sahabat ibunya yang dulu pernah ibunya ceritakan. Setidaknya ia bisa melihat sosok seorang ibu dalam diri Sooyeon.
“Eomonim, bisakah aku memelukmu? Aku tiba-tiba merasa sangat rindu dengan ibuku” ucap Seulgi meminta satu pelukan dari Sooyeo, entah mengapa ia tiba-tiba meridukan Miyeon.
“Ne tentu saja, kemarilah Seulgi-ya”
Sooyeon memeluk Seulgi dengan erat seperti memeluk putri kandungnya sendiri, ia merasa begitu dekat dengan Seulgi entah mengapa.Seulgi menyeka air matanya yang tiba-tiba keluar, mengingat bagaimana kehidupan ibunya yang begitu malang
“Uri Eomma pernah mengatakan hal ini saat aku kecil, bahwa ia benar-benar beruntung memiliki sahabat yang selalu ada untuknya. Ibuku besar di panti asuhan, ia tidak mengenal orangtuanya bahkan ia juga tidak punya saudara. Setelah aku tahu bahwa anda adalah sahabat ibuku, aku benar-benar berterimakasih pada anda. Terimakasih telah menjadi lebih dari sekedar sahabat untuk ibuku. Setidaknya ibuku tidak begitu menderita”
Sooyeon tersenyum membantu menyeka air mata Seulgi
“Miyeon memang lebih dari sekedar sahabat untukku, dia sudah seperti adikku sendiri”
Mendengar hal itu air mata Seulgi semakin menetes deras. Taehyung sebenarnya khawatir, namun ia percaya ibunya bisa mengatasi hal itu.
Seulgi kembali bercerita
“Ibuku tidak begitu bahagia setelah menikah. Ia hidup didalam keluarga yang selalu menekannya. Meskipun ayahku begitu mencintainya, namun kakek dan nenekku begitu membencinya. Keluargaku begitu menginginkan anak laki-laki, saat ibuku melahirkanku mereka semakin menekannya habis-habisan. Aku selalu merasa sebagai pembawa ketidakbahagiaan untuk ibuku” kenang Seulgi saat mengingat bagaimana perlakuan keluarga Kang pada ibunya dulu.
Sooyeon mencoba menenangkan Seulgi,
“Jangan katakan hal itu, ibumu begitu bahagia memiliku nak, dia selalu mengatakan bahwa putrinya adalah harta berharga yang membuat hidupnya begitu berarti”
Miyeon memanglah sangat mencintai Seulgi. Baginya Seulgi adalah pelipur lara disaat kehidupannya sebagai menantu keluarga Kang begitu menyiksa. Kehdiran Seulgi membawa kebahagiaan yang sangat besar untuk Miyeon.
Seulgi tersenyum mendengarnya, entah mengapa ia merasa begitu lega.
“Sekarang aku merasa lega eomonim, aku lega karena ternyata ibuku tidak selalu merasakan kemalangan selama hidupnya”
“Kau anak yang sangat baik, segeralah jadi menantuku nak” Sooyeon kembali memeluk Seulgi seolah pelukannya tadi tidaklah cukup untuknya.
Semua orang tersenyum bahagia melihat interaksi antara Sooyeon dan Seulgi. Terlebih Taehyung yang bahagia melihat dua wanita yang ia sayangi bisa dekat dan saling menyayangi satu sama lain.
***Akhirnya bisa publish. Vote coment ditunggu
![](https://img.wattpad.com/cover/211426118-288-k504128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is You (VSeul)
FanfictionSeikat bunga yang ditinggalkan membawa angin rindu dalam dekapan. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga soal hati. Dua hati yang berkelana untuk mencapai satu makna, satu rasa dan satu jiwa.