Satu bulan kemudian...
Kondisi Sehun sudah membaik seratus persen, namun ia harus kehilangan sertifikat kedokterannya setelah insiden percobaan bunuh diri satu bulan yang lalu. Ikatan dokter korea, menilai Sehun tidak layak lagi menjadi dokter karena memiliki mental yang tidak stabil. Sehun mencoba menerima semua itu, dan kini ia fokus pada managemen rumah sakit, karena biar bagaimanapun ia adalah direktur di rumah sakit seonil.
“Oppa”Sehun tersenyum melihat Seulgi yang datang ke rumahnya sambil membawa sebuket bunga matahari, bunga favorit Sehun.
“Kau datang?” Sehun menyambut Seulgi dan memeluknya sebentar.
“Ne, aku ingin mengajakmu jalan-jalan” ucap Seulgi memperlihatkan penampilannya hari ini yang terlalu cantik di mata Sehun
“Baiklah, aku siap-siap dulu”
“Berdandanlah yang tampan”
“Rasanya aneh, bukannya biasanya namja yang menghampiri yeoja dan mengatakan hal itu? Berdandanlah yang cantik?” Sehun sedikit mengernyit dengan perlakuan Seulgi padanya.
“Aku yang mengajakmu kencan. Jadi tidak masalah bukan?”
“Sangat chessy sekali Kang Seulgi”
Sehun tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Seulgi yang kembali seperti dulu, saat masa-masa mereka kuliah.
Sebetulnya Sehun sedikit penasaran, mengapa Seulgi mau kembali padanya. Terlebih Seulgi waktu itu tiba-tiba datang ke kamar rawat inapnya dan memeluknya sambil menangis, serta mengatakan bahwa ia akan kembali menjadi Kang Seulgi yang dulu, yaitu sebagai kekasih Oh Sehun
Namun Sehun sedikit takut bila ia bertanya alasan Seulgi kembali, ia takut alasan itu bukan karena Seulgi telah mencintainya. Terlepas dari alasan apapun Seulgi mau kembali padanya, Sehun tidak peduli, yang terpenting saat ini Seulgi telah menjadi miliknya lagi.
Tak berapa lama Sehun sudah siap dengan penampilannya, ia berjalan mendekati Seulgi dan menggenggam tangan kekasihnya dengan erat.
“Ayo, cuacanya sedang bagus”
“Oppa, bisakah kita pergi kencan di sungai han?”
“Kemanapun kau mau chagi-ya”
Mereka berjalan beriringan menuju pintu keluar, namun saat mereka sampai di halaman rumah Sehun, seseorang yang sedang duduk di teras berhasil mengejutkan mereka.
“Kim Taehyung”
Seulgi bergetar, ia mengenggam tangannya erat karena perasaan aneh itu kembali datang. Satu bulan sudah ia tidak pernah melihat wajah Taehyung lagi, ia melalui satu bulan ini dengan penuh cobaan karena bayangan Taehyung tak pernah mau lenyap dalam pikirannya. Bahkan ia harus meminta maaf seribu kali pada ibu Taehyung ketika mereka putus, memberikan alasan yang membuat ibu Taehyung menangis karena tak bisa menjadikan Seulgi sebagai menantunya.
“Kau begitu mirip dengan ibumu, karena itulah aku tidak terkejut ketika kau meninggalkan Taehyung untuk Dokter Oh. Biar bagaimanapun dia lebih membutuhkanmu daripada Taehyung. Anakku mungkin akan terluka, namun dia bisa menikah dengan wanita lain. Tapi Dokter Oh, apa dia bisa menikah dengan wanita lain jika ia selalu menginginkan untuk mengakhiri hidupnya?”
Kata-kata dari Sooyeon berhasil membuatnya kuat hingga detik ini, sampai pertahanan kokoh itu menjadi goyah saat melihat Taehyung ada didepan matanya.
“Anyeong Kang Seulgi-ssi, Oh Seongsang-nim, maksudku Oh Sajangnim”
Taehyung tersenyum palsu, dan Seulgi maupun Sehun bisa mengetahui hal itu. Bahkan panggilan Taehyung untuk Seulgi juga kembali berubah.
“Kenapa kau bisa masuk?” Suara Sehun meninggi tanda bahwa ia tak senang dengan kehadiran Taehyung di rumahnya.
“Hei, seharusnya pertanyaannya diganti untuk apa aku kesini, bukan kenapa aku bisa masuk” Taehyung memperotes dengan nada suara menyebalkan, membuat Sehun maupun Seulgi menatapnya tak suka.
Sehun menghela nafas, meladeni Taehyung sebenarnya membuang-buang waktu berharganya, namun ia ingin Taehyung segera pergi dari rumahnya.
“Baiklah, ada perlu apa kau kemari Kim Taehyung Sajang?” tanya Sehun dengan nada suara yang ketara sekali bahwa ia sangat malas meladeni Taehyung.
“Oh Sajangnim, aku kemari bukan untuk menggoda kekasihmu atau memintanya kembali padaku. Aku datang untuk tujuan lain” ucap Taehyung masih dengan senyum palsunya.
Sehun jengah, melihat Taehyung disini membuat tekanan darahnya naik menahan emosi.
“Lalu untuk apa kau kemari?” Sehun tidak lagi menyembunyikan emosinya, ia berbicara dengan suara yang tinggi.
Taehyung tersenyum lalu menyodorkan selembar kertas dengan bordiran yang sangat mewah. Seulgi dan Sehun melihat kertas itu dengan seksama, lalu mereka tertegun.
“Kau akan menikah?” tanya Seulgi yang entah sejak kapan mulai berkaca-kaca. Ia berusaha menyembunyikan kesedihannya dari Sehun maupun Taehyung, tak ingin terlihat sebagai pihak yang patah hati.
Taehyung menatap Seulgi lalu menampilkan smirknya, balas dendamnya pada Seulgi sepertinya akan sangat menyenangkan.
“Ne, aku datang untuk menyerahkan undangan pernikahanku. Karena kalian orang penting, jadi kurasa aku harus menyerahkan undangan itu sendiri”
“Siapa mempelai wanitanya?” tanya Seulgi mencoba bersikap biasa saja, tak mau terlihat menyedihkan dimata kedua pria itu.
“Kau mengenalnya dengan baik, sahabatmu saat SMA, Park Sooyoung. Aneh sekali, ternyata dia adalah putri sahabat ibuku” jawab Taehyung santai, seolah ia memang sedang berbicara dengan teman lama yang tak pernah memiliki apapun dengannya.
Seulgi memaksakan senyuman di bibirnya, walau hatinya begitu sakit mengetahui fakta itu.
“Benarkah itu? Aku ikut senang”
“Sebaiknya kau memang harus senang, jangan menangis sendirian di kamar setelah ini Kang Seulgi-ssi” ucap Taehyung meremehkan, ia tahu sendiri kalau Seulgi tak mungkin segampang itu move on dari dirinya.
“Jangan melewati batas, Kim Sajang!” Sehun angkat bicara, Taehyung benar-benar tak sopan berbicara seperti itu pada Seulgi, meskipun mereka pernah menjadi sepasang kekasih.
Taehyung tertawa tak percaya, apa Sehun benar-benar tak sadar dengan posisisinya? Seharusnya ia sadar jika karena tindakannya itu Seulgi memutuskan hubungannya dengan Taehyung.
“Jangan khawatir, lagipula aku sudah tidak menyukai Kang Seulgi lagi. Benar kata orang, jika bertemu gadis yang lebih cantik, maka gadis yang biasa-biasa saja akan terlupakan. Bukan begitu Oh Sajangnim? Kau kan pria juga” ucap Taehyung berusaha memanaskan suasana.Seulgi menatap Taehyung sedih, dan melihat hal itu Taehyung merasa begitu perih namun ia tak mau Seulgi menganggapnya pria gagal move on jadi ia harus terlihat sebagai pria yang mudah berpaling dari satu hati ke hati lainnya.
“Aku tidak sama sepertimu, cinta tidak mengenal cantik atau tampan” balas Sehun dingin.
Mendengar hal itu tawa Taehyung semakin kencang, meskipun hatinya sangatlah sakit harus berhadapan dengan dua pasang kekasih ini.
“Aku dulu juga naif seperti itu. Tapi seseorang telah membuka pikiranku, dibandingkan menjadi orang bodoh yang menunggu cinta, lebih baik bersama dengan seseorang yang jelas dan juga punya paras yang menawan” ucap Taehyung santai.
“Aku tidak tertarik mendengar curahan hatimu” balas Sehun dengan wajah muak yang tak berhasil ia sembunyikan. Ia benar-benar ingin melihat Taehyung pergi dari sini.
Taehyung tersenyum manis, namun dimata Sehun pria itu seperti sedang tertawa mengejeknya.
“Aniyo, ini bukan curahan hati. Lagipula aku bukanlah orang menyedihkan yang menyakiti diriku sendiri agar orang yang kusukai melihatku” Taehyung berkata seolah sedang menyindir tindakan percobaan bunuh diri Sehun, membuat Sehun tertegun dan entah mengapa hatinya merasa sakit ketika mendengarnya.
“Kim Taehyung-ssi!” Seulgi berteriak meminta Taehyung berhenti memprovokasi Sehun.
“Wah, kau terlalu kencang berteriak. Wanita tidak boleh bersuara seperti itu “ Taehyung menatap Seulgi lalu tersenyum kecil padanya.
Namun Seulgi yang begitu marah pada Taehyung memintanya pergi dari sini. “Lebih baik kau pergi sekarang!”
Taehyung menggeleng menolak untuk pergi, “Aku belum mendengar apa kau akan datang atau tidak ke pernikahanku”
Seulgi menatapnya dengan wajah emosi karena Taehyung benar-benar keras kepala tak mau pergi dari rumah Sehun.
“Tidak bisa datang, satu hari sebelum pernikahanmu, aku dan Sehun Oppa akan kembali ke amerika. Kami akan menikah disana, dan tidak akan kembali ke korea” ucap Seulgi dengan jelas.
Taehyung terdiam, ia bermaksud untuk membuat Seulgi terluka dengan kabar pernikahannya namun yang terjadi justru ia yang syok dan sakit mendengar ucapan Seulgi.
“Kau akan pergi?” tanya Taehyung syok, ia seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya.
“Ne, jadi sebaiknya jangan datang lagi kesini” jawab Seulgi sambil memalingkan wajahnya, tak sanggup melihat ekspresi Taehyung yang terluka. Sedangkan Sehun hanya mengamati keduanya dalam diam.
Taehyung tersenyum getir, pertahanan dirinya yang ia buat dari tadi akhirnya hancur juga, ia tak bisa lagi berpura-pura sudah melupakan Seulgi.
“Lucu sekali, aku yang ingin melihatmu terluka, namun justru aku yang terluka”
Seulgi menatap Taehyung nanar, hatinya sangat sakit melihat Taehyung seperti itu. Namun ia kembali meneguhkan hatinya, ia memegang tangan Sehun berusaha menunjukkan jika ia sekarang adalah milik Sehun, jadi Taehyung sudah tidak punya kesempatan lagi.
“Kita sudah berakhir, jangan bersikap begitu padaku”
“Sepuluh tahun aku tidak melihatmu, aku bisa hidup namun hatiku mati. Jika kau pergi tanpa kembali, maka apa lagi dalam diriku yang akan mati?” ucap Taehyung getir, apa ia harus merasakan kepahitan ini seumur hidupnya tanpa adanya Seulgi disisinya?.
Seulgi menutup matanya, hatinya sakit luar biasa mengingat perjuangan Taehyung untuk mendapatkan hatinya. Seharusnya memang ia tak pernah bersama dengan Taehyung. Bahkan mungkin rasa cintanya pada Taehyung tak sebanding dengan rasa cinta pemuda itu padanya.
“Kau sudah akan menikah, pantaskah berbicara seperti itu pada wanita lain?” Seulgi berusaha mengingatkan posisi Taehyung kini yang merupakan calon suami dari sahabat lamanya , Park Sooyoung.
Taehyung tertawa tak percaya dengan ucapan Seulgi yang terkesan mengguruinya.
“Jangan berpura-pura, kau sendiri tahu kalau aku tidak menikah karena cinta”
Sehun sudah tak tahan lagi melihat sikap Taehyung pada Seulgi yang seperti menggodanya. Membuat Sehun merasa marah dengan segala tindakan dari Kim Taehyung.
“Aku lelah diam saja daritadi, Kim Taehyung Sajang, sebaiknya kau pergi sekarang. Aku tak mau kau menganggu calon istriku”
“Benar, urusanku sudah selesai, kenapa aku masih disini? Baiklah aku akan pergi”
Taehyung akhirnya pergi meninggalkan rumah Sehun setelah melaksanakan niatnya memberikan undangan itu meskipun Seulgi dan Sehun tidak akan datang ke pesta pernikahannya
Dalam diamnya, Seulgi menatap punggung Taehyung yang menjauh. Bisakah ia melupakan pria seperti Taehyung? Pria yang menjadi cinta pertamanya dan mungkin saja cinta terkakhir yang tak bisa ia miliki. Hatinya berdegup miris, bahkan untuk bahagia dengan cintanya rasanya sulit sekali. Sejak dulu hidup Seulgi memang penuh cobaan dan tantangan.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is You (VSeul)
FanfictionSeikat bunga yang ditinggalkan membawa angin rindu dalam dekapan. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga soal hati. Dua hati yang berkelana untuk mencapai satu makna, satu rasa dan satu jiwa.