10 tahun kemudian
Semburat kemerahan menghiasi langit senja di kota Seoul, menandakan hari akan berganti, mentari akan tenggelam dari cerahnya langit siang. Seorang pemuda atau lebih tepatnya pria dewasa, duduk diberanda rumah mewah tiga lantai seraya memandang langit dengan matanya yang tajam.
Dia sangat tampan, tak terhitung berapa puluh gadis mencoba mendekatinya, namun pria itu sama sekali tidak tersentuh, ia selalu mengabaikan mereka. Jika lebih jeli lagi, maka kita akan melihat ratusan artikel dari surat kabar ternama memenuhi kamar pria itu. Sebuah surat kabar yang memberitakan tentang seorang wanita korea yang telah membuat perubahan bagi kemajuan indutri di dunia.
Dialah Kim Taehyung, pria itu yang masih setia menunggu seorang gadis yang tidak pernah hilang dari dalam hatinya. Seorang gadis yang entah apakah masih mencintainya atau tidak. Taehyung tidak pernah mencoba untuk mendekat, karena ia tahu jika sampai ia melakukan hal itu, maka ia hanya akan menjadi penghalang bagi gadis itu untuk mencapai impiannya, mencapai cita-citanya.
Gadis itu adalah Kang Seulgi, nama seorang wanita yang selalu menjadi cinta Taehyung hingga tidak ada satu gadis pun yang bisa menggantikan Seulgi di hati Taehyung.
Sepuluh tahun, waktu selama itu tidak cukup kuat untuk mengikis nama Seulgi dari hati Taehyung. Namun Taehyung ragu apakah waktu selama itu masih cukup untuk mempertahankan namanya di hati Seulgi. Taehyung tidak tahu karena ia tidak pernah bertanya, ataupun menemui Seulgi.
Ia hanya mengamatinya dari jauh, dari artikel dan berita positif soal yeoja itu. Bagaimana Seulgi penemuan gadis itu yang luar biasa saat masih kuliah di Harvard hingga berhasil menarik menarik minat investor untuk berinvestasi pada penemuan baru Kang Seulgi dan Taehyung tak bisa menyembunyikan kekagumannya saat Seulgi berhasil membangun perusahaan baru yang berfokus pada pengembangan penemuannya di bidang otomotif tersebut.
Bisa dibilang Seulgi kini menjadi salah satu wanita tersukses dari Korea. Ia telah menjadi inspirasi bagi setiap generasi muda yang ragu untuk mencoba melangkah keluar dari zona amannya. Gadis itu menjadi tipe ideal bagi para pria yang sedang mencari pendamping hidup. Wajar saja, memang siapa yang tidak menyukai Seulgi?, gadis muda yang sukses dan juga cantik. Gadis itu kini menjelma menjadi angsa cantik yang berhasil memancarkan auranya. Dulu Seulgi memang tidak memperhatikan penampilannya, namun sekarang gadis itu telah berubah, ia sudah mulai pandai merawat diri.
“Oppa, kenapa kau menyendiri disana? Eomma mencarimu daritadi”
Lamunan Taehyung buyar, saat adiknya Kim Jennie menegurnya. Ia memandang Jennie sebentar, lalu menghampiri adiknya itu dan mencubit pipinya gemas.
“Ada apa eomma mencariku?” tanya Taehyung heran.
Jennie menggeleng tak tahu, tapi mungkin saja ibunya itu ingin membahas soal tawaran perjodohan untuk Taehyung.
“Entahlah, mungkin membicarakan perjodohan lagi. Oppa tahu, banyak ahjumma sosialita yang menawarkan putrinya pada eomma agar bisa menikah denganmu.”
“Benarkah, kali ini dari keluarga mana saja?” tanya Taehyung malas, lagi-lagi soal perjodohan. Tawaran selalu datang setiap saat dan membuat Taehyung bosan karena terus saja berusaha menolak mereka.
“Kenapa kau bertanya? Apa kau tertarik dengan tawaran mereka?” tanya balik Jennie, kakaknya itu biasanya selalu menolak setiap tawaran perjodohan yang dirancang oleh orang tua mereka dan kini kenapa tiba-tiba tertarik dengan perjodohan itu?.
Taehyung menggeleng, ia bukannya ingin menerima tawaran perjodohan itu, tapi ia hanya ingin menolak mereka dengan caranya sendiri agar mereka tidak lagi menawarkan perjodohan kepadanya.
“Aniyo, aku hanya akan meminta sekretarisku untuk menelpon mereka dan meminta mereka tidak melakukan hal itu lagi”
“Kau benar-benar namja yang hebat, bertahan selama itu menanti wanita yang belum tentu masih menyukaimu. Aku ingin dipertemukan dengan pria sepertimu untukku sendiri” ucap Jennie tak tahu lagi harus berkata apa soal kakaknya ini.
Jennie kira pria setia pada wanita bahkan meskipun tidak terikat pada status apapun itu tidak ada, dan kini Jennie melihat dengan mata kepalanya sendiri, bahwa semua anggapannya ternyata salah
“Jimin-ie pria yang baik” celetuk Taehyung tiba-tiba.
Jennie memandang Taehyung malas karena tiba-tiba membicarakan soal Park Jimin, orang pertama yang ingin ia hindari dalam kamus hidupnya. Pria menyebalkan yang selalu mencari cara untuk membuatnya kesal.
“Kenapa kau menwarkan temanmu padaku? Dia sangat menyebalkan, selalu mengangguku kalau bertemu” protes Jennie tak senang.
Taehyung tertawa geli, Jennie yang merajuk memberi hiburan tersendiri untuknya. Setidaknya ia merasa tidak terlalu kesepian dalam menjalani hidup karena ada Jimin dan juga Jennie yang selalu ada untuknya.
“Dia seperti itu karena gemas padamu” ucap Taehyung membela Jimin. Sejujurnya terkadang ia merasa gemas dengan Jimin dan Jennie. Mereka terlihat seperti pasangan kekasih walaupun tidak memiliki hubungan apapun. Taehyung sendiri juga tak keberatan jika Jimin menjadi adik iparnya walau sebenarnya Jimin lebih tua beberapa bulan darinya.
“Tapi aku bukan anak kecil lagi, usiaku 24 tahun dan aku sudah lulus kuliah, tapi sikapnya padaku selalu begitu, seakan-akan aku anak berusia lima tahun yang bisa diperlakukan seenaknya”
“Jadi kau ingin diperlalukan sebagai wanita dewasa oleh Jimin? Kau menyukainya bukan?”
Jennie terkejut dengan ucapan Taehyung, dia terdiam salah tingkah namun kemudian berhasil menguasai dirinya lagi.
“Apa maksud Oppa, aku tidak menyukainya” ucap Jennie tak meyakinkan. Taehyung tertawa lagi, apa ini? Mengapa adiknya begitu lucu saat salah tingkah.
“Jangan mengelak, kau selalu cemburu jika ada wanita yang mendekati Jimin dan senang setengah mati saat Jimin menolak mereka”
Jennie terdiam kaku, apa memang sejelas itu? Ia selalu mencoba berakting sebaik mungkin agar tidak ada yang mengetahui isi hatinya, kenapa Taehyung bisa tahu dengan begitu mudah? Benar-benar menyebalkan.
“Aniyo aku tidak seperti itu!” Jennie masih mengelak.
Taehyung menghela nafas, ia memandang Jennie dalam mencoba memberi pengertian pada adik kesayangannya itu.
“Jennie-ya, jika kau mencintai maka katakan saja, jangan jadi sepertiku yang menjadi pengecut hingga menahan perasaanku sampai bertahun-tahun baru berani mengungkapkannya. Dan saat aku jujur dengan hatiku, dia malah pergi menjauh”
“Oppa..” Jennie tercekat, apa memang seberat itu perasaan yang ditanggung oleh kakaknya? Apa memang rasanya sesakit itu?.
“Aku orang bodoh yang bahkan tidak tahu penderitaan apa yang selama ini menimpa orang yang kucintai, aku tidak tahu kalau dia selama ini menyimpan kebencian dan luka yang begitu besar, andai aku tahu mungkin aku bisa menjadi tempatnya bersandar. Setidaknya dia tidak begitu terluka bukan?”
Taehyung sudah tahu, hal berat yang dialami Seulgi sejak kecil. Yoona telah menceritakan semuanya, dan saat ia mengetahuinya ia merasa rendah diri, ia merasa tak pantas untuk Seulgi. Gadis hebat itu berjuang untuk menjadi sukses melebihi ayahnya. Namun ia tak setuju dengan keinginan Seulgi membalas dendam, kerena saat ayah Seulgi hancur maka bukannya mendapat kebahagiaan, Seulgi akan merasa sangat kosong dan hancur, anak mana yang akan senang saat orangtuanya hancur?. Taehyung yakin Seulgi adalah yeoja baik, ia hanya belum tahu bagaimana perasaannya pada sang ayah. Apakah memang sebuah kebencian atau sebuah kekecewaan yang mendambakan sebuah cinta.
“Semuanya bukan salahmu, aku yakin eonni tidak ingin kau tahu tentang masalah hidupnya dan memilih pergi bukan karena dia tidak mempercayaimu sebagai tempat bersandar, tapi karena ia tidak mau kau merasakan luka yang dia alami” Jennie menenangkan kakaknya, hidup dengan perasaan itu tentu saja sangat menyakitkan. Terlebih Taehyung hanyalah pria biasa yang mendambakan cinta dalam hidupnya.
Taehyung tersenyum kecil, adiknya ini memang sudah dewasa, tak terasa waktu memang berjalan sangat cepat.
“Kau ternyata lebih bijaksana dari yang kuduga, siapa yang mengajarimu?”
“Kakakku yang mengajariku. Aku tumbuh dewasa dengan melihat bagaimana dia hidup dengan mengingat satu wanita dalam hatinya, aku tidak bisa hidup sepertimu, tapi aku ingin bertemu dengan seseorang yang bisa membuatku jatuh cinta seperti kau mencintai eonni” jawab Jennie balas tersenyum.
Taehyung terdiam, ia tahu kalau Jennie memang menyukai Jimin hanya saja Jennie masih gengsi untuk mengakuinya. Mungkin tidak ada salahnya jika ia ikut membantu dalam hubungan mereka, lagipula Jimin saat ini tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun setelah putus dengan Park Jihyo satu tahun yang lalu.
“Jika kau mau aku bisa berbicara dengan Jimin”
Jennie terdiam, sepertinya memang percuma menyembunyikan perasaannya pada Taehyung karena Taehyung memang bisa tahu apa yang ia rasakan, tapi ia tak mau orang lain ikut campur dalam kisah cintanya, ia ingin mengatasi semuanya sendiri.
“Jangan lakukan itu Oppa, aku baik-baik saja. Kau bisa menahannya selama sepuluh tahun, lalu kenapa perasaan sepele yang kurasakan ini tidak bisa kuatasi? Jangan cemaskan aku”
Taehyung tidak bisa berkata-kata, ia memeluk Jennie dengan sayang berharap bisa membuat Jennie menjadi lebih tenang. Bagaimana bisa kakak beradik memiliki kisah cinta yang nyaris serupa?.
***Update part malam ini. Cerita yang sebenarnya baru akan dimulai, jadi kisahnya tdk hanya berfokus pada vseul tapi juga tokoh lain. Jadi jangan sampai ketinggalan.
Tomorrow better than yesterday baru akan rachel update setelah cerita ini selesai agar bisa fokus pada satu cerita. Rachel cukup sibuk dg kerjaan jadi mohon maaf klo updatenya kadang telat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love is You (VSeul)
أدب الهواةSeikat bunga yang ditinggalkan membawa angin rindu dalam dekapan. Ini bukan hanya soal cinta, tapi juga soal hati. Dua hati yang berkelana untuk mencapai satu makna, satu rasa dan satu jiwa.