Part 26

818 96 10
                                    

Dalam keremangan malam, Taehyung menghabiskan waktunya untuk merenung. Walau ia sudah menolak siapapun yang ingin mendekat, namun sahabatnya Park Jimin tetaplah menjadi seseorang yang selalu ada untuknya.
 


“Kau benar-benar pria menyedihkan Taehyung-ah”
 
Jimin tidak bisa pura-pura diam saja saat sahabat baiknya mengalami masalah seperti ini. Meskipun dari luar terlihat tegar dan baik-baik saja, namun Jimin tahu hati Taehyung sangatlah terluka.
 
“Ya, kau bisa melihatnya sendiri” jawab Taehyung tak berniat mengelak.
 
Memang kenyataannya dirinya sangatlah menyedihkan. Bertahan dengan satu cinta selama tiga belas tahun, namun harus kehilangan cinta itu karena pria lain. Jika bukan menyedihkan, lalu apa namanya?.
 
“Kau sungguh ingin menikah dengan Park Sooyoung?” tanya Jimin ragu. Taehyung tidak pernah kembali pada mantan kekasihnya, dan sekarang dia malah akan menikah dengan Park Sooyoung yang jelas-jelas wanita dengan kepribadian buruk.
 
Taehyung tersenyum kecil, apa bedanya menikah dengan Sooyoung atau wanita lain? Kenyataannya dia tidak bisa menikah dengan Seulgi, maka ia tidak peduli harus menikah dengan wanita mana saja.
 
“Dulu kau bilang seharusnya aku menikah dengan seseorang yang sangat cantik seperti Park Sooyoung, lalu kenapa kini wajahmu terlihat tak suka?” ucap Taehyung membalikkan ucapan Jimin saat SMA dulu. Ketika Sooyoung menyatakan cinta padanya, Jimin adalah orang pertama yang paling semangat agar Taehyung menerima yeoja cantik seperti Sooyoung.
 
Jimin menunduk, menyesali ucapannya dulu. “Itu sebelum aku mengetahui watak asli darinya”
 
“Waktu itu dia adalah remaja labil yang tidak bisa menguasai diri, sekarang dia sudah berubah menjadi lebih dewasa”
 
Taehyung mencoba membela Sooyoung. Setelah pertemuannya dengan Sooyoung, memang ia bisa melihat kalau Sooyoung telah banyak berubah. Dia tak lagi menjadi yeoja pendengki, dan kini berubah menjadi lebih bijaksana.
 
“Tetap saja, aku tak habis pikir Seulgi akan meninggalkanmu” balas Jimin dengan wajah sedih. Ia turut berduka untuk sahabatnya yang baru saja putus cinta.
 
“Siapa sangka wanita yang dulu aku remehkan ternyata memiliki efek begitu besar dalam hatiku” Taehyung tersenyum miris, Seulgi yang awalnya ia remehkan ternyata mampu membuatnya jatuh cinta seperti ini.
 
Jimin menghela nafas, ia tak sanggup melihat Taehyung menderita. Namun biar bagaimanapun melupakan cinta tidaklah mudah, ia ingin Taehyung bisa hidup normal dan bahagis.
 
“Aku sungguh ingin melihatmu bahagia, tapi aku akan bersikap seperti teman yang bodoh jika memintamu melupakan Seulgi, karena aku tahu, kau tidak akan bisa melakukannya”
 
“Dia akan menikah dengan Oh Sehun, mereka akan kembali ke amerika” ucap Taehyung miris mengingat kata-kata Seulgi beberapa hari yang lalu.
 
Mungkin Taehyung memanglah namja bodoh, ia bahkan sempat berpikir walaupun tidak bisa bersama dengan Seulgi, asalkan gadis itu tetap berada di negara ini ia masih bisa hidup dengan melihat Seulgi dari jauh. Namun jika Seulgi kembali ke amerika, Akahkah ia masih bisa hidup dengan normal?
 
“Apa yang akan kau lakukan setelah itu? Berusaha mencintai Park Sooyoung?” tanya Jimin ragu. Ia ragu jika Taehyung bisa mencintai Sooyoung sedangkan hatinya telah ia berikan pada Kang Seulgi.
 
Taehyung tersenyum miris, apa ia bisa melakukan hal seperti itu dikala hatinya sudah menjadi milik orang lain?.
 
“Kau tahu? Alasan aku menikahi Park Sooyoung adalah karena dia tak peduli apakah aku mencintainya atau tidak, dia hanya peduli aku mau menikah dengannya”
 
“Dia sama anehnya denganmu” cibir Jimin tak habis pikir dengan Sooyoung, bagaimana bisa ada pernikahan yang tak melibatkan cinta seperti ini.
 
Taehyung menghela nafas, ia menyesap americano dengan mata menerawang jauh. Mencoba mengingat percakapannya dengan Sooyoung satui bulan yang lalu.
 
“Sooyoung dituntut untuk segera menikah oleh orangtuanya, sedangkan dia sedang fokus pada karirnya sebagai designer internasional. Jadi saat kami dipertemukan di acara perjodohan, kami setuju menikah dengan tujuan tertentu. Aku ingin dia tidak mengusik kehidupan pribadiku, begitupula sebaliknya. Dia menikah denganku agar orangtuanya berhenti memaksanya menikah, dan dia juga tidak ingin aku mengusik kehidupannya”
 
“Sungguh hanya itu alasanmu menikahi Sooyoung?” tanya Jimin tak mengerti. Taehyung bukan tipe orang yang akan melakukan win-win solution mengenai pernikahan, tentu saja Jimin tahu karena ia mengenal Taehyung sejak mereka dilahirkan.
 
Taehyung tertawa karena Jimin tahu apa yang ia sembunyikan, Jimin memanglah sahabat yang luar biasa.
 
“Aniya, bukan hanya itu. Aku ingin Seulgi bisa melepaskanku, aku ingin dia bahagia dengan Oh Sehun. Jika tahu aku tidak menikah dengan siapapun, dia pasti tidak akan tenang.”
 
“Bahkan sampai hal seperti inipun kau masih memikirkan Kang Seulgi”
 
Jimin menggelengkan kepalanya tak percaya, sepertinya memang rasa cinta Taehyung pada Seulgi sangatlah besar, sampai ia melakukan hal seperti ini untuk yeoja itu.
 
“Aku tidak keberatan harus mencintai Kang Seulgi seumur hidupku, karena dia memang wanita yang pantas dicintai” ucap Taehyung dalam. Walaupun ia sakir hati, namun apa yang dilakukan Seulgi pantas mendapatkan apresiasi. Gadis itu mementingkan kemanusiaan diatas kebahagiannya sendiri.
 
“Lalu bagaimana dengan Sooyoung, dia sudah tak menyukaimu lagi?” tanya Jimin yang penasaran. Sooyoung dulu sangat tergila-gila pada Taehyung, ia tak yakin sekarang gadis itu sudah melupakan temannya ini.
 
“Kau tahu apa yang dikatakan Sooyoung saat kembali bertemu denganku? Dia bilang dia tidak pernah bisa mencintai orang lain lagi setelah putus dariku, namun dia bilang dia menyesali semua perlakuannya pada Seulgi dulu. Dia baru sadar bahwa Seulgi memanglah sahabat sejatinya setelah Seulgi pergi ke amerika”
 
Jimin terdiam, sepertinya Sooyoung memang sudah berubah. Jawaban gaids itu sangatlah bijaksana. Bisakah Sooyoung menjadi alasan kebahagiaan untuk Taehyung? Bisakah Sooyoung mendapat tempat spesial di hati Taehyung? Semua itu adalah pertanyaan yang sudah jelas jawabannya, tentu tidak bisa karena dihati Taehyung hanyalah ada satu wanita yaitu Kang Seulgi.
 
***
 
Hujan yang terus mengguyur jalanan kota Seoul, membuat Seulgi enggan beranjak dari tempatnya saat ini. Yeoja itu hanya terduduk dalam diam menikmati hujan dari cafe milik sahabat lamanya, Sungjae. Besok adalah hari keberangkatannya ke amerika, dan hari ini ia berniat merekam memory kota Seoul dengan mengunjungi berbagai tempat yang indah. Dan pada akhirnya tujuannya berhenti di cafe milik Sungjae.
 
“Hujannya deras, kau tidak bawa mobil?” tanya Sungjae sambil menghampiri Seulgi setelah ia menyelesaikan berbagai laporan keuangan cafe miliknya ini.
 
“Aku bawa mobil, tapi aku terlalu malas untuk beranjak” jawab Seulgi datar.
 
Sungjae menempatkan diri duduk didepan Seulgi yang sedang sibuk mengamati hujan
 
“Lusa pernikahan Kim Taehyung, kau tak mau datang bersamaku?” tanya Sungjae hati-hati. Ia sudah mengetahui kandasnya hubungan Seulgi dan Taehyung dari Daniel.
 
“Aniya, aku akan kembali ke amerika besok pagi. Tidak ada waktu untuk hadir di pernikahan Taehyung” Seeulgi menjawab dengan santai, walau sebenarnya ia sedang mati-matian menahan rasa sakit didalam hatinya.
 
“Aku tak percaya semua ini terjadi, maksudku bukan kau dan Taehyung yang menikah” Sungjae sangat menyayangkan putusnya hubungan Taehyung dan Seulgi, semua itu membuatnya tak habis pikir mengapa mereka bisa putus.
 
“Kami menemukan pasangan kami masing-masing Sungjae-ya. Kuharap kau juga begitu” ucap Seulgi berusaha tidak memperpanjang pembicaraan mengenai Taehyung.
 
“Aku sibuk berbisnis, tak ada waktu untuk berkencan” Sungjae membalas dengan wajah santai yang terlihat jelas kalau dia sedang tak tertarik dengan kencan.
 
Seulgi menghela nafas malas, Sungjae punya wajah yang cukup tampan. Pasti banyak wanita yang patah hati karena Sungjae sulit untuk didekati.
 
“Bukankah dulu kau cukup dekat dengan adiknya Park Jimin yang bernama Park Chaeyoung?” Seulgi ingat dulu Sungjae sering membicarakan soal kedekatannya dengan Chaeyoung.
 
“Aku hanya menjadi guru lesnya, tidak ada yang spesial. Lagipula dia adalah anak orang kaya, sedangkan aku hanyalah pebisnis kecil yang baru mempunyai satu toko. Tidak bisa dibandingkan dengan orangtuanya yang mempunyai perusahaan besar”
 
Sungjae pandai merendah, padahal ia berasal dari keluarga yang terhormat di mata masyarakat. Ayahnya adalah kepala jaksa, sedangkan ibunya seorang ketua partai politik yang menjadi kandidat kuat sebagai walikota Seoul.
 
“Jangan pesimis, aku yakin bisnismu akan berkembang lebih baik”
 
“Aku tidak berani membantahmu, karena kau juga merintis bisnismu dari nol bukan?”
 
Seulgi tertawa, “Ya dan kuharap kau juga selalu bersemangat”
 
Hening, untuk sesaat Seulgi berhasil melupakan sedikit kesedihannya karena berbincang dengan Sungjae. Namun saat matanya kembali menatap hujan, hatinya kembali mengingat Kim Taehyung. Hal itu mampu membuat Seulgi berkaca-kaca.
 
“Kau pasti sangat mencintai Kim Taehyung” Sungjae menatap Seulgi penuh makna, seolah bisa merasakan kesedihan yang dialami oleh Seulgi.
 
Seulgi mendengus, “Jika aku berkata tidak, apa kau akan percaya?”
 
“Hanya orang bodoh yang percaya kalau kau tidak menyukai Taehyung lagi” ucap Sungjae dengan senyum arogan yang membuat Seulgi mencibir kesal.
 
“Aku tidak senang karena kau bukan orang bodoh” cibir Seulgi sarkasme.
 
Sungjae hanya tertawa mendengarnya, “Leluconmu payah Kang Seulgi”
 
“Aku memang payah” Seulgi bersungut-sungut, kesal sekali rasanya meladeni Sungjae yang selalu membuatnya emosi.
 
Namun beberapa saat kemudian, wajah Sungjae berubah serius. Dan Seulgi merasa tak nyama karena tahu kalau Sungjae akan segera menyerangnya dengan pertanyaan yang tak ingin ia dengar.
 
“Seulgi-ya, jujurlah padaku. Alasan kenapa kau meninggalkan Taehyung bukan hanya karena Oh Sehun bukan?”
 
Seulgi mendengus, Sungjae sialan, mengapa selalu mengajukan pertanyaan yang begitu tepat sasaran seperti ini?.
 
“Aku ingin mengelak, namun percuma membohongimu Yook Sungjae. Kau bahkan tahu apa yang kusembunyikan”
 
“Karena aku sahabatmu, aku bisa melihat kalau kau menyembunyikan sesuatu” ucap Sungjae penuh penekanan, walau selama ini diam, namun Sungjae selalu mengamati Seulgi dari jauh.
 
Seulgi menerawang, mencoba mengingat soal hal pahit yang selama ini mengikutinya. Rasa sakit yang sulit sekali hilang dari pikirannya.
 
“Ne, kau benar sekali. Alasan sesungguhnya aku meninggalkan Taehyung adalah karena aku merasa tak cocok bersamanya” Seulgi berkata dengan miris. Rasanya memang kebahagiaan sangat sulit untuk mendekatinya, ia punya uang namun ia merasa tidak bahagia.
 
“Maksudmu?”
 
“Hubungan dua orang tidak bisa bertahan hanya karena cinta” jawab Seulgi dengan tenang.
 
“Seulgi-ya...”
 
Seulgi mengela nafas, ia memang harus menceritakan semuanya pada Sungjae. Soal sesuatu yang telah ia sembunyikan sejak lama.
 
“Taehyung hanya mengetahui satu sisi dari diriku, dia tak tahu sisi lainnya dari diriku yang selama ini kusembunyikan”
 
“Kau menyembunyikan sesuatu dari Taehyung?”
 
“Bukan hanya dari Taehyung, namun dari semua orang. Ketika aku melihat Sehun Oppa berusaha mengakhiri hidupnya, aku seperti disadarkan tentang siapa diriku sebenarnya”
 
Seulgi tak sadar telah meneteskan air matanya, ia tidak bisa menghapus masa lalunya yang setiap malam selalu datang dan menyadarkannya tentang siapa dirinya.
 
“Hal apa itu Kang Seulgi?” Sungjae mulai panik, jangan-jangan sesuatu yang buruk telah menimpa sahabatnya ini.
 
“Aku bukanlah orang baik Sungjae-ya. Walaupun aku telah sukses, tapi masa laluku yang kelam tetaplah menjadi bagian dari hidupku. Aku pernah melakukan hal yang sama seperti Sehun Oppa, bedanya yang kulakukan adalah terjun dari jembatan di Sungai Han. Aku beruntung karena waktu itu aku masih selamat.”
 
Sungjae tercekat mendengar cerita Seulgi soal masa lalunya, ia tak menyangka Seulgi pernah melakukan percobaan bunuh diri.
 
“Kau pernah melakukan percobaan bunuh diri?”
 
“Ya, saat aku masih SMP. Aku yang seorang anak kolongmerat, tiba-tiba hidup seorang diri, tentu hal itu tidak mudah untukku, aku merasa frustasi dan berniat bunuh diri” jawab seulgi jujur. Ia memang selalu mengalami tekanan mental sejak kecil, baik dari ayahnya maupun dari kakeknya, membuat hidupnya merasa sulit dan hancur.
 
“Aku yakin Taehyung tidak masalah soal masa lalumu itu, dia sangat mencintaimu bukan?” Sungjae mencoba menangkan. Taehyung sangat mencintai Seulgi jadi masa lalu yang buruk pun tidak akan menjadi masalah untuknya.
 
“Tapi aku yang mempermasalahkannya, coba kau pikir ini, saat kau tahu bahwa dirimu bukan orang baik, lalu kau mendapat pasangan yang sangat baik. Bukankah kau akan merasa rendah diri? Aku takut akan membuat Taehyung menderita jika hidup bersamaku”
 
Seulgi masih kukuh dengan pendiriannya, membuat Sungjae gemas karena Seulgi masih tidak sadar dengan apa yang harus ia lakukan untuk menjalani hidup.
 
“Aku tidak mengerti, kau hanya harus hidup bahagia bersamanya bukan? Apalagi yang dibutuhkan pernikahan selain cinta?”
 
“Kau akan bungkam saat melihat hasil test ini” ucap Seulgi sambil mengambil selembar kertas dari tas yang dibawanya.
 
Sungjae menerima selembar kertas yang disodorkan Seulgi, dan ketika ia membacanya ia sangat terkejut.
 
“Kang Seulgi kau... katakan kalau ini tidak benar” Sungjae terbata-bata karena syok dengan apa yang ia baca di kertas itu.
 
Seulgi tersenyum miris, apalagi yang harus disembunyikan. Ia merasa Sehun cocok untuknya karena mereka sama-sama mengalami tekanan mental saat kecil. Sehun dengan gangguan kecemasan, dan dirinya dengan penyakit mental yang sering menganggunya setiap malam.
 
“Sayangnya itu benar Sungjae-ya, aku selalu melakukan test kejiwaan setiap tiga bulan, dan kupikir aku akan baik-baik saja setelah bersama Taehyung, namun tidak ada yang berubah, aku sering berhalusinasi setiap malam, kenangan saat aku sendirian dan hidup menderita selalu menghantuiku. Membuatku selalu rutin mengkonsumsi obat penenang”
 
“Seulgi-ya aku tidak menyangka, kau menderita penyakit seperti ini” Sungjae benar-benar sedih dengan kondisi sahabatnya ini, ia tak tahu harus melakukan apa untuk Seulgi.
 
“Jika kau jadi aku, apakah kau bisa membiarkan orang yang kau cintai hidup bersama dengan gadis gila sepertiku? Taehyung berhak hidup bahagia, dia harus menikah dengan gadis yang sehat”
 
Sungjae terdiam, ia sekarang mengerti mengapa Seulgi memilih meninggalkan Taehyung. Demi kebaikan pemuda itu sendiri tentunya.
 
Seulgi sendiri merasa bersalah karena larut dalam kesenangan sesaat dengan menerima cinta Taehyung, membuatnya seakan tak mengingat dengan kondisi mentalnya sendiri.
 
“Aku akan tetap menjadi sahabatmu, tak peduli kau gila atau tidak, aku akan selalu mendukungmu” ucap Sungjae menggenggam tangan Seulgi erat.
 
“Terima kasih Sungjae-ya, kau selalu mendukungku.”
 
***

My Love is You (VSeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang