Part 31

936 119 14
                                    

"Eomma, tadi pagi ahjussi yang kemarin menemuiku”
 


Seulgi menghentikan niatnya untuk memeriksa beberapa dokumen penting yang harusnya ia lakukan sekarang.
 
“Ahjussi yang mana?” tanya Seulgi dengan cemas, walau ia sudah menduga siapa yang dimaksud oleh Seojun namun ia tetap bertanya untuk memastikan.
 
“Yang kemarin bertabrakan denganku di Dongdaemun, ia mengembalikan dompetku yang terjatuh, bukankah ia sangat baik eomma?” jawab Seojun dengan senyum riang, jelas sekali kalau anak ini sangat menyukai sosok Taehyung.
 
Seulgi semakin cemas, ia takut sekali jika Taehyung melakukan sesuatu pada Seojun untuk mengganggu kehidupan Seulgi yang tenang.
 
“Dia menemuimu? Apa saja yang ia lakukan? Maksud eomma... dia hanya mengobrol denganmu kan?”
 
“Ne, ahjussi hanya mengobrol denganku, tapi dia merasa aneh dengan margaku yang menggunakan milik eomma”
 
Seulgi menggenggam tangannya erat, ia benci sekali pada Kim Taehyung yang mulai mencari tahu tentang kehidupan pribadinya. Ya Seulgi sangat yakin jika kedatangan Taehyung untuk menemui Seojun bukan hanya karena ia ingin mengembalikan barang Seojun.
 
“Benarkah? Lalu apa lagi yang ia tanyakan?”
 
Ekspresi Seulgi sangat datar hingga membuat Seojun bertanya-tanya apakah mood Seulgi sedang buruk sekarang.
 
“Dia tak bertanya apapun lagi, karena ahjussi langsung menghampiri Yeri Noona dan mereka terlihat berbincang”
 
“Mwo? Yeri Noona?”
 
Seulgi merasa gelisah ia takut sekali jika Yeri mengatakan semuanya pada Taehyung, ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.
 
Malam harinya Seulgi tidak langsung tidur. Pikirannya masih penuh akan Kim Taehyung dan kenyataan kalau ia sudah tahu semua tentang kehidupan pribadinya. Tentu saja Seulgi sudah menanyakan semuanya pada Yeri dan dengan air mata bersalah gadis itu berkata bahwa ia tidak bisa tidak mengatakan semuanya pada Kim Taehyung karena pria itu terus memaksa bahkan mengancamnya membuat Yeri sangat ketakutan.
 
Seulgi mengerti sekali posisi Yeri, yang harus disalahkan untuk semuanya adalah Kim Taehyung. Bagaimana mungkin pria dewasa mengancam anak dibawah umur seperti Yeri? Dasar tidak punya hati.
 
Dengan pikiran yang penuh, Seulgi memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Meskipun sekarang hampir tengah malam, namun Seulgi tidak peduli, ia butuh pelarian untuk menenangkan pikirannya yang sedang kalut.
 
Taehyung sudah mengetahui semuanya, itu adalah hal paling memalukan yang Seulgi rasakan. Namja itu pasti kini sedang menertawakan akan nasibnya yang sangat menyedihkan. Taehyung sudah bahagia dengan istrinya sedangkan Seulgi hidup tanpa menikah dengan siapapun.
 
Mobil Seulgi berhenti di pinggir sungai han, ia tak tahu harus kemana lagi selain kesini. Melihat sungai yang tenang membuat Seulgi ikut merasa tenang. Namun betapa terkejutnya Seulgi ketika melihat orang yang ingin ia hindari sedang duduk diam menatap sungai han.
 
“Kim Taehyung?”
 
Taehyung menoleh dan juga tak kalah terkejut melihat Seulgi disini. Mereka merasa dejavu, enam tahun lalu Taehyung yang mengikuti Seulgi ke Sungai Han. Lalu apa yang bisa menjelaskan situasi mereka saat ini?.
 
“Seulgi, kenapa kau disini?” tanya Taehyung dengan keterkejutan yang tak dibuat-buat.
 
Melihat eskpresi terkejut Taehyung, Seulgi yakin sekali kalau mereka kebetulan bertemu di tempat ini.
 
“Yang satu ini kebetulan bukan?” tanya Seulgi dengan sinis, tampaknya ia kurang suka dengan keberadaan Taehyung di tempat ini.
 
Taehyung menghela nafas lalu tersenyum miring, lalu berdiri dan mendekati Seulgi “Jika kau menganggapnya begitu tidak masalah”
 
“Kau datang lebih dulu dariku, dan aku juga tidak tahu kau disini. Pasti ini kebetulan” Ucap Seulgi berusaha meyakinkan diri agar tidak terjebak oleh Kim Taehyung
“Aku selalu datang setiap hari, apa bisa dikatakan kebetulan?”
 
Seulgi tertegun, datang setiap hari? Tentu saja hal itu bukan kebetulan namanya.
 
“Apa maksudmu?”
 
“Aku datang setiap hari untuk menunggu momen ini, saat dimana kau datang ke tempat ini. Rasio pertemuan kita disini sangatlah kecil, jika kau menganggapnya kebetulan, aku sama sekali tidak keberatan” jawab Taehyung enteng.
 
Seulgi menahan geram, ia tak menyangka Taehyung akan menjadi sosok seperti ini. Seorang suami yang tidak setia.
 
“Kau brengsek, istrimu menunggu di rumah tapi kau malah memikirkan wanita lain” ucap Seulgi sinis, ia tahu maksud kata-kata Taehyung yang seolah mengatakan kalau di dalam hati pria itu masihlah ada nama Seulgi.
 
“Siapa istriku? Seingatku aku tidak menikah dengan siapapun” Taehyung pura-pura mengingat, dan Seulgi yang mendengarnya menjadi sangat terkejut.
 
“Mwo? Jangan bercanda, lalu Sooyoung kau anggap dia siapa?”
 
“Mantan calon istriku, aku menyebutnya begitu” jawab Taehyung yang lagi-lagi santai.
 
Seulgi hanya mengernyitkan dahinya bingung, “Kau dan Sooyoung tidak menikah?”
 
“Aku tidak menikah dengannya, aku tidak bisa” ucap Taehhyung tanpa rasa bersalah, membuat Seulgi naik pitam seketika.
 
“Tapi tidak ada kabar kalau kalian gagal menikah”
 
“Tidak ada kabar juga kalau pernikahan kami berhasil”
 
“Orang biasanya membahas kegagalan daripada keberhasilan” Seulgi berteriak karena muak dengan Taehyung yang terus bertele-tele.
 
Taehyung menghela nafas lalu menatap Seulgi dengan senyum kecil yang sangat tampan.
 
“Aku punya uang untuk membungkam media, tentu saja demi harga diri Sooyoung”
 
“Sampah kau! Membatalkan pernikahan? Kau telah menyakitinya, apa kau tak bisa berpikir rasional” Seulgi benar-benar tak mengerti dengan jalan pikiran Taehyung yang seenaknya sendiri. Tidak dewasa walau usianya sudah sangat matang.
 
Raut wajah Taehyung berubah, rahangnya mengeras dan ia menatap Seulgi dengan tajam. Membuat Seulgi merinding akan tatapan tajam itu.
 
“Ah lalu maksudmu aku harus menikahi wanita yang ternyata sedang hamil anak orang lain?”
 
Seulgi membulatkan matanya syok dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui “Apa maksudmu? Sooyoung hamil?”
 
“Ne, waktu itu dia mengandung anak orang lain. Tapi tidak mengatakannya pada siapapun. Orangtuanya sudah tahu namun mereka memilih diam.” jawab Taehyung miris.
 
Satu hari sebelum pernikahan mereka, ia mendapat email dari Kim Jongin yang mengatakan kalau Sooyoung sedang mengandung anaknya. Dan saat itu Taehyung tidak bisa berpikir apapun selain membatalkan pernikahan mereka.
 
Seulgi menatap Taehyung nanar, ia benar-benar merasa sedih untuk kenyataan yang dialami oleh mantan kekasihnya ini. “Kim Taehyung...”
 
“Jangan menatapku begitu, aku tidak suka dengan tatapanmu itu.” ucap Taehyung sedikit berguaru dan Seulgi merasa lega karena Taehyung tidak lagi menatapnya dengan tajam.
 
“Apa orang-orang tahu kalau Sooyoung waktu itu sedang hamil?” tanya Seulgi penasaran.
 
“Ani, orang-orang berpkir aku meninggalkannya karena tidak bisa melupakanmu. Aku bukan orang yang picik Seulgi-ya, bahkan meskipun aku masih menyukaimu saat itu, aku tetap akan melanjutkan pernikahan, tapi siapa sangka ternyata dia hamil dengan Kim Jongin. Aku tidak mungkin menikahi wanita murahan”
 
Seulgi tercekat, air matanya turun tanpa bisa ia cegah. Bagaimana mungkin mantan kekasihnya hidup seperti ini?.
 
“Lalu kenapa kau tidak menikah dengan wanita lain?” Seulgi masih tak menyangka kalau Taehyung tetap memilih untuk hidup sendiri sampai sekarang.
 
“Entahlah, aku suka dengan kesendirianku” jawab Taehyung dengan mata yang terus menatap Seulgi, ingin rasanya ia menghapus air mata itu namun ia tak bisa melakukannya.
 
“Apa kau tidak merasa kesepian?”
 
Taehyung tertawa kecil. “Untuk apa menanyakan hal yang kau sudah tahu pasti jawabannya”
 
Sedangkan Seulgi kembali menatap Taehyung nanar “Hidup menderita seperti itu, kenapa kau melakukannya?”
 
“Kau menanyakan hal yang seharusnya menjadi pertanyaanku untukmu Seulgi-ya”
 
Seulgi terkejut, ia yakin Taehyung sudah mengetahui semuanya termasuk tentang penyakitnya. “Taehyung-ah.. kau tahu semuanya?”
 
“Ne, dan untuk pertama kalinya aku sangat membenci diriku sendiri. Ini aneh bukan?” jawab Taehyung miris, ia selalu berpikir bahwa dirinya yang paling menderita tanpa tahu kalau Seulgi jauh lebih menderita darinya.
 
Seulgi menghapus air matanya lalu mencoba meyakinkan Taehyung agar tetap memegang prinsipnya, agar tidak goyah hanya karena dirinya.
 
“Jangan lakukan itu! Jangan goyah akan prinsipmu. Beribu-ribu kali aku ingin kembali padamu, namun aku selalu ingat akan prinsipmu, kau tak akan pernah membiarkan aku kembali”
 
“Ne, itu memang benar. Tapi sayangnya kau tak pernah mencoba untuk kembali padaku” ucap Taehyung miris,.
 
“Aku tidak melakukan hal yang sudah kutahu pasti akhirnya”
 
“Baiklah, apa kita bisa menjalani hidup masing-masing dengan tenang?” Taehyung mencoba memberi penawaran, dan Seulgi mengangguk menyanggupinya.
 
“Tentu saja, aku punya Seojun sebagai pelipur laraku”
 
“Aku punya para keponakanku, kita sama bukan?”
 
Seulgi tertawa tapi ia langsung menghentikan tawanya dan menatap Taehyung dalam.
 
“Kau harus menikah Taehyung-ah”
 
“Aku pasti akan menikah, jadi kau tenang saja, lagipula aku selalu menyukai apa yang pernah kumiliki”
 
Tak ada yang tahu apa maksud Taehyung, termasuk Seulgi sendiri. Mereka berdua bertatapan di bawah purnama yang terlihat indah pada malam ini.
 
***

Mungkin 2-3 part lagi akan end

My Love is You (VSeul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang