EH || 19

3.7K 460 22
                                    

Vote and comment yang banyak!😊

karena vote sudah reach 200++ maka aku up lagi😘


•EVAN'S HONOR•


Sudah 4 hari semenjak kejadian Evan berkelahi dengan Mingyu. Mingyu yang masih dalam keadaan hidup dibawa dan disekap oleh anak buah Evan di ruang bawah tanah basecamp komunitas The Outfit. Tentu yang sangat Evan harapkan adalah membawa Mingyu hidup-hidup.


Selama 4 hari juga Audi telah tinggal di mansion Evan. Selama itu Audi merawat kekasihnya mulai dari menggantikan perban, mengobatinya, menyuapinya makan dan hal lain sebagainya.


"Lukanya sudah kering jadi sudah boleh buka perban ya," kata Audi lembut pada Evan.


Evan hanya mengangguk. Kini Audi tengah membuka perban Evan dan mengobati luka pada bahunya. Mereka berdua sedang berada di ruang tengah.


"Coba sini aku lihat luka pada wajahmu"


Audi meraih wajah Evan untuk melihat luka pada wajahnya. Wanita itu mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya sangat dekat. Ia melihat dengan seksama luka yang mulai mengalami penyembuhan. Audi menyentuh luka pada bibir Evan yang mulai mengering.


Audi mengolesi obat salep pada ujung bibir Evan. Wanita itu semakin mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya seperti ingin mencium.


"Selesai," kata Audi.


Audi menjauhkan wajahnya dari wajah kekasihnya. Namun Evan terlihat memanyunkan bibir nya.


"Kenapa?" Tanya Audi bingung.


"Ku kira kau akan menciumku" balasnya.


"itu sih maumu huuu," balas wanita.


"Jelas mau! Sudah 4 hari aku tidak merasakan bibirmu yang manis itu," goda Evan.


"Terus saja goda aku," balas Audi sambil tidak sengaja mendorong bahu Evan dimana terdapat luka tusuk disana. Sehingga membuat Evan meringis kesakitan.


"Maaf, aku tidak sengaja" sesal wanita itu.


"Cium aku karena sudah membuatku sakit" kata Evan.


Audi akhirnya mengalah, segera ia memajukan tubuh dan wajahnya. Ia mulai mencium bibir Evan namun hanya kecupan. Setelah itu, segera ia menjauhkan wajahnya pada wajah kekasihnya. Namun dengan cepat Evan menahan tubuhnya.


Tangan kiri Evan menahan tubuh Audi agar tidak menjauh. Evan bahkan menarik tubuh wanitanya agar semakin rapat dengan tubuhnya. Tangan kanannya ia gunakan untuk menarik tengkuk Audi. Bibir mereka kembali bertemu. Evan mencium bibir Audi, melumat lembut bibir kekasihnya.


Audi terkejut dengan pergerakan Evan tiba-tiba. Namun ia membiarkan kekasihnya itu mencium bibirnya. Audi bahkan telah menutup kedua matanya menikmati ciuman yang begitu lembut. Audi mengalungkan tangannya pada leher prianya sambil ia belai lembut tengkuknya.


Mereka berciuman cukup lama, tidak terdapat nafsu di dalam ciuman mereka. Ciuman mereka hanya ciuman lembut yang saling mencurahkan rindu dan kasih sayang antara keduanya.


"Tuan, ini makan siangnya" datang Wendy.


"Astaga," kata Wendy dengan suara yang pelan.


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang