EH || 31

2.8K 349 71
                                    


•EVAN'S HONOR•


Setelah sambungan telfonnya dengan Tuannya terputus lekas anak buah Evan kembali mengunjungi Audi.


Tak lama, dokter Choi yang merupakan dokter pribadi Evan telah datang ke mansion. Lekas anak buah Evan mempersilahkan dokter untuk memeriksa kondisi Audi.


Beberapa saat kemudian, dokter telah selesai memeriksa tubuh Audi. Dokter mengatakan jika Audi seperti ini karena dehidrasi dan kurangnya nutrisi. Sehingga pertolongan pertama untuknya saat ini adalah dengan memberikannya infus.


"Ia baru saja pulih akibat operasi, tolong pastikan ia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup ya. Untuk menghindar dari hal-hal buruk," jelas dokter.


"Saya telah meresepkan beberapa obat, nanti ada asisten saya yang akan terus mengawasi dan merawat nona Audi"


Bibi menangis mendengar penjelasan dokter, lekas dokter pamit untuk keluar dari ruangan.


Anak buah Evan tentunya khawatir melihat kondisi Audi yang memburuk seperti ini. Lekas ia pergi dari ruangan, lalu ia kembali meraih ponselnya untuk mencoba menghubungi Evan.


"Nomor yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan"


"Arrggh Tuan. Anda dimana!" gumamnya khawatir.


Saat di telfon tadi, Evan mengatakan akan mengirimkan alamatnya lewat pesan, namun sampai saat ini juga anak buahnya belum mendapatkan pesan, bahkan berkali-kali ia menelfon Evan namun ponselnya selalu tidak aktif.



***



Keesokan harinya.


Pagi ini kondisi tubuh Audi sudah mulai membaik akibat infus yang terpasang pada tangan kirinya. Tubuhnya mendapatkan makanan dari infus tersebut. Audi terbangun karena terganggu akibat suster sedang mengganti infusnya.


Sampai saat ini Evan belum juga datang mengunjungi Audi dan juga semakin sulit ponsel Evan dihubungi.


"Selamat pagi nona Audi," sapa suster.


Audi membuka matanya dan pandangannya langsung menyelusuri ruangan dimana ia berada. Ia sadar jika ia masih berada di kamar Evan. Ia tidak ingat akan kejadian pingsannya kemarin.


"Mengapa tanganku diinfus?" tanya Audi pada suster di sebelahnya.


"Anda kemarin pingsan. Sekarang anda harus makan ya agar cepat pulih," kata suster tersebut sambil bersiap untuk menyuapi Audi.


"Tidak mau," balasnya.


"Jika kakak tidak ingin makan, aku juga tidak akan makan!"



Tiba-tiba terdapat keberadaan Deon yang sedari tadi telah berdiri di ambang pintu kamar. Deon kemudian berjalan mendekati Audi.


"Aku juga tidak akan makan!, jadi kita sama-sama akan kelaparan ya kak," sindir Deon.


"Deon! Tidak boleh seperti itu. Kau harus makan. Kakak tidak ingin makan karena tidak lapar," balas Audi.


"Aku juga sama tidak lapar," balas Deon tidak ingin kalah.


Suster memandang Deon dan Audi bergantian, terlihat bingung.


Kruyuk...


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang