EH || 27

2.8K 360 95
                                    

Aku baik nih, ramadhan berkah, aku up lagi. Vote yang banyak!☺️


•EVAN'S HONOR•


BRUK!


Tubuh Audi di lempar dengan kasar ke lantai oleh pria bertopeng yang sedang bersama Wendy. Audi kini telah di culik oleh Wendy. Ia tidak tahu dimana sekarang ia berada, yang pasti kini ia merasakan berada di suatu ruangan luas dengan penerangan minim dan terasa lembab, seperti ruang bawah tanah.


Audi meringis saat merasakan sakit pada seluruh tubuhnya akibat Wendy yang telah menghajarnya. Wendy menghampiri Audi dan berjongkok di hadapannya. Ia menarik dagu wanita itu agar dapat menatapnya.


"Kau tidak menyangka jika aku akan melakukan ini bukan?" tanya Wendy pada Audi.


"Mengapa kau melakukan ini, Wendy?" tanya Audi pelan.


"Hahahaha," Wendy tertawa lantang.


"Akan aku ceritakan suatu kisah yang bagus," kata Wendy lagi.


"Kekasihmu yang bodoh itu telah membunuh adikku. Ia membunuh adikku karena alasan yang sama, agar tidak ada saksi mata. Setelah itu kekasihmu itu sama sekali tidak bertanggung jawab dan merasa bersalah. Aku menjadi gila saat aku kehilangan adikku!" jelas Wendy.


"Aku masuk ke dalam komunitasnya tentu untuk balas dendam, dan lucunya ia tidak tahu jika aku adalah kakak dari orang yang di bunuhnya hahaha. Aku ingin membuat ia merasakan penderitaanku, penderitaan rasanya kehilangan orang yang di sayang. Dan kau, adalah sasaranku Audi hahaha," tawa Wendy.


"Ku kira kita menjadi sahabat, Wendy" balas Audi tertatih.


"Kau memang sama bodohnya dengan Evan ternyata haha, aku lakukan ini untuk mendapat simpatimu," balas Wendy.


Wendy kembali menjambak rambut Audi kasar sehingga membuat kepala Audi tertarik ke belakang.


"Evan adalah orang yang sombong dan brengsek! Akan ku pastikan ia membayar dosanya. Aku sangat benci dan murka padanya Audi!" tegas Wendy.


"Kita bicarakan ini baik-baik Wendy, dengar penjelasan Evan terlebih dahulu"


PLAK!


Wendy menampar wajah Audi kasar.


"Akhh," ringis Audi.


"Apa kau bilang? Memangnya dengan mendengar pengakuan Evan ia dapat membuat adikku hidup kembali hah?!"


Wendy kembali meraih wajah Audi untuk di tatapnya. Wajah wanita itu sungguh berantakan. Wajahnya penuh lebam akibat tonjokkan dan tamparan Wendy, ujung bibir dan jidatnya berdarah.


"Akan kupastikan nasibmu seperti adikku Audi!" tegas Wendy.


Audi menggelengkan kepalanya sambil menangis.


Wendy kembali menendang tubuh Audi kasar, terkadang tendangannya terkena perutnya. Wanita itu meringis karena merasakan sakit dan perih pada perutnya.


"Tolong jangan lakukan ini padaku Wendy kumohon," rintih Audi.


"Teruslah memohon, aku tidak akan memberi ampun!" Wendy dengan brutal terus menendang perut Audi.


"Tolong jangan tendang perutku," rintih Audi sambil melindungi perutnya.


Audi menangis karena ia merasakan sakit pada perutnya, kandungannya terancam. Ia menangis karena tidak ingin kehilangan bayinya. Evan bahkan belum mengetahui jika dirinya sedang mengandung.


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang