EH || 20

5.6K 395 43
                                    

vote dan komen😊

Sesuai janji, aku up lagi!


•EVAN'S HONOR•


Audi tengah berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya. Ia tengah memainkan suatu game yang sedang terkenal akhir-akhir ini yaitu game cacing. Dengan serius Audi memainkan game itu tanpa menghiraukan Evan yang sedari tadi berada di sebelahnya.


"Audi, apa mau ku bawakan sesuatu minuman?" tanya Evan saat ia hendak ingin pergi ke dapur.


Audi hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan kekasihnya itu, lalu ia kembali fokus pada game di ponselnya. Evan hanya menggeleng heran, lekas ia pergi ke dapur.


Tak lama, Evan telah kembali ke kamarnya sambil membawa satu gelas berisi air minum. Evan melihat posisi Audi yang belum berubah dan masih fokus pada ponselnya. Segera ia menaruh minuman pada meja nakas di samping tempat tidur.


Evan naik ke atas tempat tidurnya lalu ikut berbaring di sampig Audi. Ia peluk pinggang kekasihnya.



"Sedang apa sih hm?" tanya Evan lembut.


"Main game," jawab Audi singkat.


Evan melihat Audi sedang bermain game cacing. Menurutnya game itu biasa saja dan membosankan hanya cacing yang sedang mencari makan dan bertumbah besar. Evan ingin menarik atensi Audi, ia kesal karena kekasihnya itu fokus terus pada ponselnya.


Evan mengendus leher Audi, ia mencium aroma tubuh kekasihnya lembut. Audi merasa geli saat Evan mengendus lehernya.


"Evan hentikan. Itu geli," balas Audi.


Audi berusaha untuk menjauhkan lehernya dari wajah Evan namun matanya terus fokus pada ponselnya. Evan kembali mendekatkan wajahnya pada leher Audi lalu ia gigit-gigt kecil leher wanitanya sensual.


"Evan jangan ganggu aku!, nanti cacingku mati," pinta Audi.


Evan justru semakin menggoda Audi. Setelah ia gigit-gigit kecil lehernya, ia mengecup bahkan di selingi dengan jilatan lembut. Perlakuan Evan sukses membuat Audi menahan nafasnya seketika.



Namun Audi masih terus fokus pada ponselnya. Evan semakin kesal, pria itu kembali mencium leher wanitanya lalu ia kulum kulit lehernya sehingga menimbulkan noda merah disana. Tak hanya itu, tangan Evan ia gunakan untuk meremas payudara Audi yang masih terbalut pakaian. Evan senang jika Audi saat ini tidak mengenakan bra-nya.


Audi mati matian menahan desahannya agar tidak keluar. Ia terus mengalihkan pikirannya dengan terus bermain game-nya. Namun Evan terus meremas payudaranya secara bergantian. Bahkan sekarang tangan kekasihnya itu telah masuk ke dalam pakaiannya untuk menyentuh langsung payudaranya.


Audi seketika menghela nafasnya dan dadanya membusung sedikit ke atas saat tangan Evan yang dingin itu menyentuh kulit payudaranya.



"Emmhh Evanh hentikan," Audi menahan desahannya.


Evan tersenyum saat melihat wanitanya berusaha menahan desahannya. Audi terlihat tersiksa. Kini Evan menyentuh puting Audi lalu ia cubit lembut yang sukses membuat Audi mendesah.


"Ahh...Evan apa yang kau lakukanhh," desah Audi pelan.


Evan sudahi menggoda kedua payudara Audi, kemudian tangannya ia arah kan menuju kewanitaan kekasihnya. Ia masukkan tangannya ke dalam celana dalam Audi lalu ia sentuh dan belai lembut miliknya disana.


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang