EH || 23

3.4K 370 93
                                    

Vote and comment😊


•EVAN'S HONOR•


Evan kini tengah mengemudikan mobilnya. Keduanya sedang dalam perjalanan untuk menjemput paman, bibi, dan adik Audi. Hari ini mereka akan berkunjung ke mansion Evan. Tak lama, mereka telah sampai di depan rumah keluarga Audi. Paman, bibi, dan adiknya terlihat sudah menunggu kedatangan keduanya.


Segera keduanya keluar dari mobil untuk menyapa mereka.


"Kakak!" teriak Deon semangat.


"Deon! kakak rindu," balas Audi sambil memeluk adiknya.


Audi juga memeluk paman dan bibi nya.


Lekas Evan membungkuk memberi hormat.


"Halo paman, bibi. Saya Evan kekasih Audi," sapa Evan sopan.


Terlihat paman, bibi, dan Deon tersenyum saat Evan mengatakan bahwa dirinyanya adalah kekasih Audi. Deon langsung menyenggol lengan kakaknya bermaksud menggoda. Mereka cukup terkejut dengan tampang Evan yang begitu tampan. Postur tubuhnya yang tinggi dan maskulin membuat siapa saja yang melihatnya akan terpesona.


"Kau pasti Deon ya?" sapa Evan pada Deon sambil mengulurkan tangannya bermaksud bersalaman.


Deon lekas menjabat tangan Evan sambil tersenyum.


"Iya kakak," senyum Deon.


"Baiklah kalau begitu mari masuk ke dalam mobil" kata Evan.


Setelah semuanya masuk ke dalam mobil, Evan kembali melajukan mobilnya untuk menuju mansionnya.

"Mengapa kau sudah tidak tinggal di rumahmu Audi?" tanya paman.


Sudah di duga jika pamannya akan bertanya seperti itu, namun Audi telah menyiapkan jawabannya.


"Kontrak sewanya sudah habis paman," jawab Audi bohong.


"Mengapa tidak mencari rumah baru?" tanya paman lagi.


Audi menjadi gugup, sebenarnya ia tidak bisa berbohong.


"Audi masih menca-,"



"Saya yang menyuruhnya untuk tinggal di rumah saya,paman" balas Evan cepat.


Paman dan bibi hanya mengangguk paham. Deon kembali mencolek pundak Audi dari belakang ia terus saja menggoda kakaknya itu.


Tak lama mereka telah sampai di mansion Evan. Sebelumnya mereka cukup terkejut jika lokasi mansion pria itu cukup jauh dari pusat kota dan juga letakknya di tengah hutan. Saat mereka telah turun dari mobil, mereka mengedarkan pandangannya luas pada lingkungan mansion. Mereka takjub dengan lingkungan mansion yang luas, besar, dan mewah.


Lekas paman, bibi, dan Deon di persilahkan masuk oleh Evan ke dalam mansionnya. Beberapa anak buah Evan memberi hormat pada Evan yang baru datang. Mereka semua telah duduk di sofa ruang tengah.


"Tunggu sebentar ya Audi akan membuat minum," kata Audi.


Saat Audi hendak bangkit, pergelangan tangannya di tahan oleh Evan.


"Biar aku suruh anak buahku saja," kata Evan berbisik pada Audi.


"Tidak apa biar aku saja," kata Audi lagi.


EVAN'S HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang